Terbukti Tangkapan Nelayan Naik, XL Axiata Update Aplikasi Laut Nusantara
A
A
A
JEMBRANA - Aplikasi Laut Nusantara yang membidik nelayan pesisir terbukti bermanfaat bagi para penggunanya. Aplikasi hasil kerja bareng XL Axiata dengan Badan Riset dan Observasi Laut (BROL), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) itu berhasil mendongkrak hasil tangkap nelayan dua kali lipat dari biasanya.
Tercatat ada hampir 15.000 pengguna aktif yang berasal dari kalangan nelayan, baik yang telah mendapatkan sosialisasi dan bantuan perangkat dari PT XL Axiata Tbk, maupun mengunduhnya secara mandiri. "Awalnya (tahun 2017) hanya 500 users dan tahun berikut ribuan. Sekarang sudah mencapai 15.000 pengguna. Ini bukti bahwa aplikasi Laut Nusantara memang berguna bagi masyarakat nelayan," kata Direktur Teknologi PT XL Axiata Tbk, Yessie D Yosetya saat meluncurkan aplikasi Laut Nusantara versi ketiga di Gedung BROL, KKP di Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (29/8/2019).
Melihat manfaatnya yang besar bagi masyarakat nelayan, kata Yessie, XL Axiata terus meningkatkan dan memaksimalkan manfaat penggunaan aplikasi tersebut. Yakni, melalui sejumlah pengembangan fitur-fitur baru layanan yang dapat digunakan nelayan untuk mendukung aktifitas memamen ikan sehari-hari.
"Fitur yang kami kembangkan merupakan hasil masukkan dari nelayan, kami selalu berbicara kepada nelayan, kira-kira apa yang mereka butuhkan dari aplikasi," tuturnya.
Aplikasi Laut Nusantara sendiri menjadi salah satu layanan data digital inovatif yang ditampilkan dalam acara bertajuk “Inovasi Bahari” yang diinisiasi oleh BROL-KKP. Hadir dalam acara tersebut antara lain Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi dan Sumberdaya Laut, Aryo Hanggono, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) Prof Sjarief Widjaja, Kepala Pusat Riset Kelautan (PUSRIKEL) Riyanto Basuki, dan Bupati Kabupaten Jembrana I Putu Artha.
“Ternyata daya tarik aplikasi Laut Nusantara semakin kuat dan meluas di kalangan nelayan Indonesia. Dari sistem, kami bisa mendeteksi penggunaannya secara regular oleh masyarakat nelayan di banyak daerah di Indonesia di mana sosialisasi langsung dari kami belum sampai di area-area itu," paparnya.
Tentu fenomena ini sangat menggembirakan karena XL Axiata dan BROL memang membangun aplikasi guna meningkatkan produktivitas nelayan Indonesia. "Hal ini juga berarti bahwa masyarakat nelayan Indonesia semakin menyadari arti penting keberadaan teknologi digital untuk membantu produktivitas mereka,” pungkasnya.
Prof Sjarief Widjaja menambahkan, produktivitas nelayan yang menggunakan aplikasi Laut Nusantara sudah terbukti meningkat signifikan. Jika dibandingkan dengan sebelum menggunakan aplikasi ini, kenaikan hasil tangkap secara rata-rata bisa sampai dua kali lipat.
"Hal ini tidak mengherankan karena dengan menggunakan aplikasi Laut Nusantara, nelayan bisa langsung mengetahui lokasi keberadaan ikan dengan lebih pasti," ujarnya seraya menambahkan, itur yang menunjukkan lokasi keberadaan ikan didukung oleh data dan teknologi dari BROL.
Data yang disajikan berdasarkan citra satelit yang upto-date sehingga sangat efektif untuk mendeteksi keberadaan ikan. Selain fitur yang mampu menunjukkan lokasi keberadaan ikan, rata-rata nelayan pengguna aplikasi Laut Nusantara juga memanfaatkan penuh panduan keselamatan melaut yang diberikan.
Tercatat ada hampir 15.000 pengguna aktif yang berasal dari kalangan nelayan, baik yang telah mendapatkan sosialisasi dan bantuan perangkat dari PT XL Axiata Tbk, maupun mengunduhnya secara mandiri. "Awalnya (tahun 2017) hanya 500 users dan tahun berikut ribuan. Sekarang sudah mencapai 15.000 pengguna. Ini bukti bahwa aplikasi Laut Nusantara memang berguna bagi masyarakat nelayan," kata Direktur Teknologi PT XL Axiata Tbk, Yessie D Yosetya saat meluncurkan aplikasi Laut Nusantara versi ketiga di Gedung BROL, KKP di Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (29/8/2019).
Melihat manfaatnya yang besar bagi masyarakat nelayan, kata Yessie, XL Axiata terus meningkatkan dan memaksimalkan manfaat penggunaan aplikasi tersebut. Yakni, melalui sejumlah pengembangan fitur-fitur baru layanan yang dapat digunakan nelayan untuk mendukung aktifitas memamen ikan sehari-hari.
"Fitur yang kami kembangkan merupakan hasil masukkan dari nelayan, kami selalu berbicara kepada nelayan, kira-kira apa yang mereka butuhkan dari aplikasi," tuturnya.
Aplikasi Laut Nusantara sendiri menjadi salah satu layanan data digital inovatif yang ditampilkan dalam acara bertajuk “Inovasi Bahari” yang diinisiasi oleh BROL-KKP. Hadir dalam acara tersebut antara lain Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi dan Sumberdaya Laut, Aryo Hanggono, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) Prof Sjarief Widjaja, Kepala Pusat Riset Kelautan (PUSRIKEL) Riyanto Basuki, dan Bupati Kabupaten Jembrana I Putu Artha.
“Ternyata daya tarik aplikasi Laut Nusantara semakin kuat dan meluas di kalangan nelayan Indonesia. Dari sistem, kami bisa mendeteksi penggunaannya secara regular oleh masyarakat nelayan di banyak daerah di Indonesia di mana sosialisasi langsung dari kami belum sampai di area-area itu," paparnya.
Tentu fenomena ini sangat menggembirakan karena XL Axiata dan BROL memang membangun aplikasi guna meningkatkan produktivitas nelayan Indonesia. "Hal ini juga berarti bahwa masyarakat nelayan Indonesia semakin menyadari arti penting keberadaan teknologi digital untuk membantu produktivitas mereka,” pungkasnya.
Prof Sjarief Widjaja menambahkan, produktivitas nelayan yang menggunakan aplikasi Laut Nusantara sudah terbukti meningkat signifikan. Jika dibandingkan dengan sebelum menggunakan aplikasi ini, kenaikan hasil tangkap secara rata-rata bisa sampai dua kali lipat.
"Hal ini tidak mengherankan karena dengan menggunakan aplikasi Laut Nusantara, nelayan bisa langsung mengetahui lokasi keberadaan ikan dengan lebih pasti," ujarnya seraya menambahkan, itur yang menunjukkan lokasi keberadaan ikan didukung oleh data dan teknologi dari BROL.
Data yang disajikan berdasarkan citra satelit yang upto-date sehingga sangat efektif untuk mendeteksi keberadaan ikan. Selain fitur yang mampu menunjukkan lokasi keberadaan ikan, rata-rata nelayan pengguna aplikasi Laut Nusantara juga memanfaatkan penuh panduan keselamatan melaut yang diberikan.
(mim)