Nasib Dua Karyawan Huawei yang Salah Tweet Pakai iPhone
A
A
A
JAKARTA - Huawei telah menghukum dua orang pegawainya yang mengunggah ucapan selamat Tahun Baru diakun Twitter @Huawei menggunakan iPhone, mengutip memo internal perusahaan.
Huawei yang saat ini sedang bersaing ketat dengan Apple di pasar ponsel global, pada tanggal 1 Januari 2019 mengirim cuitan berbunyi "Happy #2019". Tetapi dalam kicauan tersebut terdapat tulisan "via Twitter for iPhone".
Cutian tersebut memang dengan cepat dihapus oleh Huawei, tetapi sejumlah pengguna Twitter sudah melakukan tangkapan layar dan dengan cepat disebar di berbagai media sosial.
Dalam sebuah memo internal Huawei bertanggal 3 Januari yang diteken oleh wakil presiden senior Huawei, Chen Lifang, disebutkan bahwa insiden itu "telah merusak citra merek Huawei." sebagaimana dilansir melalui Reuters, Sabtu (5/1/2019).
Blunder Huawei itu terjadi ketika Sapient, perusahaan yang dipercaya untuk mengelola media sosial Huawei, mengalami masalah terkait VPN ketika akan mengakses Twitter. Sehingga terpaksa menggunakan iPhone dengan kartu SIM roaming untuk mengirim pesan tepat waktu pada tengah malam, kata Huawei dalam memo itu.
Seperti diketahui, media sosial barat seperti Twitter, Facebook, dan Google, memang diblokir di China. Untuk mengakses media-media sosial tersebut, pengguna bisa memanfaatkan koneksi virtual private network (VPN).
Akibat kesalahan itu, Huawei telah menurunkan pangkat dua orang stafnya dan memotong gaji mereka sebesar 5000 yuan atau sekitar Rp 10 juta. Salah satu staf yang dihukum adalah direktur pemasaran digital Huawei. Ia juga akan dibekukan dari jabatan selama 12 bulan.
Huawei yang saat ini sedang bersaing ketat dengan Apple di pasar ponsel global, pada tanggal 1 Januari 2019 mengirim cuitan berbunyi "Happy #2019". Tetapi dalam kicauan tersebut terdapat tulisan "via Twitter for iPhone".
Cutian tersebut memang dengan cepat dihapus oleh Huawei, tetapi sejumlah pengguna Twitter sudah melakukan tangkapan layar dan dengan cepat disebar di berbagai media sosial.
Dalam sebuah memo internal Huawei bertanggal 3 Januari yang diteken oleh wakil presiden senior Huawei, Chen Lifang, disebutkan bahwa insiden itu "telah merusak citra merek Huawei." sebagaimana dilansir melalui Reuters, Sabtu (5/1/2019).
Blunder Huawei itu terjadi ketika Sapient, perusahaan yang dipercaya untuk mengelola media sosial Huawei, mengalami masalah terkait VPN ketika akan mengakses Twitter. Sehingga terpaksa menggunakan iPhone dengan kartu SIM roaming untuk mengirim pesan tepat waktu pada tengah malam, kata Huawei dalam memo itu.
Seperti diketahui, media sosial barat seperti Twitter, Facebook, dan Google, memang diblokir di China. Untuk mengakses media-media sosial tersebut, pengguna bisa memanfaatkan koneksi virtual private network (VPN).
Akibat kesalahan itu, Huawei telah menurunkan pangkat dua orang stafnya dan memotong gaji mereka sebesar 5000 yuan atau sekitar Rp 10 juta. Salah satu staf yang dihukum adalah direktur pemasaran digital Huawei. Ia juga akan dibekukan dari jabatan selama 12 bulan.
(wbs)