Hadapi Xiaomi, Samsung Ubah Strategi Pemasaran Ponsel Menengah
A
A
A
NEW DELHI - Strategi pabrikan ponsel China di India ternyata efektif mendulang penjualan. Mereka kini menjual handset dengan harga murah, tapi fitur mewah.
Tak heran sejak kuartal empat tahun lalu sampai sekarang, Xiaomi sukses mengkudeta Samsung dari puncak "kekuasaan" industri smartphone di Tanah Mahabarata. Tak mau kecolongan lagi, Samsung mengubah strategi pemasarannya. Kini mereka mulai mengekor perusahaan China dengan melempar produk mid-range atau menengah dengan fitur layaknya smartphone unggulan.
Hal tersebut disampaikan langsung Presiden dan CEO Samsung, DJ Koh. "Kami memiliki strategi baru untuk pasar, (strategi baru ii) seharusnya membantu menangkis persaingan," katanya seperti dilansir dari SamMobile, Jumat (24/8/2018).
Diakuinya kompetisi antarpabrikan semakin sulit belakangan ini. Karena itu DJ Koh mengatakan, Samsung akan membenahi sebagian besar jajaran lini tengahnya selama sisa bulan di 2018. "Daripada fokus upgrade berulang, kami lebih memilih penawaran baru dengan membawa fitur dan fungsi unggulan ke segmen yang akan mengubah arah pasar smartphone mid-range di India. Strategi ini bisa membantu kami mendorong penjualan merek lebih pada bulan-bulan mendatang. Selain ini, perusahaan juga berharap kemampuannya menawarkan berbagai perangkat yang mencakup setiap segmen sanggup membantu mempertahankan posisinya di pasar," harap DJ Koh.
Di luar segmen smartphone, Samsung berupaya menciptakan ekosistem perangkat. Fokus saat ini adalah beberapa perangkat pintar untuk generasi millennial. "Perusahaan tidak peduli dengan angka penjualan untuk saat ini. Kami berharap Samsung menciptakan ikatan dengan pelanggan dan mitra setianya di pasar," harap DJ Koh.
Secara keseluruhan, strategi yang diubah oleh Samsung telah lama dilakukan guna meningkatnya tekanan terhadap merek pesain di pasaran. Dan strategi merilis ponsel harga terjangkau dengan fitur unggulan mulai membuahkan hasil.
Smartphone mid-range Samsung terbaru mulai populer di negara ini. Contohnya Galaxy J6 dan Galaxy J8 yang telah terjual lebih dari dua juta unit.
Tak heran sejak kuartal empat tahun lalu sampai sekarang, Xiaomi sukses mengkudeta Samsung dari puncak "kekuasaan" industri smartphone di Tanah Mahabarata. Tak mau kecolongan lagi, Samsung mengubah strategi pemasarannya. Kini mereka mulai mengekor perusahaan China dengan melempar produk mid-range atau menengah dengan fitur layaknya smartphone unggulan.
Hal tersebut disampaikan langsung Presiden dan CEO Samsung, DJ Koh. "Kami memiliki strategi baru untuk pasar, (strategi baru ii) seharusnya membantu menangkis persaingan," katanya seperti dilansir dari SamMobile, Jumat (24/8/2018).
Diakuinya kompetisi antarpabrikan semakin sulit belakangan ini. Karena itu DJ Koh mengatakan, Samsung akan membenahi sebagian besar jajaran lini tengahnya selama sisa bulan di 2018. "Daripada fokus upgrade berulang, kami lebih memilih penawaran baru dengan membawa fitur dan fungsi unggulan ke segmen yang akan mengubah arah pasar smartphone mid-range di India. Strategi ini bisa membantu kami mendorong penjualan merek lebih pada bulan-bulan mendatang. Selain ini, perusahaan juga berharap kemampuannya menawarkan berbagai perangkat yang mencakup setiap segmen sanggup membantu mempertahankan posisinya di pasar," harap DJ Koh.
Di luar segmen smartphone, Samsung berupaya menciptakan ekosistem perangkat. Fokus saat ini adalah beberapa perangkat pintar untuk generasi millennial. "Perusahaan tidak peduli dengan angka penjualan untuk saat ini. Kami berharap Samsung menciptakan ikatan dengan pelanggan dan mitra setianya di pasar," harap DJ Koh.
Secara keseluruhan, strategi yang diubah oleh Samsung telah lama dilakukan guna meningkatnya tekanan terhadap merek pesain di pasaran. Dan strategi merilis ponsel harga terjangkau dengan fitur unggulan mulai membuahkan hasil.
Smartphone mid-range Samsung terbaru mulai populer di negara ini. Contohnya Galaxy J6 dan Galaxy J8 yang telah terjual lebih dari dua juta unit.
(mim)