Telkomsel Bentuk TMI untuk Perlancar Kemitraan dengan Startup
A
A
A
JAKARTA - Telkomsel mempertegas komitmennya untuk mengakselerasi kemajuan negeri, khususnya dalam mengembangkan ekosistem digital di Indonesia. Telkomsel kini memulai aksi di bidang strategic investments menyentuh perkembangan ekosistem teknologi Indonesia pada sektor teknologi, media, dan telekomunikasi.
Hari ini, Telkomsel menyatakan telah menyediakan dana investasi baru untuk menemukan, melakukan pendanaan strategis, dan kemudian bekerja sama dengan berbagai startup yang berada di tahap pertumbuhan awal (early-growth stage). Dana awal yang dikeluarkan adalah USD40 juta, berkolaborasi dengan MDI Ventures Telkom dan Singtel Innov8, sebuah corporate venture capital (CVC) milik Singtel.
Inisiatif ini akan melibatkan anak perusahaan baru yang dimiliki 100% oleh Telkomsel bernama Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). TMI bertugas melakukan aktivitas investasi, serta proses sinergi dan kolaborasi di berbagai unit bisnis Telkomsel untuk mendorong aspek transformasi digital perusahaan dalam rangka mengakselerasi pengembangan berbagai layanan baru, meningkatkan pengalaman pelanggan dan optimalisasi proses bisnis perusahaan.
TMI berinvestasi pada perusahaan baru yang menjanjikan dan memiliki potensi bekerja sama secara sinergis dalam mengakselerasi pertumbuhan perusahaan tersebut dengan memanfaatkan akses pada ekosistem, aset, dan kompetensi yang dimiliki Telkomsel.
“Kami menyadari bahwa Asia Tenggara merupakan kawasan yang berkembang dengan sangat cepat, kolaborasi kami bersama MDI Ventures Telkom dan Singtel Innov8 melalui TMI akan memberikan Telkomsel kemampuan untuk menghadirkan engagement model yang lebih fleksibel, responsif dan dapat diandalkan bagi startup yang mencari akses ke permodalan strategis kami, dan di saat bersamaan juga dapat menghadirkan user experience yang lebih baik dengan kerjasama yang saling menguntungkan dalam jangka panjang,” papar Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (13/5/2019).
Ririek mengutarakan, TMI diharapkan dapat berperan sebagai sarana untuk mengakses berbagai peluang baru yang menarik di sektor teknologi. “Kami bekerja sama dengan startup dalam membangun rencana strategis dan eksekusi operasional untuk memaksimalkan nilai jangka panjang," katanya.
Telkomsel selalu mencari cara untuk memanfaatkan aset Telkomsel dan memposisikannya untuk bisa dikembangkan dengan cara yang berbeda. "Banyak market insights yang dapat kami berikan dari perspektif enterprise dan consumer di Indonesia. Kami juga dapat membantu meningkatkan corporate awareness dalam ekosistem bisnis digital,” tutur Andi Kristianto, Chief Executive Officer (CEO) TMI.
Dalam tiga tahun terakhir, sambung dia, perusahaan berkembang dari sebuah CVC eksperimental menjadi kendaraan pertumbuhan untuk Telkom Indonesia. Manajemen memiliki satu exit IPO di TSE (Tokyo Stock Exchange) dan dua trade sales exit dalam jangka waktu tiga tahun, selain berkontribusi pada top line dan bottom line bagi Telkom Metra Holding.
"Kami antusias dapat berkolaborasi dengan TMI untuk berpartisipasi dalam pendanaan ini dan bekerja dalam berbagai sektor telekomunikasi digital,” kata Nicko Widjadja, CEO MDI Ventures.
Sedangkan CEO Singtel Innov8, Edgar Hardless mengatakan, secara global, Innov8 hadir guna mencari berbagai startup dengan teknologi dan solusi yang mutakhir dan disruptif. Pihaknya melihat bahwa dalam perjalanan mereka, banyak startup yang memiliki ketertarikan yang semakin besar untuk dapat mengembangkan bisnisnya ke Asia Tenggara, mengingat ukuran dan potensi pertumbuhan di kawasan ini.
"Telkomsel, dengan kehadirannya yang kuat di pasar Indonesia, memiliki posisi yang tepat untuk membantu startup agar mendapatkan akses ke Indonesia. Kami menantikan untuk dapat bekerja sama dengan TMI,” ucapnya.
Berkolaborasi dengan startup bukanlah hal yang baru bagi Telkomsel. Sejak 2015, lebih dari 5.000 startup dari 20 kota di Indonesia telah mendapatkan akses kepada sumber daya Telkomsel melalui program The NextDev.
Pada 2018, Telkomsel juga meluncurkan program inkubasi untuk internet of things (IoT) bernama Telkomsel Innovation Center (TINC), yang bertujuan membantu mereka mengeksekusi strategi go-to-market dan meningkatkan kapabilitas teknis produk mereka.
Hari ini, Telkomsel menyatakan telah menyediakan dana investasi baru untuk menemukan, melakukan pendanaan strategis, dan kemudian bekerja sama dengan berbagai startup yang berada di tahap pertumbuhan awal (early-growth stage). Dana awal yang dikeluarkan adalah USD40 juta, berkolaborasi dengan MDI Ventures Telkom dan Singtel Innov8, sebuah corporate venture capital (CVC) milik Singtel.
Inisiatif ini akan melibatkan anak perusahaan baru yang dimiliki 100% oleh Telkomsel bernama Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). TMI bertugas melakukan aktivitas investasi, serta proses sinergi dan kolaborasi di berbagai unit bisnis Telkomsel untuk mendorong aspek transformasi digital perusahaan dalam rangka mengakselerasi pengembangan berbagai layanan baru, meningkatkan pengalaman pelanggan dan optimalisasi proses bisnis perusahaan.
TMI berinvestasi pada perusahaan baru yang menjanjikan dan memiliki potensi bekerja sama secara sinergis dalam mengakselerasi pertumbuhan perusahaan tersebut dengan memanfaatkan akses pada ekosistem, aset, dan kompetensi yang dimiliki Telkomsel.
“Kami menyadari bahwa Asia Tenggara merupakan kawasan yang berkembang dengan sangat cepat, kolaborasi kami bersama MDI Ventures Telkom dan Singtel Innov8 melalui TMI akan memberikan Telkomsel kemampuan untuk menghadirkan engagement model yang lebih fleksibel, responsif dan dapat diandalkan bagi startup yang mencari akses ke permodalan strategis kami, dan di saat bersamaan juga dapat menghadirkan user experience yang lebih baik dengan kerjasama yang saling menguntungkan dalam jangka panjang,” papar Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (13/5/2019).
Ririek mengutarakan, TMI diharapkan dapat berperan sebagai sarana untuk mengakses berbagai peluang baru yang menarik di sektor teknologi. “Kami bekerja sama dengan startup dalam membangun rencana strategis dan eksekusi operasional untuk memaksimalkan nilai jangka panjang," katanya.
Telkomsel selalu mencari cara untuk memanfaatkan aset Telkomsel dan memposisikannya untuk bisa dikembangkan dengan cara yang berbeda. "Banyak market insights yang dapat kami berikan dari perspektif enterprise dan consumer di Indonesia. Kami juga dapat membantu meningkatkan corporate awareness dalam ekosistem bisnis digital,” tutur Andi Kristianto, Chief Executive Officer (CEO) TMI.
Dalam tiga tahun terakhir, sambung dia, perusahaan berkembang dari sebuah CVC eksperimental menjadi kendaraan pertumbuhan untuk Telkom Indonesia. Manajemen memiliki satu exit IPO di TSE (Tokyo Stock Exchange) dan dua trade sales exit dalam jangka waktu tiga tahun, selain berkontribusi pada top line dan bottom line bagi Telkom Metra Holding.
"Kami antusias dapat berkolaborasi dengan TMI untuk berpartisipasi dalam pendanaan ini dan bekerja dalam berbagai sektor telekomunikasi digital,” kata Nicko Widjadja, CEO MDI Ventures.
Sedangkan CEO Singtel Innov8, Edgar Hardless mengatakan, secara global, Innov8 hadir guna mencari berbagai startup dengan teknologi dan solusi yang mutakhir dan disruptif. Pihaknya melihat bahwa dalam perjalanan mereka, banyak startup yang memiliki ketertarikan yang semakin besar untuk dapat mengembangkan bisnisnya ke Asia Tenggara, mengingat ukuran dan potensi pertumbuhan di kawasan ini.
"Telkomsel, dengan kehadirannya yang kuat di pasar Indonesia, memiliki posisi yang tepat untuk membantu startup agar mendapatkan akses ke Indonesia. Kami menantikan untuk dapat bekerja sama dengan TMI,” ucapnya.
Berkolaborasi dengan startup bukanlah hal yang baru bagi Telkomsel. Sejak 2015, lebih dari 5.000 startup dari 20 kota di Indonesia telah mendapatkan akses kepada sumber daya Telkomsel melalui program The NextDev.
Pada 2018, Telkomsel juga meluncurkan program inkubasi untuk internet of things (IoT) bernama Telkomsel Innovation Center (TINC), yang bertujuan membantu mereka mengeksekusi strategi go-to-market dan meningkatkan kapabilitas teknis produk mereka.
(mim)