Teknologi IoT Bisa Juga Bermanfaat di Kandang Peternakan
A
A
A
JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) melalui XL Business Solutions dan Sierad (PT Sierad Produce Tbk) menjalin kerja sama strategis dalam pengembangan Smart Poultry dengan menerapkan solusi IoT (Internet of Things) guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi unggas.
Solusi IoT dipilih karena mampu memberikan visibilitas real-time, mengotomatiskan proses manual, dan juga memberikan nilai tambah kepada peternakan unggas tersebut melalui analisa big data. Penandatanganan kerja sama keduanya dilakukan oleh Kirill Mankovski selaku Chief Enterprise & SME XL Axiata dan Tommy Wattimena selaku Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk di Jakarta.
“Bekerja bersama dengan Sierad benar-benar merupakan peluang besar bagi XL Business Solutions sebagai penyedia teknologi IoT, untuk mengembangkan solusi berdasarkan situasi nyata yang dihadapi klien kami," kata Kirill Mankovski.
XL Axiata, lanjut dia, memberikan solusi end-to-end dan sensor yang menggunakan platform FlexIOT andalan kami untuk mendigitalisasi berbagai rangkaian proses dalam beternak ayam. Dengan harapan membuat bisnis semakin bertumbuh tidak hanya cepat, melainkan juga lebih produktif dan efisien.
Sementara Tommy Wattimena mengatakan, Smart Poultry adalah wujud nyata dari evolusi Industri 4.0 pada sektor peternakan. Menurut dia, solusi IoT sangat cocok untuk diterapkan di industri peternakan.
"Digitalisasi dalam hal produksi perlu dilakukan oleh industri peternakan untuk meminimalisir jumlah kematian unggas, serta meningkatkan kualitas dari unggas tersebut yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dari sebuah peternakan,” ungkapnya.
Selama ini, lanjut dia, metode yang digunakan peternak masih serba manual, sehingga memerlukan banyak tenaga kerja dan memakan waktu. Dengan memanfaatkan fitur-fitur dan sensor IoT dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam serangkaian proses mulai dari memantau lingkungan, otomasi pemberian makan, hingga memastikan kondisi ternak. Jika hal buruk terjadi maka bisa segera dilaporkan untuk diambil tindakan yang diperlukan.
XL Axiata, melalui XL Business Solutions, menyediakan platform digital berbasis cloud, layanan integrasi IoT, termasuk integrasi antara sensor dan otomasi peralatan-peralatan di kandang ayam. Saat ini solusi Smart Poultry tersebut telah selesai diimplementasikan dan dan dalam masa uji coba.
Ada lima fitur utama pada dalam solusi Smart Poultry ini. Pertama, fitur real-time monitoring untuk mengetahui ketersediaan makanan, air minum, berat ayam, juga kondisi lingkungan menyangkut suhu, kelembaban, NH3, air velocity, dan intensitas cahaya. Kedua, controlling, yaitu kemampuan mengendalikan beragam peralatan dari jarak jauh secara terintegrasi.
Fitur selanjutnya adalah alerting/notification, yakni kapabilitas memberikan notifikasi secara otomatis kepada pengelola bilamana terjadi suatu situasi tertentu. Kemudian ada juga fitur otomatis untuk menjaga stabilitas suhu dalam ruang. Lalu ada pula fitur Analytics untuk mengetahui hasil analisa atas produktifitas ternak.
Pengembangan proyek Smart Poultry ini telah dimulai sejak tahun lalu. Diharapkan uji coba tersebut akan selesai di periode Q2 2019 untuk selanjutnya siap diterapkan dalam skala komersial yang lebih besar.
Solusi IoT dipilih karena mampu memberikan visibilitas real-time, mengotomatiskan proses manual, dan juga memberikan nilai tambah kepada peternakan unggas tersebut melalui analisa big data. Penandatanganan kerja sama keduanya dilakukan oleh Kirill Mankovski selaku Chief Enterprise & SME XL Axiata dan Tommy Wattimena selaku Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk di Jakarta.
“Bekerja bersama dengan Sierad benar-benar merupakan peluang besar bagi XL Business Solutions sebagai penyedia teknologi IoT, untuk mengembangkan solusi berdasarkan situasi nyata yang dihadapi klien kami," kata Kirill Mankovski.
XL Axiata, lanjut dia, memberikan solusi end-to-end dan sensor yang menggunakan platform FlexIOT andalan kami untuk mendigitalisasi berbagai rangkaian proses dalam beternak ayam. Dengan harapan membuat bisnis semakin bertumbuh tidak hanya cepat, melainkan juga lebih produktif dan efisien.
Sementara Tommy Wattimena mengatakan, Smart Poultry adalah wujud nyata dari evolusi Industri 4.0 pada sektor peternakan. Menurut dia, solusi IoT sangat cocok untuk diterapkan di industri peternakan.
"Digitalisasi dalam hal produksi perlu dilakukan oleh industri peternakan untuk meminimalisir jumlah kematian unggas, serta meningkatkan kualitas dari unggas tersebut yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dari sebuah peternakan,” ungkapnya.
Selama ini, lanjut dia, metode yang digunakan peternak masih serba manual, sehingga memerlukan banyak tenaga kerja dan memakan waktu. Dengan memanfaatkan fitur-fitur dan sensor IoT dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam serangkaian proses mulai dari memantau lingkungan, otomasi pemberian makan, hingga memastikan kondisi ternak. Jika hal buruk terjadi maka bisa segera dilaporkan untuk diambil tindakan yang diperlukan.
XL Axiata, melalui XL Business Solutions, menyediakan platform digital berbasis cloud, layanan integrasi IoT, termasuk integrasi antara sensor dan otomasi peralatan-peralatan di kandang ayam. Saat ini solusi Smart Poultry tersebut telah selesai diimplementasikan dan dan dalam masa uji coba.
Ada lima fitur utama pada dalam solusi Smart Poultry ini. Pertama, fitur real-time monitoring untuk mengetahui ketersediaan makanan, air minum, berat ayam, juga kondisi lingkungan menyangkut suhu, kelembaban, NH3, air velocity, dan intensitas cahaya. Kedua, controlling, yaitu kemampuan mengendalikan beragam peralatan dari jarak jauh secara terintegrasi.
Fitur selanjutnya adalah alerting/notification, yakni kapabilitas memberikan notifikasi secara otomatis kepada pengelola bilamana terjadi suatu situasi tertentu. Kemudian ada juga fitur otomatis untuk menjaga stabilitas suhu dalam ruang. Lalu ada pula fitur Analytics untuk mengetahui hasil analisa atas produktifitas ternak.
Pengembangan proyek Smart Poultry ini telah dimulai sejak tahun lalu. Diharapkan uji coba tersebut akan selesai di periode Q2 2019 untuk selanjutnya siap diterapkan dalam skala komersial yang lebih besar.
(mim)