Huawei Gandeng Delapan Universitas Gelar SmartGen 2018

Selasa, 09 Oktober 2018 - 23:01 WIB
Huawei Gandeng Delapan...
Huawei Gandeng Delapan Universitas Gelar SmartGen 2018
A A A
JAKARTA - Huawei ICT Academy (HAINA) bermitra dengan delapan Universitas terkemuka di Indonesia dalam program yang bertajuk SmartGen. Kedelapan perguruan tinggi tersebut adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Institusi Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Telkom (Tel-U) dan Universtias Multimedia Nusantara (UMN).

Melalui program SmartGen 2018, Huawei dan kedelapan kampus ini akan menggelar serangkaian kegiatan yang meliputi beberaoa program, seperti transfer pengetahuan yang dikemas dalam gelaran bertajuk Technology Day (TechDay) di masing-masing kampus, sertifikasi dalam kerangka Huawei Authorized Information Network Academy (HAINA), gelaran kompetisi nasional TIK 2019, pengikutsertaan mahasiswa dalam program Seeds for The Future 2018, serta rekrutmen dan pemagangan di Huawei.

Salah satu dari program SmartGen, yaitu menggelar kompetisi nasional Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Indonesia, yang akan mulai diselenggarakan pada November 2018 mendatang di masing- masing wilayah. Selanjutnya jika berhasil lolos mereka akan masuk ke tahap nasional pada Desember 2019. Tim yang mewakili Indonesia akan bersaing dalam final wilayah Asia Pasifik pada Maret 2019 untuk memperebutkan tiket final Kompetisi Global TIK Huawei tingkat internasional di China pada Mei 2019.

Dalam gelaran TechDay, Huawei dan masing-masing kampus sudah menentukan topik terkini terkait industri TIK utuk didiskusikan bersama para pakar dibidangnya, SmartGen 2018 akan memfokuskan terhadap 5G, Big Data, Artificial Intelligence (AI), Komputasi Awan, IoT, dan Blockchain.

Menurut Direktur of Government Affair, Yenty Joman, pogram SmartGen ini sudah diadakan untuk yang kedua kalinya. SmartGen tahun ini menggandeng lebih banyak perguruan tinggi.

"Ada dua hal dalam program SmartGen tahun ini yang baru, pertama tahun ini ada kompetisi nasional TIK, kedua tahun ini ada tambahan Universitas Multimedia Nusantara," kata Yenty di Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Program ini juga disambut baik oleh pemerintah, khususnya Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti Muhammad Dimyati menyebut program SmartGen sejalan dengan program di Ristekdikti. "Perusahaan besar ikut berpartisipasi meningkatkan kapasitas SDM lulusan kampus dalam negeri. Harapannya, semangat perguruan tinggi yang ikut serta bisa menular ke perguruan tinggi lain, dengan begitu suasana TIK di Indonesia lebih menyejukkan dan meningkatkan kapasitas mahasiswa sebagai peneliti," ucapnya.

Program seperti ini salah satu dukungan untuk menyiapkan tenaga kerja memasuki industri 4.0 di Indonesia, yang akan terus tumbuh seiring dengan tantangan di sektor itu.

Hal itu juga dibenarkan Rektor Universitas Padjajaran Tri Hanggono Achmad mengatakan, mahasiswa milenial perlu diarahkan ke program ril untuk bisa ikut serta bersaing di era revolusi industri 4.0.

"Diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja, dengan program-program ini, perguruan tinggi lebih diuntungkan. Oleh karenanya, kami mengarahkan (mahasiswa) mengikuti kompetisi semacam ini. Harapannya program ini juga bisa ditularkan ke prodi-prodi lain selain bidang teknologi atau engineering, sehingga bisa terbangun ekosistem," katanya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1218 seconds (0.1#10.140)