Handphone Merek Huawei Mulai Ditinggakan Konsumen
A
A
A
WASHINGTON - Larangan President Donald Trump terhadap Huawei menyebabkan banyak masalah bagi raksasa teknologi asal China itu. Termasuk kemampuannya menjual handphone baru di pasar di mana merek tersebut sebenarnya memiliki kehadiran yang kuat.
Menurut Reuters, situs perbandingan produk yang disebut PriceSpy dilaporkan telah melihat tingkat klik secara signifikan lebih rendah dalam empat hari terakhir. Bukan hanya penyedia jaringan dan raksasa teknologi yang "membelakangi" Huawei. Selama empat hari terakhir, popularitas handset Huawei telah merosot -menerima hampir setengah klik sebanyak yang mereka dapatkan pekan lalu di Inggris dan 26% lebih sedikit di pasar global.
PriceSpy memiliki wawasan tentang pelanggan di Finlandia, Prancis, Norwegia, Swedia, dan Inggris. Sementara larangan Huawei telah memicu serangkaian peristiwa yang memperkuat ketidakpastian masa depan merek dalam bisnis ponsel cerdas.
Kemalangan Huawei justru membawa berkah bagi Xiaomi dan Samsung. Sebab smartphone keduanya telah mengisi beberapa celah di pasar global.
Situs perbandingan produk yang sama melihat peningkatan klik per tayang sebesar 13% untuk perangkat Samsung. Sementara Xiaomi mencatatkan 19% lebih banyak klik dalam jumlah waktu yang sama.
Huawei merasakan dampak pelarangan di seluruh dunia dan banyak pemasok Amerika telah menjauhkan diri dari perusahaan. Larangan awal kemudian diubah untuk memungkinkan Huawei terus membeli dari pemasok AS hingga 19 Agustus 2019.
Kemarin, Presiden Trump membiarkan peluang untuk kemungkinan mencabut larangan Huawei jika AS dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan baru dengan China. Kedua pemerintahan diketahui saling melakukan aksi membalas satu sama lain dengan mengenakan tarif pada barang masing-masing.
Menurut Reuters, situs perbandingan produk yang disebut PriceSpy dilaporkan telah melihat tingkat klik secara signifikan lebih rendah dalam empat hari terakhir. Bukan hanya penyedia jaringan dan raksasa teknologi yang "membelakangi" Huawei. Selama empat hari terakhir, popularitas handset Huawei telah merosot -menerima hampir setengah klik sebanyak yang mereka dapatkan pekan lalu di Inggris dan 26% lebih sedikit di pasar global.
PriceSpy memiliki wawasan tentang pelanggan di Finlandia, Prancis, Norwegia, Swedia, dan Inggris. Sementara larangan Huawei telah memicu serangkaian peristiwa yang memperkuat ketidakpastian masa depan merek dalam bisnis ponsel cerdas.
Kemalangan Huawei justru membawa berkah bagi Xiaomi dan Samsung. Sebab smartphone keduanya telah mengisi beberapa celah di pasar global.
Situs perbandingan produk yang sama melihat peningkatan klik per tayang sebesar 13% untuk perangkat Samsung. Sementara Xiaomi mencatatkan 19% lebih banyak klik dalam jumlah waktu yang sama.
Huawei merasakan dampak pelarangan di seluruh dunia dan banyak pemasok Amerika telah menjauhkan diri dari perusahaan. Larangan awal kemudian diubah untuk memungkinkan Huawei terus membeli dari pemasok AS hingga 19 Agustus 2019.
Kemarin, Presiden Trump membiarkan peluang untuk kemungkinan mencabut larangan Huawei jika AS dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan baru dengan China. Kedua pemerintahan diketahui saling melakukan aksi membalas satu sama lain dengan mengenakan tarif pada barang masing-masing.
(mim)