Oppo Beberkan Faktor yang Bikin Mereka Menguasai Pasar Indonesia
Oppo Beberkan Faktor yang Bikin Mereka Menguasai Pasar Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Lembaga survei pasar Canalys baru saja merilis laporan pengapalan smartphone di Indonesia. Dalam laporan tersebut Oppo menempati posisi pertama pengapalan ponsel selama kuartal kedua (Q2) 2019.
Menanggapi hasil survei tersebut Oppo membeberkan kemungkinan yang membuat market share Oppo melonjak. PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, mengatakan, ada dua kemungkinan dasar yang berkontribusi atas naiknya peringkat Oppo di posisi teratas riset Canalys dalam pengapalan unit.
Pertama, distribusi. Oppo Indonesia mengaku gencar melakukan distribusi secara offline hingga ke daerah-daerah. Tidak hanya daerah tingkat dua, tim Oppo merambah hingga ke pedesaan.
"Tempat yang mungkin tidak menemukan handphone, tapi kami masuk daerah situ. Itu yang membuat angka dari market share Oppo jadi agresif," ungkapnya di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Selain itu, pendekatan Oppo tidak hanya sekadar membuka toko saja, tapi juga tim promotornya ikut bergerak. Tak jarang mereka mengantarkan perangkat ke rumah konsumen, meskipun lokasinya cukup jauh.
Faktor kedua adalah teknologi dan desain. Kata Aryo, pihaknya berupaya membawa teknologi yang ada di perangkat flagship atau premium ke perangkat menengah.
Kemudian dia mencontohkan seperti teknologi VOOC 3.0. Fitur pengisian cepat ini sebelumnya hanya ditemukan di perangkat Oppo di kisaran harga Rp5-6 juta, kini ponsel Rp3 jutaan juga sudah bisa merasakannya.
Sedangkan pada sisi desain, ponsel Oppo kerap menawarkan tampilan yang berbeda. Warna yang mereka usung mengikuti selera anak muda yang menjadi target market mereka. "Warna yang dihadirkan Oppo cenderung baru dan berani sehingga menarik anak muda. Jadi dua alasan itu jadi pemicu kami meroket," pungkasnya.
Hasil berbeda di sampaikan Counterpoint, perusahaan analisis industri global yang setiap tahun melakukan penelitian tentang penjualan smartphone di dunia. Mereka juga baru saja merilis laporan angka penjualan handphone di Indonesia.
Dan tahun ini tampaknya pabrikan asing merajai pangsa pasar ponsel nasional di kuartal dua (Q2) 2019. Hal ini bisa terlihat dari line-up lima besar yang dirilis Counterpoint. Peringkat pertama ditempati Samsung dengan market share 27% dan berturut-turut diikuti oleh Xiaomi (21%), Oppo (17%), vivo (9%), dan realme (8%).
Menanggapi hasil survei tersebut Oppo membeberkan kemungkinan yang membuat market share Oppo melonjak. PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, mengatakan, ada dua kemungkinan dasar yang berkontribusi atas naiknya peringkat Oppo di posisi teratas riset Canalys dalam pengapalan unit.
Pertama, distribusi. Oppo Indonesia mengaku gencar melakukan distribusi secara offline hingga ke daerah-daerah. Tidak hanya daerah tingkat dua, tim Oppo merambah hingga ke pedesaan.
"Tempat yang mungkin tidak menemukan handphone, tapi kami masuk daerah situ. Itu yang membuat angka dari market share Oppo jadi agresif," ungkapnya di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Selain itu, pendekatan Oppo tidak hanya sekadar membuka toko saja, tapi juga tim promotornya ikut bergerak. Tak jarang mereka mengantarkan perangkat ke rumah konsumen, meskipun lokasinya cukup jauh.
Faktor kedua adalah teknologi dan desain. Kata Aryo, pihaknya berupaya membawa teknologi yang ada di perangkat flagship atau premium ke perangkat menengah.
Kemudian dia mencontohkan seperti teknologi VOOC 3.0. Fitur pengisian cepat ini sebelumnya hanya ditemukan di perangkat Oppo di kisaran harga Rp5-6 juta, kini ponsel Rp3 jutaan juga sudah bisa merasakannya.
Sedangkan pada sisi desain, ponsel Oppo kerap menawarkan tampilan yang berbeda. Warna yang mereka usung mengikuti selera anak muda yang menjadi target market mereka. "Warna yang dihadirkan Oppo cenderung baru dan berani sehingga menarik anak muda. Jadi dua alasan itu jadi pemicu kami meroket," pungkasnya.
Hasil berbeda di sampaikan Counterpoint, perusahaan analisis industri global yang setiap tahun melakukan penelitian tentang penjualan smartphone di dunia. Mereka juga baru saja merilis laporan angka penjualan handphone di Indonesia.
Dan tahun ini tampaknya pabrikan asing merajai pangsa pasar ponsel nasional di kuartal dua (Q2) 2019. Hal ini bisa terlihat dari line-up lima besar yang dirilis Counterpoint. Peringkat pertama ditempati Samsung dengan market share 27% dan berturut-turut diikuti oleh Xiaomi (21%), Oppo (17%), vivo (9%), dan realme (8%).
(mim)
Explore More