Kini LG Indonesia Sediakan TV OLED 4K HDR Seharga Hanya Rp25 Juta
A
A
A
JAKARTA - Teknologi panel OLED untuk televisi (TV) masih terbilang supermahal. Tak heran, meskipun menyajikan desain dan teknologi gambar yang sempurna, konsumennya masih terbatas.
Jang Il Hwan, Head of Marketing LG Electronics Indonesia mengatakan, tren pasar TV OLED terus naik setiap tahun. “Sejak dikenalkan oleh LG pada 2013 lalu hingga 2017, penjualannya naik tiga kali lipat. Dari sebelumnya 100 unit per bulan menjadi 300 unit TV OLED,” kata Jang Il Hwan saat mengenalkan produk TV OLED terbarunya di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Mengingat pasarnya yang terus tumbuh, PT LG Electronics Indonesia pun mengumumkan kesiapannya menghadirkan TV OLED 4K terbarunya. Yang menarik, produk kali ini diklaim sebagai TV OLED dengan harga paling terjangkau di pasaran.
“Hadir dalam bentang layar 55 inci, LG bakal memasarkan TV yang dilengkapi teknologi HDR ini dengan harga lebih terjangkau,” ucap Jang Il Hwan.
Menyandang predikat terjangkau, tak membuat TV dengan seri LG 55B8 tersebut tampil seadanya. Bahkan LG menya-takan, TV OLED 4K HDR terbarunya ini disiapkan benar untuk dapat menghadirkan tayangan dalam nuansa sinematik di tengah ruang keluarga penggunanya.
“Termasuk dalam teknologi ini yaitu keberadaan dua teknologi Dolby Laboratories untuk visual dan audio, serta dukungan format HDR yang luas,” papar pria Korea yang fasih berbahasa Indonesia itu.
Dengan seluruh kelengkapannya, LG hanya membanderol TV OLED LG 4K HDR terbarunya di kisaran harga Rp25 juta. “Inilah buah inovasi yang terus kami kembangkan dalam TV OLED. Tak hanya pada pengembangan teknologi penyerta, namun pula menghadirkannya dalam tingkat harga lebih terjangkau bagi banyak orang,” sebut Julius, TV Product Marketing LG Electronics Indonesia di kesempatan yang sama.
Keunggulan TV OLED ada pada namanya, yakni Organic Light Emitting Diode (OLED). Kata organic merujuk pada kemampuan tiap piksel mengatur tingkat pencahayaannya secara organik tanpa perlu lagi deret lampu LED untuk pencahayaan latar (backlight).
Julis menjelaskan, ketiadaan pencahayaan latar ini membuat panel OLED dapat mencapai contrast ratio, tingkat reproduksi warna yang mampu dicipta media penampil dari hitam hingga putih, sampai tak terhingga.
Kemampuan ini disebabkan saat menciptakan warna hitam, piksel OLED benar-benar mati. Dengan tiadanya pencahayaan belakang, maka warna hitam tercipta dengan kedalaman pekat.
Kemampuan menghasilkan warna hitam absolut ini di sisi lain berkontribusi pada meningkatnya akurasi detail gambar, di samping pula memberikan efek lebih dramatis pada tiap objek tertayang. “Di sisi lain, ketiadaan deret LED sebagai pencahayaan latar pun membuat dimensi TV OLED sangat tipis,” katanya yakin.
Sejak diperkenalkan pertama kali, LG mencatatkan diri sebagai pionir dalam pengembangan panel Organic Light Emitting Diode (OLED). Konsistensi LG dalam mengem-bangkan panel OLED bagi TV ini tak hanya membuatnya menerima pengakuan atas inovasi dari berbagai lembaga internasional, bahkan lebih dari itu, yakni membawa perusahaan sebagai pemimpin dalam penjualan TV OLED di seluruh dunia.
Format HDR Paling Luas dengan 4K Cinema HDR
Di luar terapan resolusi 4K yang membuatnya memiliki kepadatan piksel empat kali lipat dari Full HD, LG 55B8 memiliki teknologi reproduksi gambar High Dynamic Range (HDR). Marak menjadi pembicaraan di dalam industri TV, teknologi ini diperkenalkan awal pada fotografi dan diminati karena memberi efek dramatis dari kemampuan menghasilkan dinamika pencahayaan lebih luas.
“Keunggulannya inilah yang membuat beberapa pabrikan mulai mengadopsi teknologi HDR dalam TV produksinya. Yang membuatnya berbeda, TV OLED LG 4K ini dibuat dengan kepemilikan tingkat adopsi format HDR paling luas,” tutur Julius.
Bila kebanyakan pabrikan hanya menawarkan format HDR 10, TV OLED LG 55B8 bahkan dilengkapi dengan teknologi HDR dari Dolby Vision dan bahkan HLG. Yang disebut terakhir ini merupakan standar HDR untuk penerimaan dari stasiun penyiaran (broadcasting).
Julius menuturkan, kelebihan paling signifikan dari teknologi Active HDR Dolby Vision dibanding HDR10 ada pada metadata dinamis. Keberadaannya memungkinkan pemrosesan peningkatan gambar lebih pintar yang dilakukan pada tiap adegan guna memastikan tiap warna tertampil seakurat mungkin pada tingkat kecerahan dan kontras optimal.
Sementara, lanjut dia, teknologi HDR 10 hanya menyediakan metadata statis yang hanya memberi informasi mendasar dalam melakukan pemrosesan gambar yang berlaku untuk seluruh film atau acara TV. Hal ini membuat beberapa adegan tak dapat tertampil dalam warna optimal.
Bersanding dengan kemampuan tersebut, TV OLED LG 4K HDR 55B8 juga dilengkapi Advanced HDR by Technicolor. Keberadaannya merupakan hasil kolaborasi LG dengan Technicolor. Perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan yang memfokuskan diri pada tata warna dalam berbagai film dari studio film di Hollywood.
“Dukungan terhadap seluruh format utama HDR yang tak ditemui pada TV lain ini memberi keleluasaan bagi penggunanya menikmati berbagai konten dalam nuansa sinematik,” tambah Julius. Dengan ketersediaan dukungan format HDR yang luas, maka Anda tak perlu lagi memikir-kan pertimbangan kesesuaian format HDR untuk menik-mati konten pilihannya
Lebih lanjut dia menjelaskan, TV OLED LG 4K HDR dengan harga terjangkau ini juga dilengkapi HDR effect. Dari namanya, fitur ini membuat konten dalam format non-HDR dapat dinikmati dalam nuansa mendekati format HDR yang lebih dramatis dalam warna.
Lepas dari kemampuan HDR, pabrikan Korea Selatan ini juga melengkapi TV OLED terjangkaunya tersebut dengan teknologi pemrosesan gambar High Frame Rates. Teknologi yang mampu memainkan konten hingga 120 frame per second (fps).
“Dengan semakin banyaknya frame dalam tiap detik, membuat gambar dapat dinikmati dalam detail halus meskipun pada adegan dengan dinamika pergerakan objek yang cepat,” tandas Julius.
Dukungan Tata Suara Terpercaya
Mengimbangi peningkatan kemampuan visual, LG pun menaruh perhatian besar pada sisi audio. Demi mencip-takan nuansa keterlibatan lebih baik antara pengguna dengan tayangan favoritnya, LG memperluas kolaborasinya dengan Dolby Laboratories.
Hal ini dilakukan dengan mempercayakan Dolby Atmos sebagai tata suara untuk audio TV OLED LG. Keputusan ini tak lepas dari reputasi Dolby Atmos yang jamak digunakan sebagai teknologi tata suara inovatif pada berbagai bioskop kelas premium.
Keberadaan teknologi Dolby Atmos pada TV OLED LG ini membawa dua fitur andalannya yaitu Object Based Sound dan Full 360 Surround Sound. “Object Based Sound merupakan kemampuan Dolby Atmos mengenali dan me-nangkap suara masing-masing objek secara individual dengan kemampuan maksimum 128 objek. Melalui fitur ini, suara yang ditangkap bakal diubah menjadi suara tiga dimensi menyesuaikan pergerakan objek dalam adegan,” kata Gloria M, Product Marketing TV PT LG Electronics In-donesia.
Melengkapi kepuasan dengar, fitur Full 360 surround sound membuat suara dapat terasa mengalir dari segala arah. “Keberadaan fitur ini membuat TV mampu memperdengarkan tiap adegan pada layar dengan jelas dan tajam mengikuti dinamika pergerakan objek dari segala arah,” tambahnya.
Dengan membawa serta seluruh kecanggihan ini yang dikemas dalam tingkat harga terjangkau, LG sendiri sangat optimis akan pemasaran TV OLED terbarunya ini di Indonesia. ”Harapannya keberadaan TV OLED yang lebih ter-jangkau ini akan membuat semakin banyak keluarga Indonesia dapat merasakan teknologi terbaik TV yang memberi pengalaman sinematik di dalam rumah,” kata Gloria.
Melalui produk ini, LG ingin kembali mendongkrak penjualan TV premiumnya. Dari sebelumnya hanya 300 unit per bulan, LG 55B8 diharapkan dapat memacu penjualan TV OLED menjadi 500 unit.
LG Siap Hadirkan TV OLED 4K HDR Dengan Harga Ter-jangkau
JAKARTA – Teknologi panel OLED untuk televisi (TV) masih terbilang supermahal. Tak heran, meskipun menyajikan desain dan teknologi gambar yang sempurna, konsumennya masih terbatas.
Jang Il Hwan, Head of Marketing LG Electronics Indonesia mengatakan, tren pasar TV OLED terus naik setiap tahun. “Sejak dikenalkan oleh LG pada 2013 lalu hingga 2017, penjualannya naik tiga kali lipat. Dari sebelumnya 100 unit per bulan menjadi 300 unit TV OLED,” kata Jang Il Hwan saat mengenalkan produk TV OLED terbarunya di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Mengingat pasarnya yang terus tumbuh, PT LG Electronics Indonesia pun mengumumkan kesiapannya menghadirkan TV OLED 4K terbarunya. Yang menarik, produk kali ini diklaim sebagai TV OLED dengan harga paling terjangkau di pasaran.
“Hadir dalam bentang layar 55 inci, LG bakal memasarkan TV yang dilengkapi teknologi HDR ini dengan harga lebih terjangkau,” ucap Jang Il Hwan.
Menyandang predikat terjangkau, tak membuat TV dengan seri LG 55B8 tersebut tampil seadanya. Bahkan LG menya-takan, TV OLED 4K HDR terbarunya ini disiapkan benar untuk dapat menghadirkan tayangan dalam nuansa sine-matik di tengah ruang keluarga penggunanya.
“Termasuk dalam teknologi ini yaitu keberadaan dua teknologi Dolby Laboratories untuk visual dan audio, serta dukungan format HDR yang luas,” papar pria Korea yang fasih berbahasa Indonesia itu.
Dengan seluruh kelengkapannya, LG hanya membanderol TV OLED LG 4K HDR terbarunya di kisaran harga Rp25 juta. “Inilah buah inovasi yang terus kami kembangkan da-lam TV OLED. Tak hanya pada pengembangan teknologi penyerta, namun pula menghadirkannya dalam tingkat harga lebih terjangkau bagi banyak orang,” sebut Julius, TV Product Marketing LG Electronics Indonesia di kesempatan yang sama.
Keunggulan TV OLED ada pada namanya, yakni Organic Light Emitting Diode (OLED). Kata organic merujuk pada kemampuan tiap piksel mengatur tingkat pencahayaannya secara organik tanpa perlu lagi deret lampu LED untuk pencahayaan latar (backlight).
Julis menjelaskan, ketiadaan pencahayaan latar ini membu-at panel OLED dapat mencapai contrast ratio, tingkat re-produksi warna yang mampu dicipta media penampil dari hitam hingga putih, sampai tak terhingga.
Kemampuan ini disebabkan saat menciptakan warna hitam, piksel OLED benar-benar mati. Dengan tiadanya pencaha-yaan belakang, maka warna hitam tercipta dengan kedala-man pekat.
Kemampuan menghasilkan warna hitam absolut ini di sisi lain berkontribusi pada meningkatnya akurasi detail gam-bar, disamping pula memberikan efek lebih dramatis pada tiap objek tertayang. “Di sisi lain, ketiadaan deret LED se-bagai pencahayaan latar pun membuat dimensi TV OLED sangat tipis,” katanya yakin.
Sejak diperkenalkan pertama kali, LG mencatatkan diri se-bagai pionir dalam pengembangan panel Organic Light Emitting Diode (OLED). Konsistensi LG dalam mengem-bangkan panel OLED bagi TV ini tak hanya membuatnya menerima pengakuan atas inovasi dari berbagai lembaga internasional, bahkan lebih dari itu, yakni membawa pe-rusahaan sebagaipemimpin dalam penjualan TV OLED di seluruh dunia.
Format HDR Paling Luas dengan 4K Cinema HDR
Di luar terapan resolusi 4K yang membuatnya memiliki kepadatan piksel empat kali lipat dari Full HD, LG 55B8 memiliki teknologi reproduksi gambar High Dynamic Range (HDR). Marak menjadi pembicaraan di dalam indus-tri TV, teknologi ini diperkenalkan awal pada fotografi dan diminati karena memberi efek dramatis dari kemampuan menghasilkan dinamika pencahayaan lebih luas.
“Keunggulannya inilah yang membuat beberapa pabrikan mulai mengadopsi teknologi HDR dalam TV produksinya.
Yang membuatnya berbeda, TV OLED LG 4K ini dibuat dengan kepemilikan tingkat adopsi format HDR paling lu-as,” tutur Julius.
Bila kebanyakan pabrikan hanya menawarkan format HDR 10, TV OLED LG 55B8 bahkan dilengkapi dengan teknologi HDR dari Dolby Vision dan bahkan HLG. Yang disebut terakhir ini merupakan standar HDR untuk penerimaan dari stasiun penyiaran (broadcasting).
Julius menuturkan, kelebihan paling signifikan dari teknologi Active HDR Dolby Vision dibanding HDR10 ada pada metadata dinamis. Keberadaannya memungkinkan pemrosesan peningkatan gambar lebih pintar yang dil-akukan pada tiap adegan guna memastikan tiap warna ter-tampil seakurat mungkin pada tingkat kecerahan dan kon-tras optimal.
Sementara, lanjut dia, teknologi HDR 10 hanya menye-diakan metadata statis yang hanya memberi informasi mendasar dalam melakukan pemrosesan gambar yang ber-laku untuk seluruh film atau acara TV. Hal ini membuat beberapa adegan tak dapat tertampil dalam warna optimal.
Bersanding dengan kemampuan tersebut, TV OLED LG 4K HDR 55B8 juga dilengkapi Advanced HDR by Technicolor. Keberadaannya merupakan hasil kolaborasi LG dengan Technicolor. Perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan yang memfokuskan diri pada tata warna dalam berbagai film dari studio film di Hollywood.
“Dukungan terhadap seluruh format utama HDR yang tak ditemui pada TV lain ini memberi keleluasaan bagi penggunanya menikmati berbagai konten dalam nuansa sinematik,” tambah Julius. Dengan ketersediaan dukungan format HDR yang luas, maka Anda tak perlu lagi memikir-kan pertimbangan kesesuaian format HDR untuk menik-mati konten pilihannya
Lebih lanjut dia menjelaskan, TV OLED LG 4K HDR dengan harga terjangkau ini juga dilengkapi HDR effect. Dari namanya, fitur ini membuat konten dalam format non-HDR dapat dinikmati dalam nuansa mendekati format HDR yang lebih dramatis dalam warna.
Lepas dari kemampuan HDR, pabrikan Korea Selatan ini juga melengkapi TV OLED terjangkaunya tersebut dengan teknologi pemrosesan gambar High Frame Rates. Teknologi yang mampu memainkan konten hingga 120 frame per se-cond (fps).
“Dengan semakin banyaknya frame dalam tiap detik, membuat gambar dapat dinikmati dalam detail halus mes-kipun pada adegan dengan dinamika pergerakan objek yang cepat,” tandas Julius.
Dukungan Tata Suara Terpercaya
Mengimbangi peningkatan kemampuan visual, LG pun menaruh perhatian besar pada sisi audio. Demi mencip-takan nuansa keterlibatan lebih baik antara pengguna dengan tayangan favoritnya, LG memperluas kolaborasinya dengan Dolby Laboratories.
Hal ini dilakukan dengan mempercayakan Dolby Atmos sebagai tata suara untuk audio TV OLED LG. Keputusan ini tak lepas dari reputasi Dolby Atmos yang jamak digunakan sebagai teknologi tata suara inovatif pada berbagai bioskop kelas premium.
Keberadaan teknologi Dolby Atmos pada TV OLED LG ini membawa dua fitur andalannya yaitu Object Based Sound dan Full 360 Surround Sound. “Object Based Sound meru-pakan kemampuan Dolby Atmos mengenali dan me-nangkap suara masing-masing objek secara individual dengan kemampuan maksimum 128 objek. Melalui fitur ini, suara yang ditangkap bakal diubah menjadi suara tiga di-mensi menyesuaikan pergerakan objek dalam adegan,” kata Gloria M, Product Marketing TV PT LG Electronics In-donesia.
Melengkapi kepuasan dengar, fitur Full 360 surround sound membuat suara dapat terasa mengalir dari segala arah. “Keberadaan fitur ini membuat TV mampu memper-dengarkan tiap adegan pada layar dengan jelas dan tajam mengikuti dinamika pergerakan objek dari segala arah,” tambahnya.
Dengan membawa serta seluruh kecanggihan ini yang dikemas dalam tingkat harga terjangkau, LG sendiri sangat optimis akan pemasaran TV OLED terbarunya ini di Indo-nesia. ”Harapannya keberadaan TV OLED yang lebih ter-jangkau ini akan membuat semakin banyak keluarga Indo-nesia dapat merasakan teknologi terbaik TV yang memberi pengalaman sinematik di dalam rumah,” kata Gloria.
Melalui produk ini, LG ingin kembali mendongkrak penjualan TV premiumnya. Dari sebelumnya hanya 300 unit per bulan, LG 55B8 diharapkan dapat memacu penjualan TV OLED menjadi 500 unit.
Jang Il Hwan, Head of Marketing LG Electronics Indonesia mengatakan, tren pasar TV OLED terus naik setiap tahun. “Sejak dikenalkan oleh LG pada 2013 lalu hingga 2017, penjualannya naik tiga kali lipat. Dari sebelumnya 100 unit per bulan menjadi 300 unit TV OLED,” kata Jang Il Hwan saat mengenalkan produk TV OLED terbarunya di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Mengingat pasarnya yang terus tumbuh, PT LG Electronics Indonesia pun mengumumkan kesiapannya menghadirkan TV OLED 4K terbarunya. Yang menarik, produk kali ini diklaim sebagai TV OLED dengan harga paling terjangkau di pasaran.
“Hadir dalam bentang layar 55 inci, LG bakal memasarkan TV yang dilengkapi teknologi HDR ini dengan harga lebih terjangkau,” ucap Jang Il Hwan.
Menyandang predikat terjangkau, tak membuat TV dengan seri LG 55B8 tersebut tampil seadanya. Bahkan LG menya-takan, TV OLED 4K HDR terbarunya ini disiapkan benar untuk dapat menghadirkan tayangan dalam nuansa sinematik di tengah ruang keluarga penggunanya.
“Termasuk dalam teknologi ini yaitu keberadaan dua teknologi Dolby Laboratories untuk visual dan audio, serta dukungan format HDR yang luas,” papar pria Korea yang fasih berbahasa Indonesia itu.
Dengan seluruh kelengkapannya, LG hanya membanderol TV OLED LG 4K HDR terbarunya di kisaran harga Rp25 juta. “Inilah buah inovasi yang terus kami kembangkan dalam TV OLED. Tak hanya pada pengembangan teknologi penyerta, namun pula menghadirkannya dalam tingkat harga lebih terjangkau bagi banyak orang,” sebut Julius, TV Product Marketing LG Electronics Indonesia di kesempatan yang sama.
Keunggulan TV OLED ada pada namanya, yakni Organic Light Emitting Diode (OLED). Kata organic merujuk pada kemampuan tiap piksel mengatur tingkat pencahayaannya secara organik tanpa perlu lagi deret lampu LED untuk pencahayaan latar (backlight).
Julis menjelaskan, ketiadaan pencahayaan latar ini membuat panel OLED dapat mencapai contrast ratio, tingkat reproduksi warna yang mampu dicipta media penampil dari hitam hingga putih, sampai tak terhingga.
Kemampuan ini disebabkan saat menciptakan warna hitam, piksel OLED benar-benar mati. Dengan tiadanya pencahayaan belakang, maka warna hitam tercipta dengan kedalaman pekat.
Kemampuan menghasilkan warna hitam absolut ini di sisi lain berkontribusi pada meningkatnya akurasi detail gambar, di samping pula memberikan efek lebih dramatis pada tiap objek tertayang. “Di sisi lain, ketiadaan deret LED sebagai pencahayaan latar pun membuat dimensi TV OLED sangat tipis,” katanya yakin.
Sejak diperkenalkan pertama kali, LG mencatatkan diri sebagai pionir dalam pengembangan panel Organic Light Emitting Diode (OLED). Konsistensi LG dalam mengem-bangkan panel OLED bagi TV ini tak hanya membuatnya menerima pengakuan atas inovasi dari berbagai lembaga internasional, bahkan lebih dari itu, yakni membawa perusahaan sebagai pemimpin dalam penjualan TV OLED di seluruh dunia.
Format HDR Paling Luas dengan 4K Cinema HDR
Di luar terapan resolusi 4K yang membuatnya memiliki kepadatan piksel empat kali lipat dari Full HD, LG 55B8 memiliki teknologi reproduksi gambar High Dynamic Range (HDR). Marak menjadi pembicaraan di dalam industri TV, teknologi ini diperkenalkan awal pada fotografi dan diminati karena memberi efek dramatis dari kemampuan menghasilkan dinamika pencahayaan lebih luas.
“Keunggulannya inilah yang membuat beberapa pabrikan mulai mengadopsi teknologi HDR dalam TV produksinya. Yang membuatnya berbeda, TV OLED LG 4K ini dibuat dengan kepemilikan tingkat adopsi format HDR paling luas,” tutur Julius.
Bila kebanyakan pabrikan hanya menawarkan format HDR 10, TV OLED LG 55B8 bahkan dilengkapi dengan teknologi HDR dari Dolby Vision dan bahkan HLG. Yang disebut terakhir ini merupakan standar HDR untuk penerimaan dari stasiun penyiaran (broadcasting).
Julius menuturkan, kelebihan paling signifikan dari teknologi Active HDR Dolby Vision dibanding HDR10 ada pada metadata dinamis. Keberadaannya memungkinkan pemrosesan peningkatan gambar lebih pintar yang dilakukan pada tiap adegan guna memastikan tiap warna tertampil seakurat mungkin pada tingkat kecerahan dan kontras optimal.
Sementara, lanjut dia, teknologi HDR 10 hanya menyediakan metadata statis yang hanya memberi informasi mendasar dalam melakukan pemrosesan gambar yang berlaku untuk seluruh film atau acara TV. Hal ini membuat beberapa adegan tak dapat tertampil dalam warna optimal.
Bersanding dengan kemampuan tersebut, TV OLED LG 4K HDR 55B8 juga dilengkapi Advanced HDR by Technicolor. Keberadaannya merupakan hasil kolaborasi LG dengan Technicolor. Perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan yang memfokuskan diri pada tata warna dalam berbagai film dari studio film di Hollywood.
“Dukungan terhadap seluruh format utama HDR yang tak ditemui pada TV lain ini memberi keleluasaan bagi penggunanya menikmati berbagai konten dalam nuansa sinematik,” tambah Julius. Dengan ketersediaan dukungan format HDR yang luas, maka Anda tak perlu lagi memikir-kan pertimbangan kesesuaian format HDR untuk menik-mati konten pilihannya
Lebih lanjut dia menjelaskan, TV OLED LG 4K HDR dengan harga terjangkau ini juga dilengkapi HDR effect. Dari namanya, fitur ini membuat konten dalam format non-HDR dapat dinikmati dalam nuansa mendekati format HDR yang lebih dramatis dalam warna.
Lepas dari kemampuan HDR, pabrikan Korea Selatan ini juga melengkapi TV OLED terjangkaunya tersebut dengan teknologi pemrosesan gambar High Frame Rates. Teknologi yang mampu memainkan konten hingga 120 frame per second (fps).
“Dengan semakin banyaknya frame dalam tiap detik, membuat gambar dapat dinikmati dalam detail halus meskipun pada adegan dengan dinamika pergerakan objek yang cepat,” tandas Julius.
Dukungan Tata Suara Terpercaya
Mengimbangi peningkatan kemampuan visual, LG pun menaruh perhatian besar pada sisi audio. Demi mencip-takan nuansa keterlibatan lebih baik antara pengguna dengan tayangan favoritnya, LG memperluas kolaborasinya dengan Dolby Laboratories.
Hal ini dilakukan dengan mempercayakan Dolby Atmos sebagai tata suara untuk audio TV OLED LG. Keputusan ini tak lepas dari reputasi Dolby Atmos yang jamak digunakan sebagai teknologi tata suara inovatif pada berbagai bioskop kelas premium.
Keberadaan teknologi Dolby Atmos pada TV OLED LG ini membawa dua fitur andalannya yaitu Object Based Sound dan Full 360 Surround Sound. “Object Based Sound merupakan kemampuan Dolby Atmos mengenali dan me-nangkap suara masing-masing objek secara individual dengan kemampuan maksimum 128 objek. Melalui fitur ini, suara yang ditangkap bakal diubah menjadi suara tiga dimensi menyesuaikan pergerakan objek dalam adegan,” kata Gloria M, Product Marketing TV PT LG Electronics In-donesia.
Melengkapi kepuasan dengar, fitur Full 360 surround sound membuat suara dapat terasa mengalir dari segala arah. “Keberadaan fitur ini membuat TV mampu memperdengarkan tiap adegan pada layar dengan jelas dan tajam mengikuti dinamika pergerakan objek dari segala arah,” tambahnya.
Dengan membawa serta seluruh kecanggihan ini yang dikemas dalam tingkat harga terjangkau, LG sendiri sangat optimis akan pemasaran TV OLED terbarunya ini di Indonesia. ”Harapannya keberadaan TV OLED yang lebih ter-jangkau ini akan membuat semakin banyak keluarga Indonesia dapat merasakan teknologi terbaik TV yang memberi pengalaman sinematik di dalam rumah,” kata Gloria.
Melalui produk ini, LG ingin kembali mendongkrak penjualan TV premiumnya. Dari sebelumnya hanya 300 unit per bulan, LG 55B8 diharapkan dapat memacu penjualan TV OLED menjadi 500 unit.
LG Siap Hadirkan TV OLED 4K HDR Dengan Harga Ter-jangkau
JAKARTA – Teknologi panel OLED untuk televisi (TV) masih terbilang supermahal. Tak heran, meskipun menyajikan desain dan teknologi gambar yang sempurna, konsumennya masih terbatas.
Jang Il Hwan, Head of Marketing LG Electronics Indonesia mengatakan, tren pasar TV OLED terus naik setiap tahun. “Sejak dikenalkan oleh LG pada 2013 lalu hingga 2017, penjualannya naik tiga kali lipat. Dari sebelumnya 100 unit per bulan menjadi 300 unit TV OLED,” kata Jang Il Hwan saat mengenalkan produk TV OLED terbarunya di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Mengingat pasarnya yang terus tumbuh, PT LG Electronics Indonesia pun mengumumkan kesiapannya menghadirkan TV OLED 4K terbarunya. Yang menarik, produk kali ini diklaim sebagai TV OLED dengan harga paling terjangkau di pasaran.
“Hadir dalam bentang layar 55 inci, LG bakal memasarkan TV yang dilengkapi teknologi HDR ini dengan harga lebih terjangkau,” ucap Jang Il Hwan.
Menyandang predikat terjangkau, tak membuat TV dengan seri LG 55B8 tersebut tampil seadanya. Bahkan LG menya-takan, TV OLED 4K HDR terbarunya ini disiapkan benar untuk dapat menghadirkan tayangan dalam nuansa sine-matik di tengah ruang keluarga penggunanya.
“Termasuk dalam teknologi ini yaitu keberadaan dua teknologi Dolby Laboratories untuk visual dan audio, serta dukungan format HDR yang luas,” papar pria Korea yang fasih berbahasa Indonesia itu.
Dengan seluruh kelengkapannya, LG hanya membanderol TV OLED LG 4K HDR terbarunya di kisaran harga Rp25 juta. “Inilah buah inovasi yang terus kami kembangkan da-lam TV OLED. Tak hanya pada pengembangan teknologi penyerta, namun pula menghadirkannya dalam tingkat harga lebih terjangkau bagi banyak orang,” sebut Julius, TV Product Marketing LG Electronics Indonesia di kesempatan yang sama.
Keunggulan TV OLED ada pada namanya, yakni Organic Light Emitting Diode (OLED). Kata organic merujuk pada kemampuan tiap piksel mengatur tingkat pencahayaannya secara organik tanpa perlu lagi deret lampu LED untuk pencahayaan latar (backlight).
Julis menjelaskan, ketiadaan pencahayaan latar ini membu-at panel OLED dapat mencapai contrast ratio, tingkat re-produksi warna yang mampu dicipta media penampil dari hitam hingga putih, sampai tak terhingga.
Kemampuan ini disebabkan saat menciptakan warna hitam, piksel OLED benar-benar mati. Dengan tiadanya pencaha-yaan belakang, maka warna hitam tercipta dengan kedala-man pekat.
Kemampuan menghasilkan warna hitam absolut ini di sisi lain berkontribusi pada meningkatnya akurasi detail gam-bar, disamping pula memberikan efek lebih dramatis pada tiap objek tertayang. “Di sisi lain, ketiadaan deret LED se-bagai pencahayaan latar pun membuat dimensi TV OLED sangat tipis,” katanya yakin.
Sejak diperkenalkan pertama kali, LG mencatatkan diri se-bagai pionir dalam pengembangan panel Organic Light Emitting Diode (OLED). Konsistensi LG dalam mengem-bangkan panel OLED bagi TV ini tak hanya membuatnya menerima pengakuan atas inovasi dari berbagai lembaga internasional, bahkan lebih dari itu, yakni membawa pe-rusahaan sebagaipemimpin dalam penjualan TV OLED di seluruh dunia.
Format HDR Paling Luas dengan 4K Cinema HDR
Di luar terapan resolusi 4K yang membuatnya memiliki kepadatan piksel empat kali lipat dari Full HD, LG 55B8 memiliki teknologi reproduksi gambar High Dynamic Range (HDR). Marak menjadi pembicaraan di dalam indus-tri TV, teknologi ini diperkenalkan awal pada fotografi dan diminati karena memberi efek dramatis dari kemampuan menghasilkan dinamika pencahayaan lebih luas.
“Keunggulannya inilah yang membuat beberapa pabrikan mulai mengadopsi teknologi HDR dalam TV produksinya.
Yang membuatnya berbeda, TV OLED LG 4K ini dibuat dengan kepemilikan tingkat adopsi format HDR paling lu-as,” tutur Julius.
Bila kebanyakan pabrikan hanya menawarkan format HDR 10, TV OLED LG 55B8 bahkan dilengkapi dengan teknologi HDR dari Dolby Vision dan bahkan HLG. Yang disebut terakhir ini merupakan standar HDR untuk penerimaan dari stasiun penyiaran (broadcasting).
Julius menuturkan, kelebihan paling signifikan dari teknologi Active HDR Dolby Vision dibanding HDR10 ada pada metadata dinamis. Keberadaannya memungkinkan pemrosesan peningkatan gambar lebih pintar yang dil-akukan pada tiap adegan guna memastikan tiap warna ter-tampil seakurat mungkin pada tingkat kecerahan dan kon-tras optimal.
Sementara, lanjut dia, teknologi HDR 10 hanya menye-diakan metadata statis yang hanya memberi informasi mendasar dalam melakukan pemrosesan gambar yang ber-laku untuk seluruh film atau acara TV. Hal ini membuat beberapa adegan tak dapat tertampil dalam warna optimal.
Bersanding dengan kemampuan tersebut, TV OLED LG 4K HDR 55B8 juga dilengkapi Advanced HDR by Technicolor. Keberadaannya merupakan hasil kolaborasi LG dengan Technicolor. Perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan yang memfokuskan diri pada tata warna dalam berbagai film dari studio film di Hollywood.
“Dukungan terhadap seluruh format utama HDR yang tak ditemui pada TV lain ini memberi keleluasaan bagi penggunanya menikmati berbagai konten dalam nuansa sinematik,” tambah Julius. Dengan ketersediaan dukungan format HDR yang luas, maka Anda tak perlu lagi memikir-kan pertimbangan kesesuaian format HDR untuk menik-mati konten pilihannya
Lebih lanjut dia menjelaskan, TV OLED LG 4K HDR dengan harga terjangkau ini juga dilengkapi HDR effect. Dari namanya, fitur ini membuat konten dalam format non-HDR dapat dinikmati dalam nuansa mendekati format HDR yang lebih dramatis dalam warna.
Lepas dari kemampuan HDR, pabrikan Korea Selatan ini juga melengkapi TV OLED terjangkaunya tersebut dengan teknologi pemrosesan gambar High Frame Rates. Teknologi yang mampu memainkan konten hingga 120 frame per se-cond (fps).
“Dengan semakin banyaknya frame dalam tiap detik, membuat gambar dapat dinikmati dalam detail halus mes-kipun pada adegan dengan dinamika pergerakan objek yang cepat,” tandas Julius.
Dukungan Tata Suara Terpercaya
Mengimbangi peningkatan kemampuan visual, LG pun menaruh perhatian besar pada sisi audio. Demi mencip-takan nuansa keterlibatan lebih baik antara pengguna dengan tayangan favoritnya, LG memperluas kolaborasinya dengan Dolby Laboratories.
Hal ini dilakukan dengan mempercayakan Dolby Atmos sebagai tata suara untuk audio TV OLED LG. Keputusan ini tak lepas dari reputasi Dolby Atmos yang jamak digunakan sebagai teknologi tata suara inovatif pada berbagai bioskop kelas premium.
Keberadaan teknologi Dolby Atmos pada TV OLED LG ini membawa dua fitur andalannya yaitu Object Based Sound dan Full 360 Surround Sound. “Object Based Sound meru-pakan kemampuan Dolby Atmos mengenali dan me-nangkap suara masing-masing objek secara individual dengan kemampuan maksimum 128 objek. Melalui fitur ini, suara yang ditangkap bakal diubah menjadi suara tiga di-mensi menyesuaikan pergerakan objek dalam adegan,” kata Gloria M, Product Marketing TV PT LG Electronics In-donesia.
Melengkapi kepuasan dengar, fitur Full 360 surround sound membuat suara dapat terasa mengalir dari segala arah. “Keberadaan fitur ini membuat TV mampu memper-dengarkan tiap adegan pada layar dengan jelas dan tajam mengikuti dinamika pergerakan objek dari segala arah,” tambahnya.
Dengan membawa serta seluruh kecanggihan ini yang dikemas dalam tingkat harga terjangkau, LG sendiri sangat optimis akan pemasaran TV OLED terbarunya ini di Indo-nesia. ”Harapannya keberadaan TV OLED yang lebih ter-jangkau ini akan membuat semakin banyak keluarga Indo-nesia dapat merasakan teknologi terbaik TV yang memberi pengalaman sinematik di dalam rumah,” kata Gloria.
Melalui produk ini, LG ingin kembali mendongkrak penjualan TV premiumnya. Dari sebelumnya hanya 300 unit per bulan, LG 55B8 diharapkan dapat memacu penjualan TV OLED menjadi 500 unit.
(mim)