Bantu Penglihatan, Peneliti Australia Ciptakan Kornea 3D

Kamis, 14 Juni 2018 - 15:46 WIB
Bantu Penglihatan, Peneliti...
Bantu Penglihatan, Peneliti Australia Ciptakan Kornea 3D
A A A
NEW YORK - Salah satu bagian penting dari mata yang memungkinkan manusia untuk melihat adalah lapisan luar yang dikenal sebagai kornea. Kornea merupakan bagian dari mata yang memiliki peran kunci dalam menentukan fokus.Untuk orang dengan masalah kornea, satu-satunya harapan penglihatan yang jelas adalah transplantasi kornea dari donor, yang sulit didapat.
Para peneliti dari Universitas Newcastle telah mampu mencetak kornea 3D manusia pertama yang dapat membantu mengembalikan pengelihatan.

Proses ini menggabungkan sel induk, khususnya sel stroma kornea manusia, dari donor yang sehat dengan alginat dan kolagen. Solusinya menciptakan solusi bio-tinta yang dapat digunakan dalam printer 3D. Dalam masa percobaanya, lingkaran konsentris untuk membentuk kornea manusia dalam waktu kurang dari sepuluh menit.

Sel-sel induk kemudian terbukti tumbuh, yang berarti bahwa 10 juta orang di dunia membutuhkan transplantasi kornea memiliki harapan baru. Bahan gel cukup kaku untuk menahan bentuknya sementara cukup lunak untuk pencetakan 3D. Kornea yang dicetak akan dicocokan unik pasien.

Dimensi kornea, dalam hal ini, diambil dari kornea yang sebenarnya dengan memindai mata pasien. Data itu kemudian digunakan untuk mencetak kornea ke bentuk dan ukuran yang tepat yang diperlukan. Tim peneliti mengatakan bahwa kornea cetak 3D harus menjalani test lebih lanjut

“Kornea cetak 3D kami sekarang harus menjalani pengujian lebih lanjut dan akan butuh beberapa tahun sebelum kami menggunakannya untuk transplantasi” tambah Che Connon Profesor Teknik Jaringan Universitas Newcastle dalam website resmi Universitas ncl.ac.uk.

Ia juga meyakinkan bahwa apa yang mereka tunjukkan adalah layak untuk mencetak kornea menggunakan koordinat yang diambil dari mata pasien dan bahwa pendekatan ini memiliki potensi untuk mengurangi kebutuhan donor kornea, yang akan berfampal positif pada beberapa pasien yang hidup dengan kehilangan pengelihatan.
(wbs)
Berita Terkait
Berebut Superpower Sains
Berebut Superpower Sains
Jokowi Akui Infrastruktur...
Jokowi Akui Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan Buat Daya Saing Indonesia Lemah
Jaring Talenta Bidang...
Jaring Talenta Bidang Sains, Kemendikbud Gelar Kompetisi Sains Nasional 2020
Sains yang Nirmakna
Sains yang Nirmakna
Sains, Wabah dan Agama
Sains, Wabah dan Agama
Sains, Corona, dan Agama
Sains, Corona, dan Agama
Berita Terkini
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Kamis 22 Mei 2025, Klaim Sekarang!
53 menit yang lalu
Mengapa Video dan Situs...
Mengapa Video dan Situs Dewasa Tak Bisa Diputar di Indonesia?
56 menit yang lalu
Nvidia: AS Gagal Total...
Nvidia: AS Gagal Total Bikin China Sengsara, Justru Perusahaan Kami yang Merana!
1 jam yang lalu
Cek Cara Mendapatkan...
Cek Cara Mendapatkan Potongan Rp7.000 untuk Bayar Listrik dan Paket Data di Aplikasi Moxa
1 jam yang lalu
Spesifikasi dan Fitur...
Spesifikasi dan Fitur Redmi A5, HP Sejutaan Paling Layak Beli di 2025?
2 jam yang lalu
Melawan Hipnotis Algoritma,...
Melawan Hipnotis Algoritma, Gen Z Lebih Suka dengan Teknologi Klasik
4 jam yang lalu
Infografis
Negara-Negara Arab Kompak...
Negara-Negara Arab Kompak Menolak Bantu AS Serang Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved