Bosozoku Jalan Menuju Jadi Yakuza Dengan Sepeda Motor
A
A
A
TOKYO - Soroti budaya Jepang, Pembuat film James F. Coton akan membuat film pendek tentang Bosozoku subkultur biker Jepang yang tumbuh besar dengan motor pada pertengahan abad ke-20.
Seperti dilansir dari Rideapart, Bosozoku (暴走族, berarti “suku yang nekat”), adalah sebutan bagi para pemuda di Jepang yang memiliki ketertarikan dalam memodifikasi motornya dan sering kali ilegal, misalnya dengan melepas mulut knalpotnya(namun tidak jarang yang ‘memanjangkannya’) untuk menghasilkan suara yang lebih besar, berkendara tanpa helm dan menerobos lampu merah. Tidak jauh berbeda dengan yang disini ya. Aktivitas lain yang suka mereka lakukan adalah mengebut di jalanan umum, namun bukan untuk balapan, tapi lebih kepada rasa menegangkannya.
Berdasarkan keterangan dari wikipedia, Bosozoku pertama mulai muncul di tahun 1950an, saat industri mobil di Jepang mulai berkembang, mereka dikenal dengan Kaminari Zoku atau “Suku Petir“. Banyak anggotanya berasal dari keluarga kelas menengah kebawah dan bergabung karena merasa adanya kesamaan alasan bagi mereka semua, selain tidak puas dengan sistem pemerintahan, mereka juga mencari sebuah strata sosial. Banyak dari mantan anggota Bosozoku yang kemudian akan menjadi bagian dari Yakuza setelah ‘lulus’ dari geng motor.
Para anggota geng motor inipun terkenal dalam mencari gara-gara, mereka biasa bergerak sambil membawa bokutou, pipa besi, bat baseball bahkan bom molotov untuk melawan para musuhnya.
Namun pasca tahun 2000an, Bosozoku telah melewati era keemasannya, yaitu tahun 1980-1990an, jumlah pemotor ini berkurang drastis. Karena pada tahun 2004, Jepang merevisi aturan di jalan rayanya yang memberikan lebih banyak kuasa pada polisi untuk menangkap anggota geng motor tersebut. Sebelumnya, mereka biasanya hanya mengikuti para geng motor ini dari belakang sambil mencegah terjadinya insiden-insiden yang membahayakan masyarakat.
Seperti Apa sih Motor Bosozoku
Bersamaan dengan pakaiannya yang nyentrik, bosozoku juga terkenal dengan motornya yang sangat unik. Mereka memadukan motor Jepang dengan elemen dari American Chopper dan British Cafe Racer. Modifikasi termasuk membesarkan fairing, meninggikan stang, menambahkan senderan dan pengecatan yang bervariasi. Di beberapa daerah mereka membedakan dirinya mulai dari logo, bahkan bahkan sampai membedakan modifikasi. Tapi apapun modifikasinya, mereka selalu bisa didengar sebelum dilihat, knalpotnya berisik!
Walaupun menurut saya mungkin hilangnya bosozoku ini menandakan bergeraknya Jepang ke arah yang baik, saya akan sangat menyayangkan hilangnya gaya bosozoku ini, karena di kalangan anak otomotif pun gaya bosozoku dianggap keren. Selain itu, walaupun terlihat sebagai simbol pemberontakan dari budaya disiplin Jepang, para rider bosozoku ini mempercayai bahwa mereka masih memanggul semangat dari Jepang, semangat samurai, bushido.
Seperti dilansir dari Rideapart, Bosozoku (暴走族, berarti “suku yang nekat”), adalah sebutan bagi para pemuda di Jepang yang memiliki ketertarikan dalam memodifikasi motornya dan sering kali ilegal, misalnya dengan melepas mulut knalpotnya(namun tidak jarang yang ‘memanjangkannya’) untuk menghasilkan suara yang lebih besar, berkendara tanpa helm dan menerobos lampu merah. Tidak jauh berbeda dengan yang disini ya. Aktivitas lain yang suka mereka lakukan adalah mengebut di jalanan umum, namun bukan untuk balapan, tapi lebih kepada rasa menegangkannya.
Berdasarkan keterangan dari wikipedia, Bosozoku pertama mulai muncul di tahun 1950an, saat industri mobil di Jepang mulai berkembang, mereka dikenal dengan Kaminari Zoku atau “Suku Petir“. Banyak anggotanya berasal dari keluarga kelas menengah kebawah dan bergabung karena merasa adanya kesamaan alasan bagi mereka semua, selain tidak puas dengan sistem pemerintahan, mereka juga mencari sebuah strata sosial. Banyak dari mantan anggota Bosozoku yang kemudian akan menjadi bagian dari Yakuza setelah ‘lulus’ dari geng motor.
Para anggota geng motor inipun terkenal dalam mencari gara-gara, mereka biasa bergerak sambil membawa bokutou, pipa besi, bat baseball bahkan bom molotov untuk melawan para musuhnya.
Namun pasca tahun 2000an, Bosozoku telah melewati era keemasannya, yaitu tahun 1980-1990an, jumlah pemotor ini berkurang drastis. Karena pada tahun 2004, Jepang merevisi aturan di jalan rayanya yang memberikan lebih banyak kuasa pada polisi untuk menangkap anggota geng motor tersebut. Sebelumnya, mereka biasanya hanya mengikuti para geng motor ini dari belakang sambil mencegah terjadinya insiden-insiden yang membahayakan masyarakat.
Seperti Apa sih Motor Bosozoku
Bersamaan dengan pakaiannya yang nyentrik, bosozoku juga terkenal dengan motornya yang sangat unik. Mereka memadukan motor Jepang dengan elemen dari American Chopper dan British Cafe Racer. Modifikasi termasuk membesarkan fairing, meninggikan stang, menambahkan senderan dan pengecatan yang bervariasi. Di beberapa daerah mereka membedakan dirinya mulai dari logo, bahkan bahkan sampai membedakan modifikasi. Tapi apapun modifikasinya, mereka selalu bisa didengar sebelum dilihat, knalpotnya berisik!
Walaupun menurut saya mungkin hilangnya bosozoku ini menandakan bergeraknya Jepang ke arah yang baik, saya akan sangat menyayangkan hilangnya gaya bosozoku ini, karena di kalangan anak otomotif pun gaya bosozoku dianggap keren. Selain itu, walaupun terlihat sebagai simbol pemberontakan dari budaya disiplin Jepang, para rider bosozoku ini mempercayai bahwa mereka masih memanggul semangat dari Jepang, semangat samurai, bushido.
(wbs)