LG Boyong TV NanoCell Berbasis Kecerdasan Buatan dan IoT ke Indonesia

Minggu, 21 April 2019 - 09:00 WIB
LG Boyong TV NanoCell Berbasis Kecerdasan Buatan dan IoT ke Indonesia
LG Boyong TV NanoCell Berbasis Kecerdasan Buatan dan IoT ke Indonesia
A A A
JAKARTA - PT LG Electronics Indonesia (LG) belum lama ini mengumumkan mendatangkan perangkat elektronik rumah tangga dan pendukung hiburan dalam rumah bertajuk “LG ThinQ”. Nama LG ThinQ menyiratkan adanya dukungan Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) pada perangkat yang dibawa.

Berangkat dari ruang santai bersama keluarga, LG memboyong dua kategori TV kelas premiumnya yang siap menjadi idola baru pusat hiburan keluarga. Selain memperlebar portofolio TV OLED melalui kehadiran seri 9, mereka juga memperkenalkan kategori TV UHD premiumnya dengan nama NanoCell TV.

“Bila reproduksi warna dengan kontras tak terhingga pada TV OLED hadir melalui layar dengan tiap piksel menghasilkan pencahayaan sendiri tanpa unit pencahayaan latar (backlight), maka NanoCell TV pun memiliki inovasi panel yang tak kalah istimewa,” kata Jay Jang, Head of Marketing LG Electronics Indonesia.
.

Meski dikembangkan berbasis LED yang memiliki pencahayaan latar (backlight), LG berinovasi dengan mengaplikasikan lapisan khusus berdiameter seragam sekitar satu nanometer yang memenuhi panel TV. Lapisan khusus pada NanoCell TV ini berfungsi menyerap kelebihan pancaran gelombang warna yang membuat TV tak mampu menghasilkan warna sesuai konten asal.

Wujud LG ThinQ pada seri premium TV LG ini hadir melalui pengembangan kecerdasan buatan (AI) dengan dukungan prosesor terbaru bernama α (Alpha) Gen 2. Letak kepintaran prosesor generasi kedua LG ini ada pada algoritma khusus dengan kemampuan belajar (deep learning) yang memberi dukungan peningkatan pada sisi visual dan audio untuk memberi pengalaman sinematik lebih menyeluruh.

Pada sisi visual, bekal jutaan basis data terkait berbagai informasi visual, prosesor Alpha Gen 2 mampu mengenali berbagai kualitas konten asal untuk kemudian bekerja dengan pilihan metode terbaik dalam mengoptimalkan tayangan pada layar. Dengan sensor khusus, prosesor pun mampu mengukur tingkat pencahayaan ruang sebagai dasar mengoptimalkan kecerahan layar dan perbaikan detail gambar pada bagian yang dibutuhkan.

“Kemampuan ini memastikan mata menangkap berbagai tayangan dengan nyaman pada kondisi pencahayaan yang berubah-ubah,” papar Julius, Head of Product Marketing Home Entertainment LG Electronics Indonesia.

Kemampuan mengoptimalkan tingkat kecerahan yang berbeda menyesuaikan dengan pengaturan pencahayaan ini pun hadir saat memainkan konten High Dynamic Range (HDR). Sebagai pendukungnya, LG tetap mempertahankan teknologi Dolby Vision dalam jajaran TV premium terbarunya ini.

Pada sektor audio pun, algoritma prosesor Alpha Gen 2 LG bekerja meningkatkan kepuasan dengar penggunanya. Salah satunya dengan tawaran nuansa bunyi lebih kaya dengan peningkatan secara virtual sistem audio 5.1 surround sound dari sistem audio 2.1 miliknya.

Di samping itu, lanjut Julius, kemampuan mengidentifikasi bunyi berdasarkan ragam konten membuatnya dapat mereproduksi bunyi lebih baik. Hasilnya, TV mampu menghadirkan efek suara lebih dramatis pada tayangan film aksi dansementara bagi tayangan musik, suara vokal penyanyi akan terdengar lebih jelas.

“Bekal prosesor pintar ini pun membuat TV LG dapat memberikan tingkatan keluaran audio optimal yang menyesuaikan dengan penempatan dan posisi penggunanya,” tuturnya.

LG juga memastikan tetap mempertahankan penggunaan teknologi Dolby Atmos untuk memperkuat audio TV terbarunya ini dalam memberikan keluaran audio yang lebih realistis.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3169 seconds (0.1#10.140)