I3E 2018 Jadi Ajang Kemenristekdikti Pamer Startup Teknologi
A
A
A
YOGYAKARTA - Pemerintah tengah fokus melakukan transformasi perekonomian negara dari ekonomi berbasis sumber daya alam (resource based economy) menjadi berbasis ilmu pengetahuan (knowladge based economy).
Hal itu direspons Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi dengan menjalankan program pengembangan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). Program ini terkonsentrasi pada penumbuhan startup berbasis teknologi yang sudah dilaksanakan sejak 2015.
Nah untuk menyosialisasikan keberadaan startup tersebut, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi menggelar kegiatan Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2018 di Atrium Hall, Jogja City Mall, di Yogyakarta, DIY. "Kegiatan ini sudah kami adakan tiap tahun yang dimulai pada 2015. Untuk di Yogyakarta berlangsung 25-28 Oktober 2018," kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Jumain Appe selaku penanggung jawab acara Inovator inovasi Indonesia Expo 2018 saat membuka kegiatan tersebut, Kamis (25/10/2018).
Dalam keterangan tertulisnya, Jumain Appe menuturkan, acara ini sengaja dilangsungkan di pusat perbelanjaan agar bisa mempertemukan langsung antara inovator, produsen, dan pelanggan. "Ini ajang strategis untuk mengembangkan inovator dengan produknya yang bermanfaat. Di sini mereka bisa memperluas pasar, mempertemukan langsung antara inovatornya, produsen atau pemodalnya, dan konsumen," harapnya.
Dia menambahkan, Inovator Inovasi Indonesia Expo 2018 diikuti oleh 261 peserta startup teknologi binaan Kemenristekdikti, Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam -Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Taman Pintar Yogyakarta, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) dan komunitas startup di Yogyakarta. Di samping itu, ikut digelar acara seminar, workshop, demo iptek, dan kompetisi.
Mengusung tema “Startup: Optimisme untuk Bangsa”, Jumain Appe berharap, masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari hasil inovasi dari para inovator. Sekaligus menumbuhkan sektor industri khususnya menjawab tantangan dan peluang di era Revolusi Industri 4.0.“Dengan demikian, masyarakat akan mengetahui kemampuan bangsa, khususnya generasi muda dalam mendorong daya saing ekonomi dengan menjadi wirausaha muda yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya lagi.Pada kesempatan yang sama, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengungkapkan, hingga 2018 pendanaan dan pembinaan telah diberikan oleh Kemenristekdikti kepada 923 startup dan calon startup yang berasal dari dari mahasiswa, masyarakat umum, dan juga peneliti/dosen.“Sebanyak 923 startup tersebut harus terus mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari pemerintah, untuk itu salah satu langkah yang kami lakukan melaui Ditjen Penguatan Inovasi adalah dengan menyelenggarakan kegiatan Pameran Inovasi Inovator Indonesia ini. Iran sukses membangun 1.000 startup dalam waktu 10 tahun. Indonesia belum satu tahun sudah hampir 1.000 startup,” paparnya.
Dikatakannya, perhelatan ini bertujuan agar menumbuhkan budaya iptek yang menggerakan generasi muda untuk berinovasi ketika mereka melihat produk yang dipamerkan. "Sekaligus menarik minat investor untuk berinvestasi sebagai angle investor atau seed funding terhadap produk-produk hasil inovasi menjadi industri," katanya.
Hal itu direspons Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi dengan menjalankan program pengembangan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). Program ini terkonsentrasi pada penumbuhan startup berbasis teknologi yang sudah dilaksanakan sejak 2015.
Nah untuk menyosialisasikan keberadaan startup tersebut, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi menggelar kegiatan Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2018 di Atrium Hall, Jogja City Mall, di Yogyakarta, DIY. "Kegiatan ini sudah kami adakan tiap tahun yang dimulai pada 2015. Untuk di Yogyakarta berlangsung 25-28 Oktober 2018," kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Jumain Appe selaku penanggung jawab acara Inovator inovasi Indonesia Expo 2018 saat membuka kegiatan tersebut, Kamis (25/10/2018).
Dalam keterangan tertulisnya, Jumain Appe menuturkan, acara ini sengaja dilangsungkan di pusat perbelanjaan agar bisa mempertemukan langsung antara inovator, produsen, dan pelanggan. "Ini ajang strategis untuk mengembangkan inovator dengan produknya yang bermanfaat. Di sini mereka bisa memperluas pasar, mempertemukan langsung antara inovatornya, produsen atau pemodalnya, dan konsumen," harapnya.
Dia menambahkan, Inovator Inovasi Indonesia Expo 2018 diikuti oleh 261 peserta startup teknologi binaan Kemenristekdikti, Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam -Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Taman Pintar Yogyakarta, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) dan komunitas startup di Yogyakarta. Di samping itu, ikut digelar acara seminar, workshop, demo iptek, dan kompetisi.
Mengusung tema “Startup: Optimisme untuk Bangsa”, Jumain Appe berharap, masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari hasil inovasi dari para inovator. Sekaligus menumbuhkan sektor industri khususnya menjawab tantangan dan peluang di era Revolusi Industri 4.0.“Dengan demikian, masyarakat akan mengetahui kemampuan bangsa, khususnya generasi muda dalam mendorong daya saing ekonomi dengan menjadi wirausaha muda yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya lagi.Pada kesempatan yang sama, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengungkapkan, hingga 2018 pendanaan dan pembinaan telah diberikan oleh Kemenristekdikti kepada 923 startup dan calon startup yang berasal dari dari mahasiswa, masyarakat umum, dan juga peneliti/dosen.“Sebanyak 923 startup tersebut harus terus mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari pemerintah, untuk itu salah satu langkah yang kami lakukan melaui Ditjen Penguatan Inovasi adalah dengan menyelenggarakan kegiatan Pameran Inovasi Inovator Indonesia ini. Iran sukses membangun 1.000 startup dalam waktu 10 tahun. Indonesia belum satu tahun sudah hampir 1.000 startup,” paparnya.
Dikatakannya, perhelatan ini bertujuan agar menumbuhkan budaya iptek yang menggerakan generasi muda untuk berinovasi ketika mereka melihat produk yang dipamerkan. "Sekaligus menarik minat investor untuk berinvestasi sebagai angle investor atau seed funding terhadap produk-produk hasil inovasi menjadi industri," katanya.
(mim)