Instagram Bikin Sayembara Tangkap Oknum Nakal Penambang Data
A
A
A
MENLO PARK - Instagram ingin melacak pengambang nakal yang memanfaatkan data pengguna dengan seenaknya. Untuk itu aplikasi foto dan video populer ini ingin mengundang tim peneliti keamanan dari luar perusahaan.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (21/8/2019), Instagram mengumumkan program Data Abuse Bounty. Di mana ahli dari luar perusahaan akan memperoleh uang dengan melacak kasus data pengguna yang disalahgunakan.
Pengumuman ini dilakukan dua pekan setelah startup marketing Hyp3r ketauan memanen jutaan data pengguna Instagram. Hyp3r juga melacak lokasi dan menyimpan konten Story pengguna.
Program seperti ini semakin umum di kalangan industri teknologi. Dalam payung Facebook, Instagram bukanlah perusahaan pertama yang meluncurkan program tersebut. Facebook sendiri pernah melaksanakan Data Abuse Bounty pada April 2018 silam.
"Tujuan kami adalah membantu melindungi informasi yang dibagikan orang-orang di Instagram dan mendorong para peneliti keamanan untuk melaporkan potensi penyalahgunaan kepada kami sehingga kami dapat dengan cepat mengambil tindakan," tulis Manajer Teknis Keamanan Instagram, Dan Gurfinkel dalam posting blog.
Program ini, Kata Gurfinkel, akan menghargai laporan berdasarkan dampak serta kualitas. Instagram juga sudah memperingatkan partner marketing lainnya untuk tidak menyalahgunakan data pengguna setelah pengungkapan Hyp3.
Instagram juga telah mengirimkan pemberitahuan dan penghentian setidaknya satu pengembang yang membangun aplikasi pelacakan lokasi untuk menyoroti masalah data pada perusahaan.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (21/8/2019), Instagram mengumumkan program Data Abuse Bounty. Di mana ahli dari luar perusahaan akan memperoleh uang dengan melacak kasus data pengguna yang disalahgunakan.
Pengumuman ini dilakukan dua pekan setelah startup marketing Hyp3r ketauan memanen jutaan data pengguna Instagram. Hyp3r juga melacak lokasi dan menyimpan konten Story pengguna.
Program seperti ini semakin umum di kalangan industri teknologi. Dalam payung Facebook, Instagram bukanlah perusahaan pertama yang meluncurkan program tersebut. Facebook sendiri pernah melaksanakan Data Abuse Bounty pada April 2018 silam.
"Tujuan kami adalah membantu melindungi informasi yang dibagikan orang-orang di Instagram dan mendorong para peneliti keamanan untuk melaporkan potensi penyalahgunaan kepada kami sehingga kami dapat dengan cepat mengambil tindakan," tulis Manajer Teknis Keamanan Instagram, Dan Gurfinkel dalam posting blog.
Program ini, Kata Gurfinkel, akan menghargai laporan berdasarkan dampak serta kualitas. Instagram juga sudah memperingatkan partner marketing lainnya untuk tidak menyalahgunakan data pengguna setelah pengungkapan Hyp3.
Instagram juga telah mengirimkan pemberitahuan dan penghentian setidaknya satu pengembang yang membangun aplikasi pelacakan lokasi untuk menyoroti masalah data pada perusahaan.
(wbs)