Mengenal Teknologi Masa Kini

Minggu, 08 Juli 2018 - 10:14 WIB
Mengenal Teknologi Masa Kini
Mengenal Teknologi Masa Kini
A A A
Kecanggihan teknologi memungkinkan inovasi untuk memudahkan hidup manusia. Berbagai produk teknologi tanpa disadari sudah lekat dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi tren masa kini.Apa saja itu? Apakah masyarakat awam harus mengetahui secara detail cara kerjanya? Tren teknologi masa kini yang paling banyak digunakan ialah internet of thing (IoT).

Objek fisik yang terpasangi alat atau hardware supaya terkoneksi dengan manusia itulah IoT. Salah satu perusahaan yang menggarap ini ialah DycodeX. Mereka punya produk teknologi bernama SmarTernak yang menjadikan sapi sebagai objeknya. Sapi tidak bisa memberi tahu secara langsung kepada peternak mengenai kondisinya sehingga harus selalu dicek setiap waktu.

Hal itu sangat tidak efisien bila sebuah peternakan memiliki banyak sapi. “Sapi tersebut sedang sakit atau tidak atau mungkin saja sedang berahi. Kalau begitu kan harus segera dikawinkan karena itu penting. Kalau kelewat momennya harus nunggu beberapa bulan lagi,” ujar Andri Yadi, Co-Founder dan CEO DycodeX. Masalah seperti itu bisa teratasi jika setiap sapi dikalungi sebuah alat.

Alat berbentuk kotak kecil yang sudah berisi sistem IoT. Peternakan yang sudah menjalankan program SmarTernak ini dapat mendeteksi jika sapi bermasalah. Bahkan bukan hanya mengecek sakit atau tidak, menurut Andri saat sapi sehat pun dapat terlihat gerakan sapi itu aktif atau tidak.

Jika sehat namun diam saja berarti sedang tidak produktif. Bisa diketahui juga keadaan sapi dari seberapa sering sapi mengunyah makanannya. “Sapi yang dibebaskan juga kita bisa tahu keberadaan mereka. Kita pasang pagar virtual jadi begitu lewat walau pagar tidak berbentuk dan tidak kelihatan, tapi begitu dia lewat satu koordinat tertentu alat ini akan berbunyi dan sapi sudah tahu bahwa dia harus balik lagi.

Jadi memang seperti menggiring sapi juga, sebab ada GPS terpasang,” papar Andri. Tren IoT yang paling besar ada pada smart home. Semua peralatan rumah tangga terhubung pada satu perangkat. IoT juga ada dalam industri, alat IoT dipasang pada alat produksi, motor mesin, sehingga kini mesin-mesin di pabrik dapat memberikan informasi jika sudah akan rusak.

Teknisi bisa memprediksi kapan mesin tersebut harus diperbaiki. Cara preventif pun dapat dilakukan guna merawat mesin-mesin di pabrik agar tahan lama. Alat IoT juga mampu mengetahui karakteristik mesin, vibrasinya hingga temperaturnya.

Cara kerja IoT ini memang ada kaitannya dengan big data . Big data yang tersimpan di cloud itu memang berisi data yang luar biasa banyak. Data tersebut akan diolah, kemudian ditemukan sebuah pola yang akan diolah lagi oleh machine learning .
“Bila ada sesuatu masalah yang tidak pernah terjadi berarti memang sistemnya belum ditraining masalah tersebut. Tapi di mesin learning sudah pernah ada yang mirip, jadi dia yang memprediksi sendiri,” tutur Andri.

Teknologi ini sebetulnya bisa dipahami oleh orang awam karena hanya sebuah istilah yang sudah dirasakan langsung solusinya. Misalnya smart lamp sebagai satu bentuk sederhana dari IoT.

Lampu akan bisa menyala sendiri jika sudah gelap, sekalipun remang-remang. Produk dari DycodeX lainnya adalah Panic Button. Kita bisa memasang alat ini di titik-titik tertentu di rumah, kantor atau tempat umum. Tinggal tekan jika terjadi kondisi bahaya yang akan terhubung dengan pihak keamanan atau siapa pun.

Tujuannya untuk memberikan akses langsung dengan alat itu. Andri serius mengembangkan IoT dengan membuat komunitas Makestro. Tujuannya mengakomodasi siapa saja yang mau belajar program hardware.

Dia menyebutnya sebagai kit atau sekumpulan alat yang bisa dipinjam atau dibeli karena Andri paham tidak semua orang bisa memprogram ini. “Saya sangat bangga karena dari komunitas kami ada maker muda umurnya 9 tahun. Dia bisa membuat alat untuk memberi makan kucing otomatis,” Andri bercerita.

Dia menyadari teknologi baru ini tinggal menunggu waktu saja untuk berkembang. Sekarang Andri pun sedang mendekati institusi terbesar di pemerintah dan perusahaan, belum langsung ke user. Untuk sampai ke situ disadarinya butuh perjalanan panjang.

SmarTernak sudah ada di Padang milik Kementerian Pertanian yang punya lahan besar untuk pembibitan sapi. Awalnya DycodeX bikin prototipe yang ternyata sesuai dengan permasalahan di lapangan. Kota lain yang memiliki peranti IoT ini ialah Bogor, Subang, dan Yogyakarta.

Untuk Panic Button sekarang sedang percobaan di sebuah perumahan terkenal di Bandung. Alatnya dipasang di setiap rumah yang terhubung ke satpam. Bila ada sesuatu, satpam akan datang dan yang demikian menjadi penilaian kerja juga untuk satpam. Tujuannya untuk tahu kenyamanan rumah tersebut.

Ditambah juga ada semacam sensor untuk tahu kualitas udara dan temperatur sehingga bila ada gas bocor yang menyebabkan kualitas udara jadi berubah langsung ada peringatan dari alat tersebut. IoT berhubungan dengan machine learning .

Apa itu machine learning? Jika ada aplikasi untuk komputer harus mengerjakan perintah, machine learning memproses komputer untuk melakukan suatu probabilitas tanpa harus diperintah, tetapi sudah tahu tugasnya.

Misalnya kita ingin mengajari mesin untuk menyetir, kita kasih tahu dulu sebelumnya perilaku manusia kalau mau menyetir itu bagaimana. Nanti machine learning akan membuat hal itu sehingga setiap kali dia perlu belok harus belok, kalau ada mobil di depan dia akan berhenti sesuai dengan arahan yang sebelumnya kita masukkan ke dalam sistem.

“Intinya machine learning suatu metode untuk menambahkan kemampuan mesin agar berperilaku seperti manusia, jadi bisa melihatmendengar,” papar Pria Purnama, VP Product & Engineering Kata.ai. Kata.ai ialah develop percakapan Chatbot atau chat robot untuk memudahkan konsumen bertemu dengan perusahaan.

Teknologi ini dimaksudkan untuk menangani masalah pelayanan ke konsumen. Cara kerja machine learning-nya mengumpulkan data dengan membuat probabilitas.

“Jika seseorang ingin curhat, misalnya, apa pun kata yang akan keluar darinya itu dikumpulkan, dibuat data. Nanti machine learning tahu bahwa sebuah kata tertentu itu berarti chat tersebut ingin curhat,” ungkapnya.

Semua industri bisa menggunakan machine learning sebagai metode lain untuk membuat mesin melakukan apa yang kita mau. Lantas perusahaan seperti apa yang membutuhkan machine learning? Pria menjelaskan, perusahaan yang menggunakan data banyak yang bisa dipelajari oleh machine learning.

Efektif bagi perusahaan yang biasa mengumpulkan banyak data tentang konsumennya. Pria Purnama juga memaparkan bahwa sebenarnya masyarakat tidak perlu tahu ada machine learning. Ibarat smartphone yang kini dipakai, machine learning ialah teknologi di dalam smartphone.

Masyarakat hanya perlu tahu hasilnya. “Karena semua proses terjadi di level komputer, itu tidak bersentuhan dengan kehidupan. Hasil yang masyarakat perlu tahu, machine learning itu dapat membuat hidup orang lebih mudah dan dekat pada saat menggunakan layanan dari perusahaan tertentu,” paparnya.

Namun bagi praktisi, ini sesuatu yang bisa dimanfaatkan, bisa membantu jadi lebih efektif untuk menjalankan bisnis. Pria menceritakan, ada perusahaan yang mempekerjakan ratusan karyawan hanya untuk menjawab komplain di media sosial.

Tentu ini bukan solusi yang berkelanjutan. Sebab jika komplainnya semakin banyak harus tambah tenaga kerja. Teknologi seperti ini yang harusnya bisa dimanfaatkan agar operasi kantor lebih efisien. (Ananda)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9092 seconds (0.1#10.140)