LG dan Samsung Kompak Tutup Pabrik Ponsel di Kampung Halaman Sendiri
Selasa, 07 Mei 2019 - 12:00 WIB
LG dan Samsung Kompak Tutup Pabrik Ponsel di Kampung Halaman Sendiri
A
A
A
SEOUL - Tak bisa disangkal Samsung dan LG adalah perusahaan smartphone Korea Selatan paling populer di dunia. Namun pasar ponsel pintar global yang sangat keras memaksa keduanya menutup pabrik handphone di kampung halamannya sendiri.
Ya, ketatnya pasar memaksa pabrikan tidak melakukan kesalahan sedikitpun. Bisnis smartphone LG sendiri telah menurun selama beberapa kuartal dan Samsung ikut berjuang untuk mempertahankan bisnisnya di level atas.
Menurut laporan media Korea, tulis laman Giz China, mengingat persaingan ketat di pasar ponsel pintar global, produsen ponsel pintar Korea tidak punya pilihan selain memangkas biaya. Salah satu cara untuk melakukannya adalah memindahkan pabrik dari negara asalnya.
Samsung telah mengurangi kapasitas produksi smartphone di Korea Selatan lebih banyak dan meningkatkan investasinya di Asia Tenggara. Misalnya, pabrik Samsung di Vietnam, Brasil, India, dan Indonesia memproduksi sekitar 300 juta handset per tahun.
Implementasi Samsung dari langkah-langkah ini jelas karena biaya tenaga kerja Korea Selatan yang relatif tinggi dan kenaikan harga komponen. Menurut Komisi Gaji Nasional Vietnam, upah minimum bulanan di Vietnam pada 2019 adalah Rp1,8 juta-2,6 juta.
Akibat masifnya OEM China pada industri smartphone global, Samsung dan LG juga akan menghadapi lebih banyak perlawanan dan kebutuhannya untuk menerapkan semua prosedur yang diperlukan guna mengurangi biaya produksi.
Ya, ketatnya pasar memaksa pabrikan tidak melakukan kesalahan sedikitpun. Bisnis smartphone LG sendiri telah menurun selama beberapa kuartal dan Samsung ikut berjuang untuk mempertahankan bisnisnya di level atas.
Menurut laporan media Korea, tulis laman Giz China, mengingat persaingan ketat di pasar ponsel pintar global, produsen ponsel pintar Korea tidak punya pilihan selain memangkas biaya. Salah satu cara untuk melakukannya adalah memindahkan pabrik dari negara asalnya.
Samsung telah mengurangi kapasitas produksi smartphone di Korea Selatan lebih banyak dan meningkatkan investasinya di Asia Tenggara. Misalnya, pabrik Samsung di Vietnam, Brasil, India, dan Indonesia memproduksi sekitar 300 juta handset per tahun.
Implementasi Samsung dari langkah-langkah ini jelas karena biaya tenaga kerja Korea Selatan yang relatif tinggi dan kenaikan harga komponen. Menurut Komisi Gaji Nasional Vietnam, upah minimum bulanan di Vietnam pada 2019 adalah Rp1,8 juta-2,6 juta.
Akibat masifnya OEM China pada industri smartphone global, Samsung dan LG juga akan menghadapi lebih banyak perlawanan dan kebutuhannya untuk menerapkan semua prosedur yang diperlukan guna mengurangi biaya produksi.
(mim)
