Ini Tanggapan Grab Soal Viral Cerita Penumpang Dicium Pengemudi
A
A
A
JAKARTA - Beberapa hari lalu sempat ramai di media sosial terkait kelakukan pengemudi GrabCar yang melakukan tindakan asusila dengan mencium bibir penumpangnya.
Pihak Grab pun angkat bicara perihal masalah ini. Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, pihaknya menjalankan prosedur standar dalam menangi kasus ini. Prosedur standar yang dimaksud Ridzki ada tiga hal.
Jika ada laporan dari penumpang mengenai pelecehan seksual, Grab akan membekukan akun mitra pengemudi. "Pertama kami langsung, kalau dilakukan pelanggaran oleh driver kami melakukan immediate suspense kepada para pengemudi yang dilaporkan terkait hal itu," kata Ridzki di Jakarta Selatan.
Selanjutnya mereka mengupayakan klarifikasi dilakukan dengan menghubungi pengemudi dan penumpang. Kedua pihak kemudian dilakukan pemanggilan, baik itu secara terpisah atau bersama-sama. "Masing-masing dihormati privasinya, karena masing-masing punya privasinya sendiri," tambahnya.
Terakhir jika dirasa perlu pihaknya bersedia untuk melakukan pengawalan. Apakah itu dari segi hukum atau sepanjang kasus ini terjadi. "Kami yang jelas sudah lakukan tiga prosedur tadi. Untuk pelaporan ke polisi kami berikan kepada masing-masing pihak nanti yang mana Grab akan berikan asistensi," papar Ridzki.
Ridzki menekankan kembali bahwa keamanan penumpang merupakan prioritas utama bagi Grab. Karena itu pihaknya telah memiliki serangkaian ketentuan yang harus dipenuhi sebelum pengemudi mendaftar sebagai mitra.
Sebelumnya viral di media sosial tanggapan layar cerita dari salah satu penumpang yang mengaku dicium pengemudi dan dipaksa memberikan rating lima bintang. Tak berhenti disitu, penumpang ini juga medapatkan teror melalui WhatsApp dari pengemudi tersebut.
Pihak Grab pun angkat bicara perihal masalah ini. Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, pihaknya menjalankan prosedur standar dalam menangi kasus ini. Prosedur standar yang dimaksud Ridzki ada tiga hal.
Jika ada laporan dari penumpang mengenai pelecehan seksual, Grab akan membekukan akun mitra pengemudi. "Pertama kami langsung, kalau dilakukan pelanggaran oleh driver kami melakukan immediate suspense kepada para pengemudi yang dilaporkan terkait hal itu," kata Ridzki di Jakarta Selatan.
Selanjutnya mereka mengupayakan klarifikasi dilakukan dengan menghubungi pengemudi dan penumpang. Kedua pihak kemudian dilakukan pemanggilan, baik itu secara terpisah atau bersama-sama. "Masing-masing dihormati privasinya, karena masing-masing punya privasinya sendiri," tambahnya.
Terakhir jika dirasa perlu pihaknya bersedia untuk melakukan pengawalan. Apakah itu dari segi hukum atau sepanjang kasus ini terjadi. "Kami yang jelas sudah lakukan tiga prosedur tadi. Untuk pelaporan ke polisi kami berikan kepada masing-masing pihak nanti yang mana Grab akan berikan asistensi," papar Ridzki.
Ridzki menekankan kembali bahwa keamanan penumpang merupakan prioritas utama bagi Grab. Karena itu pihaknya telah memiliki serangkaian ketentuan yang harus dipenuhi sebelum pengemudi mendaftar sebagai mitra.
Sebelumnya viral di media sosial tanggapan layar cerita dari salah satu penumpang yang mengaku dicium pengemudi dan dipaksa memberikan rating lima bintang. Tak berhenti disitu, penumpang ini juga medapatkan teror melalui WhatsApp dari pengemudi tersebut.
(mim)