Tim ITB Berpeluang Ke Huawei ICT Competition di China

Rabu, 19 Desember 2018 - 13:02 WIB
Tim ITB Berpeluang Ke Huawei ICT Competition di China
Tim ITB Berpeluang Ke Huawei ICT Competition di China
A A A
JAKARTA - Tiga mahasiwa asal Institut Teknologi Bandung menjadi juara Huawei ICT Competition yang baru pertama kali digelar di Indonesia. Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam tim ITB-A tersebut mengungguli pesaing-pesaing dari group Universitas lainnya.

Ketiga mahasiswa itu adalah Samuel Christian Coe, Bagas Purwa Sentika, dan Michal G.N. Sihombing. Sebagai perwakilan dari Indoensia, mereka akan melaju ke kompetisi tingkat regional untuk menghadapi tim dari beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Australia untuk memperebutkan tiket menuju Huawei ICT Competition tingkat global yang akan digelar di China pada Mei 2019.

Sebelumnya, mereka telah melewati berbagai tahapan kompetisi, mulai dari pembekalan materi, sertifikasi Huawei Certified Network Academy (HCNA), hingga bersaing di babak final nasional yang diikuti oleh 64 mahasiswa di Jakarta.

"Kemarin pas latihan itu banyak ya yang diajarkan. dari networkingg, dari outing switching terus wireless dan security. disitu saya belajar banyak hal sih, terimakasih juga buat mentor kami Pak latif," kata Samuel dalam acara Temu Media Huawei ICT Competition di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Program ini juga mendapat dukungan dari pemerintah khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Menteri Kominfo, Rudiantara menyebutkan bahwa Indonesia sangat terbuka untuk bekerjasama dengan berbagai perusahaan teknologi, dengan syarat harus memberi nilai lebih bagi masyarakat Indonesia.

"Bukan cuma untuk pasar, khususnya untuk membangun sumber daya manusai di Indonesia terkait teknologi," jelas Rudiantara.

Selain itu Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati, mengatakan sangat mengapresiasi inisiatif Huawei yang mewujudkan sinergi antara industri dan universitas lewat program SmartGen 2018.

"Melalui transfer pengetahuan dan informasi yang terselenggara dalam sinergi ini, dunia pendidikan menjadi memahami standar kebutuhan industri dan pemahaman tersebut sangat berguna bagi kampus dalam menyiapkan pendidikan yang tepat guna," tuturnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6370 seconds (0.1#10.140)