Google Inisiasi Layanan Drone Delivery

Selasa, 30 April 2019 - 11:35 WIB
Google Inisiasi Layanan Drone Delivery
Google Inisiasi Layanan Drone Delivery
A A A
PESAWAT nirawak buatan Wing yang sedang mengantar barang. Wing memprediksi bisnis pengantaran lewat drone bernilai AUD30 juta- AUD40 juta dan pada 2030 akan menjadi layanan kirim paling dominan.

Pada 2013, CEO Amazon Jeff Bezos memprediksi pada 2019 Amazon akan mulai menggunakan drone untuk mengantar barang. Prediksi itu memang terbukti, tetapi bukan dari Amazon. Sejumlah perusahaan nirawak sudah melakukannya. Google pun sudah mencuri start untuk menggunakan layanan drone di Amerika.

Saat ini jasa pengiriman lewat drone sudah tidak asing. Di Islandia, ada Aha yang menggunakan drone untuk mengirim makanan atau produk lainnya dengan jarak 4 km. Tahun ini mereka akan menguji coba drone lebih besar dengan jangkauan hingga 8 km. Drone delivery atau pengiriman dengan drone mungkin sulit dilakukan di kota-kota besar dengan banyaknya jalanan sempit, pejalan kaki, lalu lintas, serta interferensi lainnya.

Tetapi di pinggiran kota, hal ini sangat mungkin, seperti Reykjavik, ibu kota Islandia itu. Warga Islandia kini dapat memesan makanan di pinggiran kota untuk dikirim ke pusat kota. “Topografi Reykjavik tidak memiliki banyak rute berputar atau kemacetan lalu lintas,” ujar Yariv Bash, CEO Flytrex, perusahaan pemasok drone yang berbasis di Tel Aviv, Israel.

“Kami menawarkan solusi terbaik untuk pengiriman,” tambahnya. Flytrex mengaku sudah melakukan uji coba pengiriman lewat drone sejak 2017. Flytrex memang bermitra dengan Aha, platform online pengirim makanan seperti Grubhub di Amerika. Flytrex mengklaim, drone - nya akan memotong waktu 20 menit untuk pengiriman di dua bagian Reykjavik yang dipisahkan teluk besar. Saat ini jaringan mereka memang dibatasi untuk satu rute yang melewati teluk.

Satu staf Aha mengirim makanan dari ujung teluk, diterima staf lain di ujung teluk lainnya, dilanjutkan ke konsumen atau restoran terdekat menggunakan sepeda atau jalan kaki. Bash mengatakan bahwa tahun depan pelanggan Aha sudah bisa menerima kiriman makanan lewat drone langsung ke halaman rumah mereka.

Menurut Flytrex, pesanan yang mulanya diantar 25 menit menggunakan mobil bisa sampai hanya dalam empat menit menggunakan drone . “Jika Anda dapat memotong 15 menit setiap kiriman, Anda akan menguasai pasar,” ujar Bash.Selain itu, jaringan Flytrex mampu memotong 60% biaya pengiriman sekaligus mengurangi kemacetan. Tagline mereka pun unik, “Sushi di Langit Islandia”, yang menegaskan bahwa mereka fokus ke makanan, meski ke depan targetnya juga meluas ke berbagai produk lainnya, terutama produk e-commerce.

Aha tidak sendiri. Uji coba pengiriman makanan, termasuk kopi, juga sedang dilaku kan di Canberra, Australia. Perusahaan yang melakukannya tidak mainmain, yakni Wing, anak perusahaan Alphabet yang menaungi Google. Wing sudah melakukan pengiriman ke 160 rumah di Canberra, terutama di kawasan pedesaan Crace, Palmerston, dan Franklin, untuk selanjutnya dikembangkan ke kawasan lain seperti Harrison dan Gungahlin. Wing bekerja sama dengan per usahaan lokal seperti kafe dan apotek, dengan klaim bisa mengirimkan produk dalam hitungan menit. Di Australia, Wing sudah mengantongi izin terbang dengan sejumlah syarat.

Drone mereka tidak boleh terbang di jalanan utama, hanya boleh terbang antara pukul 07.00-20.00 dari Senin-Jumat. Mereka juga dibatasi tidak boleh terbang terlalu dekat dengan orang. Konsumen yang rumahnya sudah terdaftar juga mendapat informasi keselamatan saat berinteraksi dengan drone.

Menurut Business Insider, regulator Australia CASA mengklaim bahwa layanan yang resmi beroperasi ini adalah yang pertama di dunia. Memang sudah banyak perusahaan yang melakukan pengiriman lewat drone , tetapi sebagian besar hanya bersifat uji coba. Artinya, layanan pengiriman drone Google resmi mengalahkan Amazon sebagai yang pertama. Meski sudah melakukan uji coba nonstop di Inggris dan Amerika, layanan drone Amazon belum diluncurkan secara komersial.

Tahun lalu Amazon hanya mengatakan bahwa perusahaannya masih akan terus menargetkan pengiriman drone dalam 30 menit maksimal menjadi kenyataan. Wing sebelumnya juga sudah meluncurkan layanan uji coba di Finlandia dengan target 10 menit secara gratis di ibu kota negara tersebut.

Selain Flytrex yang aktif melakukan pengiriman lewat drone sejak 2017, ada juga Flirtey yang sejak 2016 sudah mengujicobakan layanan mereka untuk 7-eleven di Amerika. Barubaru ini, UPS juga menggandeng Matternet bereksperimen menggunakan drone untuk mengirim peralatan medis di Carolina Utara.

Amerika Membuka Diri
Di Amerika, Wing terus berupaya memulai jasa layanan mereka pada akhir 2019 di sejumlah kota, seperti Blacksburg dan Christiansburg, Virginia, setelah mendapat restu dari Federal Aviation Administration (FAA). FAA sendiri sudah merestui Wing sebagai perusahaan pertama yang mendapat sertifikasi untuk drone delivery di Amerika. Setelah sertifikasi itu, Wing resmi mengalahkan Amazon sebagai yang pertama.

Kedua perusahaan raksasa itu, bersama banyak perusahaan lainnya, terus berlomba mengem bangkan drone yang terjangkau untuk mengantarkan berbagai produk kecil tapi bernilai tinggi, misalnya obatobatan. Sejauh ini jumlah muatan (kargo) yang bisa diangkat lewat drone memang masih terbatas, juga butuh waktu dalam pengisian baterai setiap selesai mengirim, walau soal kecepatan drone buatan Wing bisa dibilang prima.

Drone itu memiliki 12 balingbaling kecil untuk terbang stabil dan dua untuk maju. Wing menunjukkan bahwa drone mereka mampu memenuhi standar keamanan dari FAA yang sangat rumit dan sulit. “Ini langkah maju dalam uji coba keamanan dan integrasi drone dalam ekonomi kami. Ke amanan tetap menjadi nomor satu seiring bagaimana teknologi terus berkembang,” ujar Elaine Chao dari Departemen Transportasi Amerika.

Wing mengatakan bahwa mereka akan terus memperbaiki teknologi dan melakukan pengujian nonstop untuk memastikan layanan drone delivery bisa berjalan sempurna. Mereka mengatakan telah terbang sebanyak 70.000 kali, mengirimkan 3.000 muatan di Australia. Saat ini adalah titik kulminasi dari pengujian selama enam tahun untuk menciptakan wahana bertenaga baterai yang dapat mengirim barang.

“Selain lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan biasa, drone terbukti juga lebih aman bagi para pejalan kaki,” ujar Wing. “Mengan tongi sertifikasi dari FAA adalah langkah penting yang nantinya dapat membuat kami bisa menciptakan layanan pengiriman udara untuk komunitas di seluruh Amerika,” kata Wing. (Danang Arradian)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2096 seconds (0.1#10.140)