Kata Honor Soal Hauwei Dijegal Amerika Serikat
A
A
A
NEW YORK - Raksasa teknologi asal China, Huawei, saat ini sedang dalam posisi terhimpit. Pasalnya akibat perang dagang yang terjadi antara Amerika dan China, Huawei terkena imbasnya.
Karena alasan keamanan, perusahaan-perusahaan asal AS seperti Google, Intel dan Qualcomm bakal menghentikan pasokan komponen serta penghentian dukungan Android untuk Huawei.
Menanggapi hal tersebut Honor sebagai sub-brand dari Huawei menghimbau bagi para pengguna agar tidak perlu khawatir soal keberlangsugnan sistem operasi dismartphone yang saat ini mereka miliki.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh PR Manager Honor Indonesia Arya Permana. Ia mengatakan pihak internal perusahaan akan terus menjaga ekosistem yang sudah ada
"Kalau dari pihak Indonesia kita akan tetap menjaga ekosistem dari pengembangan dan keamanannya. Jadi gaakan ada misalkan oh gue udah beli tapi gimana nih kelanjutannya. Karena diinternal kita pun hal-hal seperti itu akan tetap kita jaga," ujarnya saat ditemui di Jakarta.
Sebagai perusahaan yang masih dalam satu naungan dengan Huawei, ia mengakui bahwa Honor memang akan terkena dampaknya, tapi tidak terlalu besar karena memang bukan nama Honor yang dibawa. Namun sampai saat ini masih belum ada pengaruh ke penjualan unit ponsel Honor sendiri.
"Kecipratan sih iya, walaupun tidak terlalu berdampak besar karena memang bukan nama Honor yang dibawa. Soal penjualan sejauh ini belum berpengaruh ke arah sana," imbuhnya.
Lebih lanjut, kata Arya, keputusan AS ini akan menjadikan efek domino bagi perusahaan lain. Seperti misalnya dibeberapa negara bagian di Amerika masih menggunakan tiang dari Huawei. Jika Huawei diblacklist, perusahaan tersebut juga akan ikut mati.
Soal kemungkinan lain seperti Huawei membuat sistem operasi sendiri untuk menggantikan Android, Arya membenarkan soal kabar tersebut. Namun ia tak merinci soal bagaimananya.
"Siapa tau dengan adanya ini bisa mendorong Hauwei untuk membuat OS (operating system) baru. Kemungkinan sih iya, lagi sedang dalam prosese tapi kita tetap dalam fokus user sih," tandasnya.
Karena alasan keamanan, perusahaan-perusahaan asal AS seperti Google, Intel dan Qualcomm bakal menghentikan pasokan komponen serta penghentian dukungan Android untuk Huawei.
Menanggapi hal tersebut Honor sebagai sub-brand dari Huawei menghimbau bagi para pengguna agar tidak perlu khawatir soal keberlangsugnan sistem operasi dismartphone yang saat ini mereka miliki.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh PR Manager Honor Indonesia Arya Permana. Ia mengatakan pihak internal perusahaan akan terus menjaga ekosistem yang sudah ada
"Kalau dari pihak Indonesia kita akan tetap menjaga ekosistem dari pengembangan dan keamanannya. Jadi gaakan ada misalkan oh gue udah beli tapi gimana nih kelanjutannya. Karena diinternal kita pun hal-hal seperti itu akan tetap kita jaga," ujarnya saat ditemui di Jakarta.
Sebagai perusahaan yang masih dalam satu naungan dengan Huawei, ia mengakui bahwa Honor memang akan terkena dampaknya, tapi tidak terlalu besar karena memang bukan nama Honor yang dibawa. Namun sampai saat ini masih belum ada pengaruh ke penjualan unit ponsel Honor sendiri.
"Kecipratan sih iya, walaupun tidak terlalu berdampak besar karena memang bukan nama Honor yang dibawa. Soal penjualan sejauh ini belum berpengaruh ke arah sana," imbuhnya.
Lebih lanjut, kata Arya, keputusan AS ini akan menjadikan efek domino bagi perusahaan lain. Seperti misalnya dibeberapa negara bagian di Amerika masih menggunakan tiang dari Huawei. Jika Huawei diblacklist, perusahaan tersebut juga akan ikut mati.
Soal kemungkinan lain seperti Huawei membuat sistem operasi sendiri untuk menggantikan Android, Arya membenarkan soal kabar tersebut. Namun ia tak merinci soal bagaimananya.
"Siapa tau dengan adanya ini bisa mendorong Hauwei untuk membuat OS (operating system) baru. Kemungkinan sih iya, lagi sedang dalam prosese tapi kita tetap dalam fokus user sih," tandasnya.
(wbs)