XL Ajak Emak Blogger Berbagi Manfaatkan Internet untuk Hal Positif
A
A
A
BANDUNG - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengajak ibu rumah tangga memaksimalkan manfaat internet untuk kegiatan positif. Misalnya menghasilkan pemasukan bagi keluarga atau sharing konten positif bagi masyarakat banyak.
Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2018, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan menjadi 171,17 juta jiwa atau 64,8% dari total populasi. Diperkirakan, masih akan terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun-tahun berikutnya, seiring masifnya pertumbuhan teknologi saat ini.
"Dari tingginya pengguna internet, penetrasi di kalangan ibu rumah tangga di Indonesia mencapai 48,2%. Kami sebagai penyedia jaringan, juga tertantang mengedukasi para pengguna internet termasuk ibu rumah tangga untuk memaksimalkan manfaat positif internet. Bentuknya bisa untuk jualan, atau meng-upload konten yang memberi nilai komersial," kata Sisternet XL Axiata, Adelia Panjaitan, dalam acara Arisan Ilmu di Crown Plaza Hotel, Jalan Lembong, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/8/2019).
XL Axiata, kata dia, terus menghadirkan solusi kepada seluruh perempuan, khususnya kaum ibu di Indonesia agar mampu adaptif dalam mengaplikasikan perkembangan teknologi digital. Tantangannya bagi mayoritas perempuan Indonesia, terutama ibu-ibu, adalah bagaimana memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Program Arisan Ilmu yang merupakan program Sisternet bekerja sama dengan Kumpulan Emak Blogger (KEB) ini, diharapkan membantu pada ibu rumah tangga. Untuk di Bandung, pihaknya menyediakan 100 kursi. Di mana para ibu akan mendapatkan edukasi vlog dan tips membuat konten positif.
"Arisan Ilmu ini berupa sharing keterampilan dan pengetahuan mengenai pemanfaatan teknologi digital untuk berbagai keperluan yang produktif dan positif. Kami menghadirkan narasumber para praktisi yang telah tergabung dalam KEB. Kami berharap acara CSR ini dimanfaatkan secara maksimal," tuturnya.
Program ini tak hanya digelar di Bandung. Sebelumnya telah digelar di Jakarta, Yogyakarta, dan Lampung. Setelah Bandung, Arisan Ilmu bakal digelar di Makassar. Hingga kini, total ada sekitar 19.000 member yang telah terindikasi program XL.
Founder KEB, Mira Sahid, mengatakan, kegiatan tersebut sangat positif bagi para ibu rumah tangga. Di Indonesia, ada sekitar 3.600 blogger. Dari jumlah itu, sekitar 75% tidak bekerja secara formal. Artinya, edukasi akan sangat membantu agar ibu rumah tangga mendapatkan penghasilan dari pekerjaan informal.
"Sejak 2014, tren blogger sudah berubah. Kalau dulu blogger hanya untuk menyalurkan tulisan, sekarang tulisan itu bisa memberi pemasukan melalui iklan komersial atau endorse produk," imbuh dia.
Pada kesempatan yang sama, Konten Kreator, Yasinta Astuti, mengatakan, membuat konten positif vlog bisa dimulai dari hal sederhana. Untuk upload di YouTube, memulai membuat video dari sesuatu yang disukai. Seperti masak, bermain bersama anak, make up, traveling atau lainnya.
"Membuat video bisa dimulai dari hal sederhana. Walaupun memang persoalan terbesar para ibu terbentur oleh peralatan yang standar. Tetapi dengan pengetahuan dan tips yang dimiliki, keterbatasan peralatan bisa diatasi," imbuh dia.
Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2018, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan menjadi 171,17 juta jiwa atau 64,8% dari total populasi. Diperkirakan, masih akan terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun-tahun berikutnya, seiring masifnya pertumbuhan teknologi saat ini.
"Dari tingginya pengguna internet, penetrasi di kalangan ibu rumah tangga di Indonesia mencapai 48,2%. Kami sebagai penyedia jaringan, juga tertantang mengedukasi para pengguna internet termasuk ibu rumah tangga untuk memaksimalkan manfaat positif internet. Bentuknya bisa untuk jualan, atau meng-upload konten yang memberi nilai komersial," kata Sisternet XL Axiata, Adelia Panjaitan, dalam acara Arisan Ilmu di Crown Plaza Hotel, Jalan Lembong, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/8/2019).
XL Axiata, kata dia, terus menghadirkan solusi kepada seluruh perempuan, khususnya kaum ibu di Indonesia agar mampu adaptif dalam mengaplikasikan perkembangan teknologi digital. Tantangannya bagi mayoritas perempuan Indonesia, terutama ibu-ibu, adalah bagaimana memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Program Arisan Ilmu yang merupakan program Sisternet bekerja sama dengan Kumpulan Emak Blogger (KEB) ini, diharapkan membantu pada ibu rumah tangga. Untuk di Bandung, pihaknya menyediakan 100 kursi. Di mana para ibu akan mendapatkan edukasi vlog dan tips membuat konten positif.
"Arisan Ilmu ini berupa sharing keterampilan dan pengetahuan mengenai pemanfaatan teknologi digital untuk berbagai keperluan yang produktif dan positif. Kami menghadirkan narasumber para praktisi yang telah tergabung dalam KEB. Kami berharap acara CSR ini dimanfaatkan secara maksimal," tuturnya.
Program ini tak hanya digelar di Bandung. Sebelumnya telah digelar di Jakarta, Yogyakarta, dan Lampung. Setelah Bandung, Arisan Ilmu bakal digelar di Makassar. Hingga kini, total ada sekitar 19.000 member yang telah terindikasi program XL.
Founder KEB, Mira Sahid, mengatakan, kegiatan tersebut sangat positif bagi para ibu rumah tangga. Di Indonesia, ada sekitar 3.600 blogger. Dari jumlah itu, sekitar 75% tidak bekerja secara formal. Artinya, edukasi akan sangat membantu agar ibu rumah tangga mendapatkan penghasilan dari pekerjaan informal.
"Sejak 2014, tren blogger sudah berubah. Kalau dulu blogger hanya untuk menyalurkan tulisan, sekarang tulisan itu bisa memberi pemasukan melalui iklan komersial atau endorse produk," imbuh dia.
Pada kesempatan yang sama, Konten Kreator, Yasinta Astuti, mengatakan, membuat konten positif vlog bisa dimulai dari hal sederhana. Untuk upload di YouTube, memulai membuat video dari sesuatu yang disukai. Seperti masak, bermain bersama anak, make up, traveling atau lainnya.
"Membuat video bisa dimulai dari hal sederhana. Walaupun memang persoalan terbesar para ibu terbentur oleh peralatan yang standar. Tetapi dengan pengetahuan dan tips yang dimiliki, keterbatasan peralatan bisa diatasi," imbuh dia.
(mim)