Pengguna Jangan Takut Pesan WhatsApp Bisa Disabotase
A
A
A
MENLO PARK - Baru-baru ini terungkap cara baru mengeksploitasi celah WhatsApp yang bisa memanipulasi pesan. Hal ini memancing keresahan para pengguna layanan pesan instant tersebut.
Menanggapi celah yang bisa memanipulasi pesan WhatsApp, salah satu peneliti keamanan Kaspersky, Victor Chebysev, menyebutkan, mengingat WhatsApp adalah aplikasi pengirim pesan instan paling populer di dunia, maka dengan ditemukannya celah keamanan pada aplikasi ini memang menjadi hal yang perlu diperhatikan.
"Karena celah ini dapat mengakibatkan hal seperti anggota grup yang mendapat tuduhan tidak bertanggung jawab karena menyebarnya pesan palsu," kata Victor, seperti dikutip dari keterangan resmi Kaspersky, Jumat (9/8/2019).
Namun, kata Victor, dengan adanya celah ini tidak berarti pengguna harus berhenti menggunakan WhatsApp. Alasannya, bug tersebut memang berbahaya, tapi tidak semua jenis software terdampak olehnya.
Tapi yang jelas para pengguna WhatsApp harus tetap hati-hati saat terlibat dalam sebuah percakapan grup di layanan tersebut. "Jika ada keraguan selama berlangsungnya percakapan, konfirmasikan identitas penulis lewat percakapan pribadi. Kami sangat menyarankan untuk terus mengawasi kapan pembaruan WhatsApp dirilis dan segera lakukan pengunduhan versi terbaru agar tetap aman," pesan Victor.
Dikabarkan sebelumnya, pesan dalam platform WhatsApp bisa disabotase agar mengubah teks pesan yang didapat dari orang lain. Celah ini pertama kali ditemukan perusahaan keamanan siber Checkpoint yang mengungkap bagaimana sebuah alat bisa digunakan untuk mengubah teks dari sebuah pesan yang diterima.
Menanggapi celah yang bisa memanipulasi pesan WhatsApp, salah satu peneliti keamanan Kaspersky, Victor Chebysev, menyebutkan, mengingat WhatsApp adalah aplikasi pengirim pesan instan paling populer di dunia, maka dengan ditemukannya celah keamanan pada aplikasi ini memang menjadi hal yang perlu diperhatikan.
"Karena celah ini dapat mengakibatkan hal seperti anggota grup yang mendapat tuduhan tidak bertanggung jawab karena menyebarnya pesan palsu," kata Victor, seperti dikutip dari keterangan resmi Kaspersky, Jumat (9/8/2019).
Namun, kata Victor, dengan adanya celah ini tidak berarti pengguna harus berhenti menggunakan WhatsApp. Alasannya, bug tersebut memang berbahaya, tapi tidak semua jenis software terdampak olehnya.
Tapi yang jelas para pengguna WhatsApp harus tetap hati-hati saat terlibat dalam sebuah percakapan grup di layanan tersebut. "Jika ada keraguan selama berlangsungnya percakapan, konfirmasikan identitas penulis lewat percakapan pribadi. Kami sangat menyarankan untuk terus mengawasi kapan pembaruan WhatsApp dirilis dan segera lakukan pengunduhan versi terbaru agar tetap aman," pesan Victor.
Dikabarkan sebelumnya, pesan dalam platform WhatsApp bisa disabotase agar mengubah teks pesan yang didapat dari orang lain. Celah ini pertama kali ditemukan perusahaan keamanan siber Checkpoint yang mengungkap bagaimana sebuah alat bisa digunakan untuk mengubah teks dari sebuah pesan yang diterima.
(mim)