Google Kembali Tanam Kabel di Bawah Laut Sepanjang 4.000 mil
A
A
A
PARIS - Untuk mengatur lalu lintas internet di seluruh dunia, Google menanam kabel di dasar laut Perancis dan Virginia untuk memberikan layanan internet yang lebih baik.
Google Minggu (22/7/2018), mengumumkan bahwa mereka akan membangun kabel bawah laut transatlantik yang akan menjangkau 4.000 mil (6.437 km) laut lepas, dari Virginia Beach ke pantai Atlantik Prancis.
Proyek ini dinamai Dunant dan diharapkan akan selesai dan berfungsi penuh pada tahun 2020. Ini dimaksudkan untuk membantu perluasan Google Cloud.
Ini bukan kabel internet pertama yang membentang dari Virginia Beach. Tahun lalu, kabel antara Virginia Beach dan Bilbao, Spanyol juga mulai beroperasi. Proyek itu adalah upaya bersama antara Microsoft, Facebook, dan perusahaan telekomunikasi Telxius.
Kabel bawah air berfungsi sebagai operator utama internet, dan bertanggung jawab untuk sebagian besar lalu lintas digital dunia (90 persen).
Jayne Stowell dari Google mengatakan bahwa kabel bawah laut terbaru Google ini akan menambahkan "kapasitas jaringan di seluruh Atlantik, dan melengkapi salah satu rute tersibuk di internet."
Dunant adalah proyek kabel bawah laut pribadi kedua yang dilakukan Google. Yang pertama bernama Curie, dan nama ketiga (jika dilanjutkan) akan mengikuti skema abjad yang sama, dan dimulai dengan "E."
Google menekankan bahwa semua investasi dalam kabel internet berusaha untuk memenuhi tujuan yang sama, yaitu "membantu orang dan bisnis dapat memanfaatkan semua cloud yang ditawarkan."
"Kami akan terus mencari lebih banyak cara untuk meningkatkan dan memperluas jaringan kami, dan akan berbagi lebih banyak tentang pekerjaan ini dalam beberapa bulan mendatang.”
Bahkan Proyek kabel laut ini diberi nama Indigo, salah satu wilayah yang bakal dilewati kabel tersebut adalah Jakarta, Indonesia. Secara keseluruhan, panjang kabel tersebut mencapai 9.000 kilometer.
Perth dan Sidney di Australia, serta Singapura, menjadi wilayah lain yang akan dilalui kabel ini, selain Jakarta.
Proses konstruksi kabel bawah laut tersebut akan ditangani oleh Alcatel Submarine Networks. Rencananya proses konstruksi akan selesai pada pertengahan tahun 2019 nanti.
Dilansir dari ZDNet, Google bekerja sama dengan sejumlah operator untuk menjalankan proyek Indigo, operator tersebut diantara lain adalah AARNet, Indosat Ooredoo, Singtel, SubPartners, dan Telstra.
Proyek Indigo awalnya akan berupa dua pasang kabel serat optik yang dirancang sanggup memuat kapasitas hingga 18 Tbps (terabit per detik).
Kapasitas tersebut dapat diibaratkan sebagai wadah yang sanggup menampung 8 juta konferensi video memakai Google Hangout dalam resolusi High Definition (HD).
Dengan adanya kabel tersebut Google juga bisa memuluskan pengembangan layanan Google Cloud, penyediaan tulang punggung untuk layanan cloud publik lain, dan sebagainya
Google Minggu (22/7/2018), mengumumkan bahwa mereka akan membangun kabel bawah laut transatlantik yang akan menjangkau 4.000 mil (6.437 km) laut lepas, dari Virginia Beach ke pantai Atlantik Prancis.
Proyek ini dinamai Dunant dan diharapkan akan selesai dan berfungsi penuh pada tahun 2020. Ini dimaksudkan untuk membantu perluasan Google Cloud.
Ini bukan kabel internet pertama yang membentang dari Virginia Beach. Tahun lalu, kabel antara Virginia Beach dan Bilbao, Spanyol juga mulai beroperasi. Proyek itu adalah upaya bersama antara Microsoft, Facebook, dan perusahaan telekomunikasi Telxius.
Kabel bawah air berfungsi sebagai operator utama internet, dan bertanggung jawab untuk sebagian besar lalu lintas digital dunia (90 persen).
Jayne Stowell dari Google mengatakan bahwa kabel bawah laut terbaru Google ini akan menambahkan "kapasitas jaringan di seluruh Atlantik, dan melengkapi salah satu rute tersibuk di internet."
Dunant adalah proyek kabel bawah laut pribadi kedua yang dilakukan Google. Yang pertama bernama Curie, dan nama ketiga (jika dilanjutkan) akan mengikuti skema abjad yang sama, dan dimulai dengan "E."
Google menekankan bahwa semua investasi dalam kabel internet berusaha untuk memenuhi tujuan yang sama, yaitu "membantu orang dan bisnis dapat memanfaatkan semua cloud yang ditawarkan."
"Kami akan terus mencari lebih banyak cara untuk meningkatkan dan memperluas jaringan kami, dan akan berbagi lebih banyak tentang pekerjaan ini dalam beberapa bulan mendatang.”
Bahkan Proyek kabel laut ini diberi nama Indigo, salah satu wilayah yang bakal dilewati kabel tersebut adalah Jakarta, Indonesia. Secara keseluruhan, panjang kabel tersebut mencapai 9.000 kilometer.
Perth dan Sidney di Australia, serta Singapura, menjadi wilayah lain yang akan dilalui kabel ini, selain Jakarta.
Proses konstruksi kabel bawah laut tersebut akan ditangani oleh Alcatel Submarine Networks. Rencananya proses konstruksi akan selesai pada pertengahan tahun 2019 nanti.
Dilansir dari ZDNet, Google bekerja sama dengan sejumlah operator untuk menjalankan proyek Indigo, operator tersebut diantara lain adalah AARNet, Indosat Ooredoo, Singtel, SubPartners, dan Telstra.
Proyek Indigo awalnya akan berupa dua pasang kabel serat optik yang dirancang sanggup memuat kapasitas hingga 18 Tbps (terabit per detik).
Kapasitas tersebut dapat diibaratkan sebagai wadah yang sanggup menampung 8 juta konferensi video memakai Google Hangout dalam resolusi High Definition (HD).
Dengan adanya kabel tersebut Google juga bisa memuluskan pengembangan layanan Google Cloud, penyediaan tulang punggung untuk layanan cloud publik lain, dan sebagainya
(wbs)