Kebelet Buat Ponsel, 'Juragan' TikTok Gandeng Perusahaan Smartphone
Selasa, 28 Mei 2019 - 15:00 WIB
Kebelet Buat Ponsel, 'Juragan' TikTok Gandeng Perusahaan Smartphone
A
A
A
HONG KONG - ByteDance, pengembang aplikasi berbagi video TikTok, dilaporkan ingin meluncurkan smartphone-nya sendiri. Kabarnya mereka telah menggandeng perusahaan pembuat ponsel, Smartisan. Bahkan mempekerjakan beberapa karyawannya dan memperoleh portofolio paten.
ByteDance adalah salah satu unicorn China dengan lebih dari 800 juta pengguna aktif harian. Mereka datang tidak hanya dari TikTok, tetapi juga dari aplikasi berita dan informasi Toutiao (berita utama) yang cukup populer di sana.
Laman GSM Arena menyebutkan, Musical.ly diakuisisi pada 2017 dan digarap kembali menjadi TikTok. Itu adalah platform berbagi video yang menggunakan cuplikan musik pendek.
Layanan streaming musik mungkin juga sedang dikerjakan, berdasarkan pada kesepakatan lisensi konten yang diamankan Musical.ly sebelum diakuisisi.
Beberapa bulan lalu dilaporkan Tencent -yang memiliki studio permainan dan jejaring sosial- juga ingin membangun ponsel. Sebelumnya, Facebook pernah mencobanya, tapi tidak berhasil. Kurangnya keberhasilan sebelumnya mungkin bukan satu-satunya rintangan bagi perusahaan mewujudkan impiannya. TikTok sendiri baru-baru ini mendapat masalah dengan otoritas India.
ByteDance adalah salah satu unicorn China dengan lebih dari 800 juta pengguna aktif harian. Mereka datang tidak hanya dari TikTok, tetapi juga dari aplikasi berita dan informasi Toutiao (berita utama) yang cukup populer di sana.
Laman GSM Arena menyebutkan, Musical.ly diakuisisi pada 2017 dan digarap kembali menjadi TikTok. Itu adalah platform berbagi video yang menggunakan cuplikan musik pendek.
Layanan streaming musik mungkin juga sedang dikerjakan, berdasarkan pada kesepakatan lisensi konten yang diamankan Musical.ly sebelum diakuisisi.
Beberapa bulan lalu dilaporkan Tencent -yang memiliki studio permainan dan jejaring sosial- juga ingin membangun ponsel. Sebelumnya, Facebook pernah mencobanya, tapi tidak berhasil. Kurangnya keberhasilan sebelumnya mungkin bukan satu-satunya rintangan bagi perusahaan mewujudkan impiannya. TikTok sendiri baru-baru ini mendapat masalah dengan otoritas India.
(mim)
