IOI Dorong Pemerintah Kembangkan Mobil Listrik Nasional
A
A
A
JAKARTA - Institut Otomotif Indonesia (IOI) sebagai wadah pemikiran untuk kemajuan industri otomotif di Indonesia merekomendasikan pemerintah terus mendukung inovasi pengembangan kendaraan listrik dengan merek nasional. Pada 2025, IOI berharap, jumlah kendaraan listrik di Tanah Air mencapai 20%.
Ada dua isu yang harus menjadi perhatian bersama. Pertama, bagaimana kita menghadapi dinamika regulasi yang bisa dijalankan dan bermanfaat, serta memberi kemudahan dan kelancaran kepada para pelaku usaha di Indonesia.
“Kedua, bagaimana kesiapan kita memasuki Revolusi Industri 4.0,” kata Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), I Made Dana M Tangkas dalam seminar bertema “Refleksi Perjalanan 2 Tahun IOI dan Diskusi Panel Industri Revolusi 4.0”, yang ditutup dengan acara buka puasa bersama di Annex Building, Kompleks Wisma Nusantara, Jalan MH Thamrin, Jakarta, pekan lalu.
Dia yakin industri otomotif nasional akan bangkit jika menguasai teknologi kendaraan masa depan yang efektif dan efisien serta ramah lingkungan. Menurutnya, pengembangan mobil listrik yang memberi sebuah harapan untuk itu. “Kita bisa belajar dan mengembangkannya melalui IOI ini,” ujarnya.
Dalam acara yang dihadiri mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin, Chairman IOI, dan stakeholder lain, Made Dana menegaskan, IOI akan membuat visi dan misi pengembangan industri otomotif nasional semakin terarah. “Tantangannya adalah meningkatkan pasar. Saat ini potensi pasar kita adalah 1,3 juta unit dan tahun lalu bahkan turun menjadi 1,09 juta unit. Jadi, potensi masih sangat besar,” tuturnya.
Made pun mengapresiasi langkah pemerintah yang saat ini menggodok program percepatan kendaraan listrik yang akan masuk dalam Peraturan Presiden tentang Percepatan Kendaraan Listrik Nasional, dan nantinya akan diatur soal kendaraan berbasis listrik, baik yang hybrid, plug-in hybrid, maupun listrik penuh.
Made Dana menegaskan, poin penting dalam pengembangan otomotif adalah fasilitas riset dan pengembangan (RnD). IOI berharap, pemerintah dapat membantu penyediaan fasilitas RnD itu di dalam negeri. RnD ini milik nasional yang digunakan secara integral.
“Salah satu kegunaan RnD itu adalah tempat persiapan model baru sebelum masuk ke uji tipe. Selain itu, RnD juga bisa untuk tempat pengujian keselamatan dan emisi,” pungkasnya.
IOI dua tahun terakhir telah banyak menggelar program untuk pengembangan indutri otomotif di tanah air. Di antaranya, temu bisnis perluasan kerja sama koperasi dan IKM di bidang industri komponen otomotif, workshop penyusunan kebijakan kendaraan perdesaan, sinergi pengembangan kendaraan perdesaan antar-stakeholder, pengembangan IKM otomotif untuk meningkatkan daya saing dan menjadikan IKM sebagai bagian dari supply, dan masih banyak lagi.
Ada dua isu yang harus menjadi perhatian bersama. Pertama, bagaimana kita menghadapi dinamika regulasi yang bisa dijalankan dan bermanfaat, serta memberi kemudahan dan kelancaran kepada para pelaku usaha di Indonesia.
“Kedua, bagaimana kesiapan kita memasuki Revolusi Industri 4.0,” kata Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), I Made Dana M Tangkas dalam seminar bertema “Refleksi Perjalanan 2 Tahun IOI dan Diskusi Panel Industri Revolusi 4.0”, yang ditutup dengan acara buka puasa bersama di Annex Building, Kompleks Wisma Nusantara, Jalan MH Thamrin, Jakarta, pekan lalu.
Dia yakin industri otomotif nasional akan bangkit jika menguasai teknologi kendaraan masa depan yang efektif dan efisien serta ramah lingkungan. Menurutnya, pengembangan mobil listrik yang memberi sebuah harapan untuk itu. “Kita bisa belajar dan mengembangkannya melalui IOI ini,” ujarnya.
Dalam acara yang dihadiri mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin, Chairman IOI, dan stakeholder lain, Made Dana menegaskan, IOI akan membuat visi dan misi pengembangan industri otomotif nasional semakin terarah. “Tantangannya adalah meningkatkan pasar. Saat ini potensi pasar kita adalah 1,3 juta unit dan tahun lalu bahkan turun menjadi 1,09 juta unit. Jadi, potensi masih sangat besar,” tuturnya.
Made pun mengapresiasi langkah pemerintah yang saat ini menggodok program percepatan kendaraan listrik yang akan masuk dalam Peraturan Presiden tentang Percepatan Kendaraan Listrik Nasional, dan nantinya akan diatur soal kendaraan berbasis listrik, baik yang hybrid, plug-in hybrid, maupun listrik penuh.
Made Dana menegaskan, poin penting dalam pengembangan otomotif adalah fasilitas riset dan pengembangan (RnD). IOI berharap, pemerintah dapat membantu penyediaan fasilitas RnD itu di dalam negeri. RnD ini milik nasional yang digunakan secara integral.
“Salah satu kegunaan RnD itu adalah tempat persiapan model baru sebelum masuk ke uji tipe. Selain itu, RnD juga bisa untuk tempat pengujian keselamatan dan emisi,” pungkasnya.
IOI dua tahun terakhir telah banyak menggelar program untuk pengembangan indutri otomotif di tanah air. Di antaranya, temu bisnis perluasan kerja sama koperasi dan IKM di bidang industri komponen otomotif, workshop penyusunan kebijakan kendaraan perdesaan, sinergi pengembangan kendaraan perdesaan antar-stakeholder, pengembangan IKM otomotif untuk meningkatkan daya saing dan menjadikan IKM sebagai bagian dari supply, dan masih banyak lagi.
(poe)