Samsung Tak Henti Bereksperimen, dari Selfie ke Era Live
A
A
A
SEJAK September 2018, Samsung mengumumkan perubahan strategi mobile. Menurut President and CEO IT & Mobile Communications Division Samsung Electronics DJ Koh, generasi terbaru yang menggunakan smartphone ada di usia yang lebih muda serta lebih cepat dalam menerima suatu inovasi baru.
Karena itu, dalam mendesain ponsel, kini Samsung harus memperhatikan gaya hidup, kebutuhan, dan minat unik generasi yang disebut Gen Z. Menurut DJ Koh, Gen Z turut menyumbang 40% dari permintaan perangkat mobile pada dekade berikutnya.
“Generasi digital native ini sangat kreatif. Mereka membuat video musik, menambah filter, bereksperimen dengan efek AR, bercakap-cakap lewat GIF dan stiker, juga berbagi hidup mereka melalui video di berbagai platform sosial. Kami belajar dari mereka,” ujarnya. Selanjutnya, era pengguna akan berganti dari ‘era selfie’ ke ‘era of live’.
Live mendorong pertumbuhan video seluler menjadi sangat cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya, misalnya, konsumsi video live diperkirakan akan meningkat sebesar 870%, yang merupakan 78% dari total trafik data seluler pada 2021. Generasi baru ini membeli perangkat mobile untuk berbagi, mengobrol, dan menonton konten; 92% melakukannya di saluran media sosial, 86% menggunakan untuk obrolan dan pesan instan, dan 85% untuk melihat dan berbagi video.
Kebutuhan itu, menurut DJ Koh, dijawab lewat lini produk baru di ekosistem Galaxy, yakni Galaxy A yang disebut sebagai ‘Era of Live’. “Visi kami adalah menjadi inovator pengalaman mobile, memanfaatkan 5G dan AI,” ungkapnya.
Karena itu, dalam mendesain ponsel, kini Samsung harus memperhatikan gaya hidup, kebutuhan, dan minat unik generasi yang disebut Gen Z. Menurut DJ Koh, Gen Z turut menyumbang 40% dari permintaan perangkat mobile pada dekade berikutnya.
“Generasi digital native ini sangat kreatif. Mereka membuat video musik, menambah filter, bereksperimen dengan efek AR, bercakap-cakap lewat GIF dan stiker, juga berbagi hidup mereka melalui video di berbagai platform sosial. Kami belajar dari mereka,” ujarnya. Selanjutnya, era pengguna akan berganti dari ‘era selfie’ ke ‘era of live’.
Live mendorong pertumbuhan video seluler menjadi sangat cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya, misalnya, konsumsi video live diperkirakan akan meningkat sebesar 870%, yang merupakan 78% dari total trafik data seluler pada 2021. Generasi baru ini membeli perangkat mobile untuk berbagi, mengobrol, dan menonton konten; 92% melakukannya di saluran media sosial, 86% menggunakan untuk obrolan dan pesan instan, dan 85% untuk melihat dan berbagi video.
Kebutuhan itu, menurut DJ Koh, dijawab lewat lini produk baru di ekosistem Galaxy, yakni Galaxy A yang disebut sebagai ‘Era of Live’. “Visi kami adalah menjadi inovator pengalaman mobile, memanfaatkan 5G dan AI,” ungkapnya.
(don)