Departemen Pertahanan AS Yakini Teknologi China Akan Pimpin Jaringan 5G
A
A
A
WASHINGTON - Unit Inovasi Pertahanan (DIU) Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) merilis laporan "THE 5G ECOSYSTEM: RISIKO & PELUANG UNTUK DOD".
Laporan tersebut menunjukkan bahwa CHina, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang berada di posisi terdepan dalam bidang ini, dan negara-negara lain juga mengejar penyebaran 5G. Inggris, Jerman, dan Prancis dapat dianggap sebagai 'eselon kedua' di sektor pembangunan 5G, sementara Singapura, Rusia, dan Kanada merupakan 'eselon ketiga'.
Laporan itu menunjukkan bahwa lanskap persaingan nirkabel telah mengalami perubahan luar biasa. Pendapatan global Huawei meningkat dari sekitar USD28 miliar pada 2009 menjadi USD107 miliar pada 2018.
Dilansir dari laman Giz China, para pemimpin pasar tradisional seperti Ericsson dan Nokia menurun pada periode yang sama. Pabrikan smartphone China seperti Huawei, ZTE, Xiaomi, vivo, dan Oppo telah berkembang pesat di pasar global. Meskipun penjualan di pasar AS masih relatif kecil, mereka tumbuh dengan cepat.
Pada 2009, 10 perusahaan Internet teratas adalah perusahaan Amerika. Saat ini, perusahaan China menempati empat "kursi" dan tren ini masih berlangsung. Jika mereka terus memimpin, maka jaringan masa depan yang diwakili oleh 5G kemungkinan akan lebih condong ke China.
China sendiri telah mengerahkan sekitar 350.000 BTS 5G atau 10 kali lipat dari Amerika Serikat. Pabrikan peralatan telekomunikasi besar, termasuk Huawei dan ZTE, secara aktif mempromosikan pembangunan 5 G (termasuk layanan komersial dan konsumen).
Perusahaan China juga telah menyediakan layanan konstruksi jaringan 5G untuk pasar luar negeri seperti Eropa. Meskipun Amerika Serikat telah berusaha mencegah sekutu Eropa untuk bekerja sama dengan Huawei, data menunjukkan bahwa Huawei telah memasok lebih dari 10.000 BTS di luar negeri.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa CHina, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang berada di posisi terdepan dalam bidang ini, dan negara-negara lain juga mengejar penyebaran 5G. Inggris, Jerman, dan Prancis dapat dianggap sebagai 'eselon kedua' di sektor pembangunan 5G, sementara Singapura, Rusia, dan Kanada merupakan 'eselon ketiga'.
Laporan itu menunjukkan bahwa lanskap persaingan nirkabel telah mengalami perubahan luar biasa. Pendapatan global Huawei meningkat dari sekitar USD28 miliar pada 2009 menjadi USD107 miliar pada 2018.
Dilansir dari laman Giz China, para pemimpin pasar tradisional seperti Ericsson dan Nokia menurun pada periode yang sama. Pabrikan smartphone China seperti Huawei, ZTE, Xiaomi, vivo, dan Oppo telah berkembang pesat di pasar global. Meskipun penjualan di pasar AS masih relatif kecil, mereka tumbuh dengan cepat.
Pada 2009, 10 perusahaan Internet teratas adalah perusahaan Amerika. Saat ini, perusahaan China menempati empat "kursi" dan tren ini masih berlangsung. Jika mereka terus memimpin, maka jaringan masa depan yang diwakili oleh 5G kemungkinan akan lebih condong ke China.
China sendiri telah mengerahkan sekitar 350.000 BTS 5G atau 10 kali lipat dari Amerika Serikat. Pabrikan peralatan telekomunikasi besar, termasuk Huawei dan ZTE, secara aktif mempromosikan pembangunan 5 G (termasuk layanan komersial dan konsumen).
Perusahaan China juga telah menyediakan layanan konstruksi jaringan 5G untuk pasar luar negeri seperti Eropa. Meskipun Amerika Serikat telah berusaha mencegah sekutu Eropa untuk bekerja sama dengan Huawei, data menunjukkan bahwa Huawei telah memasok lebih dari 10.000 BTS di luar negeri.
(mim)