25 Juta Ponsel Android Terinfeksi 'Agent Smith'
A
A
A
JAKARTA - Peneliti dari perusahaan keamanan siber Check Point menemukan sebuah jenis malware baru. Malware yang dijuluki 'Agent Smith'ini rupanya sudah menyebar dan menginfeksi sekitar 25 juta perangkat Andorid.
Berdasarkan temuan peneliti, Malware tersebut mengekploitasi kerentanan Android dan secara otomatis mengganti aplikasi yang terpasang dengan versi berbahaya tanpa sepengetahuan pemilik.
Agent Smith mengambil keuntungan dengan menampilakn iklan pada perangkat yang terinfeksi.
Kebanyakan perangkat yang terdampak menjalankan Android 5.0 Lollipop dan 6.0 Marshmellow, dengan sebagian besar infeksi berlangsung selama setidaknya dua bulan, sebagaimana dikutip dari laman The Next Web, Jumat (12/7/2019).
Malware ini menjangkit 25 juta perangkat Android dan berhasil menduplikasi sekitar 112 aplikasi. Beberapa aplikasi yang rentan terinfeksi malware anatara lain WhatsApp, Jiochat, Opera Mini, Truecaller, dan lainnya.
Peneliti Check Point mengatakan mereka menemukan malware pada awal 2019 setelah mengamati lonjakan upaya serangan malware Android terhadap pengguna di India.
Dalam beberapa bulan terakhir, para peneliti juga menemukan 11 aplikasi yang terinfeksi di Google Play Store yang mengandung komponen berbahaya namun tidak aktif yang digunakan di Agent Smith.
Berdasarkan temuan peneliti, Malware tersebut mengekploitasi kerentanan Android dan secara otomatis mengganti aplikasi yang terpasang dengan versi berbahaya tanpa sepengetahuan pemilik.
Agent Smith mengambil keuntungan dengan menampilakn iklan pada perangkat yang terinfeksi.
Kebanyakan perangkat yang terdampak menjalankan Android 5.0 Lollipop dan 6.0 Marshmellow, dengan sebagian besar infeksi berlangsung selama setidaknya dua bulan, sebagaimana dikutip dari laman The Next Web, Jumat (12/7/2019).
Malware ini menjangkit 25 juta perangkat Android dan berhasil menduplikasi sekitar 112 aplikasi. Beberapa aplikasi yang rentan terinfeksi malware anatara lain WhatsApp, Jiochat, Opera Mini, Truecaller, dan lainnya.
Peneliti Check Point mengatakan mereka menemukan malware pada awal 2019 setelah mengamati lonjakan upaya serangan malware Android terhadap pengguna di India.
Dalam beberapa bulan terakhir, para peneliti juga menemukan 11 aplikasi yang terinfeksi di Google Play Store yang mengandung komponen berbahaya namun tidak aktif yang digunakan di Agent Smith.
(wbs)