Tantangan Indonesia Saat Ini Membangun Ruang Publik Bebas dari Hoax

Senin, 03 Desember 2018 - 21:30 WIB
Tantangan Indonesia...
Tantangan Indonesia Saat Ini Membangun Ruang Publik Bebas dari Hoax
A A A
TANGERANG - Era informasi digital saat ini memberikan kecepatan sekaligus akses terhadap berbagai informasi setiap hari. Namun pada saat yang sama memberikan persoalan baru, terutama kredibilitas berita itu sendiri. Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah membangun ruang publik yang sehat dan bebas dari ketakutan.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyampaikan hal tersebut dalam acara Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik (SAIK) dengan tema Sinergi Indonesia Menuju Era Komunikasi 4.0 yang digelar Senin (3/12/2018) di Tangerang, Banten. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistyo, Dirjen IKP Kemkominfo Niken Widiastuti.

Saat ini, di Indonesia terdapat 143 juta pengguna internet. Artinya, lebih dari separuh penduduk Indonesia sudah mengakses internet. Dari jumlah itu, 130 juta penggunanya sangat aktif media sosial di Indonesia.

Berdasarkan data Nielsen Media Consumer View tahun 2017 lalu, penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 44% populasi dibandingkan dengan TV (96%), Media luar ruang (53%), radio (37%), surat kabar (7%) serta tabloid dan majalah (3%). Angka ini mengalami lonjakan luar biasa dibandingkan dengan tahun 2012 yang saat itu baru mencapai 26%.

"Kita tahu bahwa ini merupakan tempat bersemainya berbagai berita hoax," kata Moeldoko.

Mantan Panglima TNI juga menyebutkan bahwa demokrasi dan peradaban yang baik membutuhkan ruang publik yang sehat, yang memberi kesempatan pada nilai-nilai yang luhur untuk menjadi dasar dalam setiap dialog dan pengambilan keputusan.

"Hoax tidak hanya merugikan pemerintah tapi juga demokrasi dan peradaban kita mundur jauh," tegas Moeldoko. Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko juga menyampaikan berbagai cara yang sudah dilakukan pemerintah dalam membangun ruang publik yang sehat.

Membentuk UU ITE, bekerja sama dengan platform media sosial untuk menghentikan portal yang menyebabkan berita hoax, melibatkan masyarakat dengan membentuk komunitas yang memerangi hoax, dan memberikan literasi media kepada masyarakat.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, dalam pidato pembukaan acara melalui video taping juga menyampaikan dalam penyampaian informasi ke masyarakat membutuhkan cara yang efektif.

"Salah satu cara yaitu dengan menggunakan budaya seperti wayangan dan sebagainya," papar Rudiantara melalui video. Cara tersebut dinilai lebih efektif agar masyarakat terhindar dari berita hoax.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8207 seconds (0.1#10.140)