Fitbit Versa Jual Lebih dari 78 Juta Perangkat
A
A
A
PRODUK Fitbit memang sudah mendunia, termasuk di Indonesia. Belum lama ini mereka merilis arloji pintar (smartwatch ) Fitbit Versa di Indonesia.
Seperti halnya smartwatch lainnya, arloji tersebut memiliki fitur-fitur pendukung kebugaran (fitness ) serta berbagai pengaturan aktivitas.
Ada banyak sekali fitur yang bisa didapat pengguna, mulai panduan pernapasan, pemindai detak jantung, hingga aktivitas khusus berlari, hiking, dan yoga.
Menurut Director Product Marketing Fitbit APAC Alexander Helay, perangkat tersebut ditujukan bagi mereka yang ingin hidup sehat dan aktif. Dalam waktu satu jam, pengguna sudah bisa melihat berbagai statistik aktivitas hariannya. Pengguna bisa menghubungkannya dengan komputer Windows atau Mac, termasuk smartphone Android atau iOS.
Di dalamnya ada 3-axis accelerometer, 3-axis gyroscope, optical heart rate monitor, altimeter, ambient light censor, vibration motor, SpO2 sensor, dan antena Wi-Fi. Fitbit menawarkan dua jenis Versa di Indonesia, yakni edisi reguler seharga Rp3,6 juta dan edisi khusus seharga Rp4 juta.
Untuk edisi khusus, pengguna mendapatkan tambahan chip NFC serta tali strap rajut dan strap klasik. Fitbit sudah masuk ke Indonesia sejak 2017 melalui Ingram Micro Indonesia. Produk yang dijual saat itu berupa fitness tracker tipe Flex, Alta HR, dan Charge.
Baru belakangan ini perusahaan memasukkan smartwatch buatan mereka, yakni Versa dan Ionic. Hingga kini Fitbit telah berhasil menjual lebih dari 78 juta perangkat di seluruh dunia. Mereka memiliki lebih dari 25 juta pengguna aktif.
Fakta ini menjadikan Fitbit sebagai salah satu perangkat wearables dengan basis data terkait kesehatan dan kebugaran terbesar di dunia serta jejaring sosial terluas.
Masuknya perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu ke Indonesia lantaran meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya kesehatan dan kebugaran.
Masyarakat pun mulai melirik penggunaan teknologi sebagai sarana untuk mendukung kesadaran tersebut. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masalah kesehatan yang paling mengancam masyarakat Indonesia adalah stroke, penyakit jantung, dan diabetes.
Meningkatkan aktivitas fisik dengan tepat dapat membantu meminimalkan tingkat risiko terhadap penyakit kronis tersebut. Hal ini penting karena berdasarkan riset, orang Indonesia rata-rata hanya berjalan sejauh 3.513 langkah setiap harinya. Angka ini tergolong salah satu yang terendah dari 46 negara yang diteliti.
“Kian tumbuhnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya kesehatan, kebugaran, kesejahteraan, serta tingginya kebutuhan terhadap perangkat bergerak dan teknologi menjadikan Fitbit sangat antusias mempersembahkan serang kaian perangkat pendukung kesehatan dan kebu garan,” kata Steve Morley, Vice President and General Manager Fitbit untuk kawasan Asia Pasifik.
Dia menambahkan, perangkat yang ditawarkan dibanderol dengan harga terjangkau.
“Namun, sudah mendukung semua platform bergerak terkemuka yang akan membantu masyarakat di negeri ini menemukan perangkat tepat untuk mendukung gaya hidup sehat dan mewujudkan kebugaran yang di idamkan,” ucap Steve.
Seperti halnya smartwatch lainnya, arloji tersebut memiliki fitur-fitur pendukung kebugaran (fitness ) serta berbagai pengaturan aktivitas.
Ada banyak sekali fitur yang bisa didapat pengguna, mulai panduan pernapasan, pemindai detak jantung, hingga aktivitas khusus berlari, hiking, dan yoga.
Menurut Director Product Marketing Fitbit APAC Alexander Helay, perangkat tersebut ditujukan bagi mereka yang ingin hidup sehat dan aktif. Dalam waktu satu jam, pengguna sudah bisa melihat berbagai statistik aktivitas hariannya. Pengguna bisa menghubungkannya dengan komputer Windows atau Mac, termasuk smartphone Android atau iOS.
Di dalamnya ada 3-axis accelerometer, 3-axis gyroscope, optical heart rate monitor, altimeter, ambient light censor, vibration motor, SpO2 sensor, dan antena Wi-Fi. Fitbit menawarkan dua jenis Versa di Indonesia, yakni edisi reguler seharga Rp3,6 juta dan edisi khusus seharga Rp4 juta.
Untuk edisi khusus, pengguna mendapatkan tambahan chip NFC serta tali strap rajut dan strap klasik. Fitbit sudah masuk ke Indonesia sejak 2017 melalui Ingram Micro Indonesia. Produk yang dijual saat itu berupa fitness tracker tipe Flex, Alta HR, dan Charge.
Baru belakangan ini perusahaan memasukkan smartwatch buatan mereka, yakni Versa dan Ionic. Hingga kini Fitbit telah berhasil menjual lebih dari 78 juta perangkat di seluruh dunia. Mereka memiliki lebih dari 25 juta pengguna aktif.
Fakta ini menjadikan Fitbit sebagai salah satu perangkat wearables dengan basis data terkait kesehatan dan kebugaran terbesar di dunia serta jejaring sosial terluas.
Masuknya perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu ke Indonesia lantaran meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya kesehatan dan kebugaran.
Masyarakat pun mulai melirik penggunaan teknologi sebagai sarana untuk mendukung kesadaran tersebut. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masalah kesehatan yang paling mengancam masyarakat Indonesia adalah stroke, penyakit jantung, dan diabetes.
Meningkatkan aktivitas fisik dengan tepat dapat membantu meminimalkan tingkat risiko terhadap penyakit kronis tersebut. Hal ini penting karena berdasarkan riset, orang Indonesia rata-rata hanya berjalan sejauh 3.513 langkah setiap harinya. Angka ini tergolong salah satu yang terendah dari 46 negara yang diteliti.
“Kian tumbuhnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya kesehatan, kebugaran, kesejahteraan, serta tingginya kebutuhan terhadap perangkat bergerak dan teknologi menjadikan Fitbit sangat antusias mempersembahkan serang kaian perangkat pendukung kesehatan dan kebu garan,” kata Steve Morley, Vice President and General Manager Fitbit untuk kawasan Asia Pasifik.
Dia menambahkan, perangkat yang ditawarkan dibanderol dengan harga terjangkau.
“Namun, sudah mendukung semua platform bergerak terkemuka yang akan membantu masyarakat di negeri ini menemukan perangkat tepat untuk mendukung gaya hidup sehat dan mewujudkan kebugaran yang di idamkan,” ucap Steve.
(don)