Internet Super-Cepat 5G Ternyata Boros Energi Daripada 4G

Sabtu, 20 April 2019 - 19:24 WIB
Internet Super-Cepat...
Internet Super-Cepat 5G Ternyata Boros Energi Daripada 4G
A A A
SHENZHEN - Huawei menawarkan konsep energi ramah lingkungan “Huawei 5G Power” untuk mendukung implementasi jaringan berbasis teknologi generasi kelima (5G) yang diprediksi membutuhkan lebih banyak energi daripada jaringan 4G.

Dalam gelaran Huawei Global Analyst Summit 2019 pada 16-18 April di Shenzhen, China, Huawei mendorong transisi solusi energi industri telekomunikasi yang signifikan. Sama halnya ketika industri ponsel berevolusi menjadi industri ponsel pintar.

“Sebagai pemimpin inovasi dalam sektor energi perangkat jaringan, Huawei 5G Power berangkat dari ide tentang produk penyedia energi tunggal menjadi solusi cerdas end to end yang terintegrasi. Ini akan membantu operator telekomunikasi mengurangi emisi karbon dan bersama-sama mengemban tanggung jawab sosial untuk dunia yang lebih baik,” ungkap President Bisnis Energi Telekomunikasi Huawei, Peng Jianhua.

Konsumsi daya sebuah situs pemancar jaringan 5G (BTS) akan lebih besar daripada 4G. Sementara untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitas jaringan di era 5G tentunya akan membutuhkan banyak BTS. Otomatis hal tersebut akan berdampak terhadap meningkatnya penggunaan energi.

“Operator tentunya akan berhadapan dengan berbagai tantangan terkait pasokan daya, kapasitas perangkat pengubah arus dan baterai, distribusi listrik dan sistem pendingin,” kata Peng.

Dia mengatakan, peningkatan jumlah perangkat yang terus bertambah dan penggunaan jaringan berfrekuensi tinggi bakal memicu tingginya biaya perawatan dan sumber daya yang harus dikeluarkan operator.

“Solusi energi tradisional saat ini tentunya tidak dapat memenuhi kebutuhan akan implementasi jaringan 5G yang terjangkau dan cepat,” kata Peng.Berdasarkan pemahaman tersebut, Huawei 5G Power menghadirkan solusi yang sederhana, cerdas, dan efisien lewat konsep rancangan ‘one site, one cabinet’ and ‘one band, one blade power’ guna menunjang implementasi jaringan 5G secara cepat.

“Berdasarkan hitungan kami, solusi ini akan mendapat keuntungan dalam hal Time To Market (TTM) jaringan 5G yang bisa dipercepat hingga 30%, biaya pemeliharaan situs pemancar 5G berkurang hingga 10-30%, serta biaya operasi keseluruhan akan lebih efisien hingga 40%,” tuturnya.

Huawei meyakini sinergi adalah arah baru untuk pemenuhan kebutuhan energi telekomunikasi di masa depan. Artinya, seluruh perangkat dikelola secara sinergis mulai dari pemasok daya, situs pemancar, jaringan, serta bisnisnya.

“Hal tersebut akan membantu operator untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi penggunaan energi yang tidak diperlukan,” katanya.

Perkembangan implementasi teknologi 5G sendiri akan berlangsung dengan cepat dalam tiga tahun ke depan. Huawei telah mengantongi 40 kontrak komersial 5G dan mengapalkan lebih dari 60.000 BTS 5G di seluruh dunia.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1307 seconds (0.1#10.140)