Era Pemanfaatan Teknologi Tanpa Batas

Minggu, 08 Juli 2018 - 11:07 WIB
Era Pemanfaatan Teknologi Tanpa Batas
Era Pemanfaatan Teknologi Tanpa Batas
A A A
JAKARTA - Perkembangan pesat teknologi digital ikut membawa dampak bagi kehidupan manusia di mana pola kehidupan pun ikut berubah menjadi serba digital.

Melihat hal tersebut, banyak perusahaan mulai mengembangkan platform aplikasi untuk semakin memudahkan melayani pelanggannya. Penggunaan aplikasi e-commerce telah menjadi salah satu kebutuhan utama Indonesia. Mulai mencari transportasi sampai makan, masyarakat sudah terbiasa menggunakan jasa perusahaan digital.

Head of Product Development Digibank, DBS Indonesia Imam Akbar Hadikusumo mengaku, dengan perkembangan teknologi digital saat ini, perbankan bakal mengikuti cara kerja e-commerce. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang begitu cepat saat ini.

“Ke depan, tren perbankan mengikuti e-commerce,” ujar Imam seusai menjadi pembicara dalam “Tech in Asia Indonesia” di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan (5/7) sore. Imam mengungkapkan, nasabah bank ke depannya tidak perlu lagi ke bank untuk melihat tak hanya saldo, tapi juga semua transaksi di dalam buku rekening bisa dilakukan dari rumah.

Hal itu menurut Imam memudahkan nasabah selama 24 jam. “Nanti nasabah bisa check balance, check history , transfer, purchase, deposit placement,” kata Imam. Imam menambahkan, pihak perbankan juga harus jeli melihat gaya hidup masyarakat, karena digital ekonomi kata Imam sangat membantu kehidupan warga hanya dengan sebuah aplikasi di dalam telepon pintar.

“Perbankan harus melihat kebutuhan gaya hidup,” katanya. Hal yang sama juga diakui oleh Creative Director Dana Indonesia Rika Kromodimuljo. Dia menilai perilaku masyarakat yang serba digital otomatis juga ikut mengubah pola kehidupan, terutama dalam hal transaksi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Dana Indonesia merupakan sebuah platform digital yang masih terus berkembang karena masih belum banyak digunakan untuk bertransaksi. “Kita masih mengembangkan Dana karena masih belum banyak di publik, sementara cuma ada di tix Ramayana Bukalapak, jadi kita lagi coba untuk mengerti market costumer kita itu maunya apa,” katanya.

Meski begitu, Rika menilai potensi besar teknologi digital tentu akan menggerakkan masyarakat untuk mulai peka dengan hal bersifat digital meski memang belum semua masyarakat, ter utama daerah kecil, untuk menggunakan layan an ini seperti di China yang menggunakan WeChat.

“Ini sebuah tantangan buat Dana karena sebagian besar masyarakat Indonesia belum mempunyai bank akun, nggak percaya dengan bank, sehingga produk ini mencoba untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi yang sering dimanfaatkan dalam transaksi perbankan,” sebutnya.

Nurul Ibrahim, design lead Traveloka, mengatakan bahwa perkembangan inovasi negara Barat dalam perkembangan teknologi digital menjadi patokan. Namun, lanjut dia, tak semua orang selalu melakukan sesuatu karena tren namun juga disesuaikan dengan kebutuhan.

“Perkembangan teknologi digital dalam masyarakat bukan hanya tren semata, namun harus bisa membawa atau membangun masyarakat kita saat ini jauh ke depan, dalam mendorong mereka menjadi lebih baik dan menambahkan sedikit quality of life dalam hidupnya,”sebutnya.

Dia menilai Indonesia merupakan pasar dengan potensi besar bagi Traveloka. “Kesenjangan sosial kita masih tinggi, artinya ruang untuk inovasi demi meningkatkan taraf hidup masyarakat itu besar sekali,” tuturnya.

Dia pun mencontohkan bahwa perusahaannya tak hanya mengajak orang untuk traveling dan bersenang-senang, tapi juga mengajak masyarakat menghargai tempat yang jarang dijamah sehingga menghargai potensi wisata dari daerah yang belum dilirik. “Kami ingin membawa pengguna kami kepada pengalaman traveling sebenarnya di Indonesia,” tutupnya. (Thomasmanggalla)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4730 seconds (0.1#10.140)