Google dan Apple Kompak Tolak Hapus Aplikasi Kontroversial Arab Saudi
A
A
A
RIYADH - Sebuah aplikasi yang ditemukan di Arab Saudi, yakni Absher, telah menimbulkan pro-kontra. Bahkan menarik kemarahan beberapa anggota parlemen di AS.
Ditemukan di App Store dan Google Play Store, aplikasi ini memungkinkan pria Saudi untuk mengawasi istri dan anak perempuan mereka. Absher mengirim pesan teks ke seorang pria Saudi jika seorang wanita menunjukkan paspornya ketika akan meninggalkan negara itu.
Untuk diketahui, di Arab Saudi, wanita tidak bisa meninggalkan negara tanpa izin dari suami atau ayah mereka. Suatu ajaran yang berpedoman pada kehidupan agama dan tradisional di kawasan Timur Tengah.
Laman Phone Arena melaporkan, Senator Ron Wyden (D-Ore) menulis kepada Apple dan Google untuk meminta aplikasi dihapus dari pasar iOS dan Android. Permintaan itu dibuat resmi dengan mengirim surat pada 21 Februari kepada CEO Google, Sundar Pichai dan CEO Apple, Tim Cook. Bukan hanya satu tapi ada 14 anggota DPR AS yang meminta tindakan yang sama.
Dalam surat itu, anggota parlemen menulis bahwa Apple dan Google sama-sama "antek dalam penindasan wanita Arab Saudi". Karena mereka menjadi tuan rumah aplikasi di platform mobile-nya.
Surat ini dibalas Apple pada Kamis lalu dengan mengatakan, kepada Rep. Jackie Speier (D-California), mereka sedang meninjau aplikasi. Yang membuat Senator Wyden marah kepada "Cupertino" adalah Apple dianggap mengulur-ulur waktu.
Sementara itu, Google telah menolak untuk melarang aplikasi dari Google Play Store. Dinyatakan bahwa aplikasi sudah memenuhi semua syarat dan ketentuan yang berlaku.
Keputusan Google untuk tidak menghapus Absher dan keraguan Apple membuat Rep. Speier mengatakan, "Tanggapan yang diterima sejauh ini dari Apple dan Google sangat tidak memuaskan."
Ditemukan di App Store dan Google Play Store, aplikasi ini memungkinkan pria Saudi untuk mengawasi istri dan anak perempuan mereka. Absher mengirim pesan teks ke seorang pria Saudi jika seorang wanita menunjukkan paspornya ketika akan meninggalkan negara itu.
Untuk diketahui, di Arab Saudi, wanita tidak bisa meninggalkan negara tanpa izin dari suami atau ayah mereka. Suatu ajaran yang berpedoman pada kehidupan agama dan tradisional di kawasan Timur Tengah.
Laman Phone Arena melaporkan, Senator Ron Wyden (D-Ore) menulis kepada Apple dan Google untuk meminta aplikasi dihapus dari pasar iOS dan Android. Permintaan itu dibuat resmi dengan mengirim surat pada 21 Februari kepada CEO Google, Sundar Pichai dan CEO Apple, Tim Cook. Bukan hanya satu tapi ada 14 anggota DPR AS yang meminta tindakan yang sama.
Dalam surat itu, anggota parlemen menulis bahwa Apple dan Google sama-sama "antek dalam penindasan wanita Arab Saudi". Karena mereka menjadi tuan rumah aplikasi di platform mobile-nya.
Surat ini dibalas Apple pada Kamis lalu dengan mengatakan, kepada Rep. Jackie Speier (D-California), mereka sedang meninjau aplikasi. Yang membuat Senator Wyden marah kepada "Cupertino" adalah Apple dianggap mengulur-ulur waktu.
Sementara itu, Google telah menolak untuk melarang aplikasi dari Google Play Store. Dinyatakan bahwa aplikasi sudah memenuhi semua syarat dan ketentuan yang berlaku.
Keputusan Google untuk tidak menghapus Absher dan keraguan Apple membuat Rep. Speier mengatakan, "Tanggapan yang diterima sejauh ini dari Apple dan Google sangat tidak memuaskan."
(mim)