Huawei Dorong Transformasi Digital Indonesia di Tiga Sektor Kunci
A
A
A
JAKARTA - Tak hanya dikenal sebagai produsen telekomunikasi, vendor asal Tiongkok ini ternyata juga kelola bisnis enterprise. Huawei enterprise, merupakan salah satu dari tiga pilar bisnis yang dijalankan Huawei.
Huawei enterprise mendukung transformasi digital Indonesia dengan fokus ke tiga industri, yaitu jasa keuangan, energi dan transportasi. Karena pihaknya percaya tiga sektor ini merupakan kebutuhan dasar yang menjajaki digitalisasi industri di Indonesia.
"Digitalisasi di ketiga sektor itu dapat direalisasikan dengan tiga strategi yaitu inklusi keuangan melalui Brancless Banking," kata Arri Marsenaldi Executive Product Manger Huawei Indonesia dalam pertemuan di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
"Optimalisasi pengguna energi dan produktifitas dengan Smart Grid, serta penguatan manajemen dan peningkatan keamanan aset strategis lewat Smart Airport." lanjutnya.
Herry Kurniawan, Senior Product Manager Enterprise Business Huawei Indonesia mengatakan melalui alat yang bertajuk Digital Finance, pihaknya menawarkan alat digital yang diklaim dapat menunjang efektifitas perbankan serta tetap mementingkan kemanan yang menjadi inti dari pelayanan.
Fokus berikutnya adalah optimalisasi pengguna energi listrik lewat Smart Grid.
Smart Grid adalh suatu konsep tata kelola energi listrik berbasis teknologi, informasi dan komunikasi yang menyeluruh mulai dari pembangkit, transmisi, distribusi, hingga pelanggan.
Konsep Smart Grid, pola penggunaan listrik pelanggan dapat dijadikan tolak ukur untuk emngoptimalkan pasokan dan permintaan energi listrik sehingga manajemen transfer energi lsitrik akan berjalan dengan efisien.
Selanjutnya, sektor yang disasar untuk digitalisasikan adalah transportasi khususnya udara. Dengan penguatan manajemen transportasi berbasis digital, konsep Smart Airport akan membantu mendeteksi para pengunjung dengan akurat.
Selain itu, dapat memantau segala aktivitas pesawat yang hilir mudik di landasan.
"Tren pertumbuhan penumpang transportasi udara ini harus disikapi sebagai tantangan untuk melakukan transformasi digital, terutama dalam peningkatan pelayanan, keamanan dan manajemen di bandara." jelas Arri.
Huawei enterprise mendukung transformasi digital Indonesia dengan fokus ke tiga industri, yaitu jasa keuangan, energi dan transportasi. Karena pihaknya percaya tiga sektor ini merupakan kebutuhan dasar yang menjajaki digitalisasi industri di Indonesia.
"Digitalisasi di ketiga sektor itu dapat direalisasikan dengan tiga strategi yaitu inklusi keuangan melalui Brancless Banking," kata Arri Marsenaldi Executive Product Manger Huawei Indonesia dalam pertemuan di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
"Optimalisasi pengguna energi dan produktifitas dengan Smart Grid, serta penguatan manajemen dan peningkatan keamanan aset strategis lewat Smart Airport." lanjutnya.
Herry Kurniawan, Senior Product Manager Enterprise Business Huawei Indonesia mengatakan melalui alat yang bertajuk Digital Finance, pihaknya menawarkan alat digital yang diklaim dapat menunjang efektifitas perbankan serta tetap mementingkan kemanan yang menjadi inti dari pelayanan.
Fokus berikutnya adalah optimalisasi pengguna energi listrik lewat Smart Grid.
Smart Grid adalh suatu konsep tata kelola energi listrik berbasis teknologi, informasi dan komunikasi yang menyeluruh mulai dari pembangkit, transmisi, distribusi, hingga pelanggan.
Konsep Smart Grid, pola penggunaan listrik pelanggan dapat dijadikan tolak ukur untuk emngoptimalkan pasokan dan permintaan energi listrik sehingga manajemen transfer energi lsitrik akan berjalan dengan efisien.
Selanjutnya, sektor yang disasar untuk digitalisasikan adalah transportasi khususnya udara. Dengan penguatan manajemen transportasi berbasis digital, konsep Smart Airport akan membantu mendeteksi para pengunjung dengan akurat.
Selain itu, dapat memantau segala aktivitas pesawat yang hilir mudik di landasan.
"Tren pertumbuhan penumpang transportasi udara ini harus disikapi sebagai tantangan untuk melakukan transformasi digital, terutama dalam peningkatan pelayanan, keamanan dan manajemen di bandara." jelas Arri.
(wbs)