Huawei Rayu Pengembang Aplikasi Android Ikut Bangun Play Store Alternatif
A
A
A
BEIJING - Nama Huawei sulit lepas dari Daftar Entitas Kementerian Perdagangan AS. Karena itu, mereka harus mengisi lini Huawei Mate 30 yang akan datang dengan OS dan app store sendiri.
Menurut laman XDA, pabrikan asal China itu sedang mencoba untuk mendapatkan pengembang untuk membantu mengisi App Gallery yang ditemukan di antarmuka EMUI Huawei. Perusahaa meminta mereka menerbitkan aplikasi Android-nya di AppGallery.
Dalam email ke pengembang aplikasi, Huawei menunjukkan tokonya bisa ditemukan di 350 juta ponsel yang telah dikirimkan Huawei selama dua tahun terakhir. Bahkan setengah dari perangkat dikirim ke luar China. Galeri Aplikasi, menurut email tersebut, memiliki 270 juta pengguna bulanan aktif.
Huawei berharap dapat menawarkan kepada pelanggannya alternatif dari Google Play Store. Dalam email tersebut, Huawei menjanjikan pengembang dukungan penuh untuk membantu mereka mempublikasikan aplikasi Android mereka di AppGallery bersama dengan keanggotaan gratis di komunitas yang terdiri dari 560.000 pengembang.
"Subjek: [RESMI] Undangan untuk bergabung dengan Huawei AppGallery
Tim XXX Cher,
Dalam 2 tahun terakhir, Huawei mengirim lebih dari 350 juta telepon, sekitar setengahnya ada di pasar Barat. Semua ponsel Huawei memiliki AppStore "AppGallery" resmi kami yang dimuat secara global, dengan 270 juta pengguna aktif bulanan.
Kami menyadari bahwa Android App XXX Anda yang hebat belum dipublikasikan di AppGallery kami. Untuk menjamin kelancaran penggunaan Aplikasi Anda untuk pengguna kami, Huawei berkomitmen memberikan Anda dukungan penuh, untuk membantu Anda mempublikasikan Aplikasi Anda ke dalam AppGallery.
Karena itu kami ingin mengundang Anda untuk bergabung dengan komunitas pengembang 560k kami secara gratis, di portal Pengembang Huawei kami," demikian bunyi email dari Huawei ke pengembang aplikasi Android seperti dilansir laman Phone Arena.
Aplikasi Teratas Berbasis di AS
Beberapa pengembang ini juga telah menerima email serupa di masa lalu dari Amazon. Mereka meminta pengembang mempublikasikan aplikasi Android mereka di Amazon Appstore.Tapi ini masalah yang berbeda sama sekali. Masa depan Huawei sebagai produsen ponsel pintar teratas bergantung pada apakah manajemen dapat meyakinkan pembuat aplikasi tersebut untuk membuat versi aplikasi Android-nya untuk platform yang belum diuji yang tidak diketahui oleh siapa pun.
Masalah lainnya, sebanyak 13 dari 15 aplikasi gratis teratas di Google Play Store berasal dari pengembang yang berbasis di AS. Sehingga Huawei tidak akan bisa menawarkan untuk ponselnya. Inilah sebabnya mengapa Facebook dan aplikasi Instagram, WhatsApp, dan Messenger tidak lagi bisa diinstal pada ponsel Huawei.
Ketika angka terakhir masuk untuk 2019, mungkin sulit untuk percaya bahwa perusahaan ini siap untuk menjadi produsen smartphone terbesar di dunia tahun depan. Tahun lalu, 206 juta ponsel Huawei berhasil dikirimkan secara global. Jumlah ini naik dari 153 juta pada 2017.
Itu adalah tingkat pertumbuhan tahunan 35% yang kuat dalam industri yang lunak selama 2018. Untuk kuartal pertama tahun ini, momentum Huawei tumbuh lebih kuat karena pengapalam 59 juta handset dan jumlah itu meningkat 50% dari 39 juta yang dikirimkan pada Q1 (kuartwal 1) 2018.
Dalam skenario terburuk, analis melihat pengiriman Huawei pada tahun ini menurun 25%. Itu akan membuat jumlah ponsel yang dikirimkan turun menjadi 155 juta untuk 2019, sedikit di atas penjualan 2017.
Menurut laman XDA, pabrikan asal China itu sedang mencoba untuk mendapatkan pengembang untuk membantu mengisi App Gallery yang ditemukan di antarmuka EMUI Huawei. Perusahaa meminta mereka menerbitkan aplikasi Android-nya di AppGallery.
Dalam email ke pengembang aplikasi, Huawei menunjukkan tokonya bisa ditemukan di 350 juta ponsel yang telah dikirimkan Huawei selama dua tahun terakhir. Bahkan setengah dari perangkat dikirim ke luar China. Galeri Aplikasi, menurut email tersebut, memiliki 270 juta pengguna bulanan aktif.
Huawei berharap dapat menawarkan kepada pelanggannya alternatif dari Google Play Store. Dalam email tersebut, Huawei menjanjikan pengembang dukungan penuh untuk membantu mereka mempublikasikan aplikasi Android mereka di AppGallery bersama dengan keanggotaan gratis di komunitas yang terdiri dari 560.000 pengembang.
"Subjek: [RESMI] Undangan untuk bergabung dengan Huawei AppGallery
Tim XXX Cher,
Dalam 2 tahun terakhir, Huawei mengirim lebih dari 350 juta telepon, sekitar setengahnya ada di pasar Barat. Semua ponsel Huawei memiliki AppStore "AppGallery" resmi kami yang dimuat secara global, dengan 270 juta pengguna aktif bulanan.
Kami menyadari bahwa Android App XXX Anda yang hebat belum dipublikasikan di AppGallery kami. Untuk menjamin kelancaran penggunaan Aplikasi Anda untuk pengguna kami, Huawei berkomitmen memberikan Anda dukungan penuh, untuk membantu Anda mempublikasikan Aplikasi Anda ke dalam AppGallery.
Karena itu kami ingin mengundang Anda untuk bergabung dengan komunitas pengembang 560k kami secara gratis, di portal Pengembang Huawei kami," demikian bunyi email dari Huawei ke pengembang aplikasi Android seperti dilansir laman Phone Arena.
Aplikasi Teratas Berbasis di AS
Beberapa pengembang ini juga telah menerima email serupa di masa lalu dari Amazon. Mereka meminta pengembang mempublikasikan aplikasi Android mereka di Amazon Appstore.Tapi ini masalah yang berbeda sama sekali. Masa depan Huawei sebagai produsen ponsel pintar teratas bergantung pada apakah manajemen dapat meyakinkan pembuat aplikasi tersebut untuk membuat versi aplikasi Android-nya untuk platform yang belum diuji yang tidak diketahui oleh siapa pun.
Masalah lainnya, sebanyak 13 dari 15 aplikasi gratis teratas di Google Play Store berasal dari pengembang yang berbasis di AS. Sehingga Huawei tidak akan bisa menawarkan untuk ponselnya. Inilah sebabnya mengapa Facebook dan aplikasi Instagram, WhatsApp, dan Messenger tidak lagi bisa diinstal pada ponsel Huawei.
Ketika angka terakhir masuk untuk 2019, mungkin sulit untuk percaya bahwa perusahaan ini siap untuk menjadi produsen smartphone terbesar di dunia tahun depan. Tahun lalu, 206 juta ponsel Huawei berhasil dikirimkan secara global. Jumlah ini naik dari 153 juta pada 2017.
Itu adalah tingkat pertumbuhan tahunan 35% yang kuat dalam industri yang lunak selama 2018. Untuk kuartal pertama tahun ini, momentum Huawei tumbuh lebih kuat karena pengapalam 59 juta handset dan jumlah itu meningkat 50% dari 39 juta yang dikirimkan pada Q1 (kuartwal 1) 2018.
Dalam skenario terburuk, analis melihat pengiriman Huawei pada tahun ini menurun 25%. Itu akan membuat jumlah ponsel yang dikirimkan turun menjadi 155 juta untuk 2019, sedikit di atas penjualan 2017.
(mim)