Front Row, GoPro yang Lebih Fashionable
A
A
A
GOPRO yang lebih fashionable; ini yang berupaya diciptakan Ubiquiti Networks lewat konsep produk bernama kamera Front Row. Front Row adalah miniatur ewearable camera yang didesain untuk memotret, streaming, dan berbagi konten tanpa perlu adanya smartphone.
Yang paling menarik adalah penggunaannya. Sebab, kamera dipakai menggunakan lanyard di leher, seperti kalung, juga memiliki semacam klip agar dapat berdiri. Dari situ, perangkat tersebut mampu memotret atau melakukan live streaming kegiatan penggunanya melalui Facebook, YouTube, dan Twitter. Ada juga menu yang disebut Story Mode, yang akan merekam foto setiap 3-10 detik selama 16 jam. Hasilnya, video serupa time-lapse.
Layarnya berbentuk bulat dengan ukuran 1,96 inci LCD beresolusi 640 x 572 piksel. Adapun chipset-nya adalah 625, dengan RAM 2 GB. Lalu, di depannya ada kamera 8 MP dan kamera depan 5 MP. Lensanya memakai 148 derajat wide angle, mampu streaming video 1080p di 30 frame per detik dan merekamnya di penyimpanan internal 32 GB, tetapi sayangnya tidak memiliki selot microSD.
Baterainya dapat bertahan dua jam untuk live streaming dan 16 jam di Story Mode. Ada selot USB type C. Bodinya berbentuk bulat, tahan air, dan menggunakan versi kustomisasi Android yang disebut Front Row OS. Hanya mendukung Facebook, Twitter, dan YouTube sebagai media live streaming. Foto dan videonya dapat dikirim ke ponsel lewat Wi-Fi atau Bluetooth. Harganya USD400.
Front Row dirancang Divisi Consumer Product Ubiquiti Labs yang sebelumnya berfokus pada sistem Wi-Fi. Idenya didapat dari Robert Pera. Robert sering sekali menonton pertandingan basket tim miliknya, Memphis Grizzlies, dari pinggir lapangan dan ingin membuat alat untuk dapat membuatnya berbagai perspektif dan pengalaman yang dia rasakan.
Sayangnya, Front Row belum sampai ke tahap produksi. Faktanya, menciptakan alat yang didesain khusus untuk sosial media sangat sulit. Sudah banyak yang mencoba dan banyak yang gagal.
Yang paling menarik adalah penggunaannya. Sebab, kamera dipakai menggunakan lanyard di leher, seperti kalung, juga memiliki semacam klip agar dapat berdiri. Dari situ, perangkat tersebut mampu memotret atau melakukan live streaming kegiatan penggunanya melalui Facebook, YouTube, dan Twitter. Ada juga menu yang disebut Story Mode, yang akan merekam foto setiap 3-10 detik selama 16 jam. Hasilnya, video serupa time-lapse.
Layarnya berbentuk bulat dengan ukuran 1,96 inci LCD beresolusi 640 x 572 piksel. Adapun chipset-nya adalah 625, dengan RAM 2 GB. Lalu, di depannya ada kamera 8 MP dan kamera depan 5 MP. Lensanya memakai 148 derajat wide angle, mampu streaming video 1080p di 30 frame per detik dan merekamnya di penyimpanan internal 32 GB, tetapi sayangnya tidak memiliki selot microSD.
Baterainya dapat bertahan dua jam untuk live streaming dan 16 jam di Story Mode. Ada selot USB type C. Bodinya berbentuk bulat, tahan air, dan menggunakan versi kustomisasi Android yang disebut Front Row OS. Hanya mendukung Facebook, Twitter, dan YouTube sebagai media live streaming. Foto dan videonya dapat dikirim ke ponsel lewat Wi-Fi atau Bluetooth. Harganya USD400.
Front Row dirancang Divisi Consumer Product Ubiquiti Labs yang sebelumnya berfokus pada sistem Wi-Fi. Idenya didapat dari Robert Pera. Robert sering sekali menonton pertandingan basket tim miliknya, Memphis Grizzlies, dari pinggir lapangan dan ingin membuat alat untuk dapat membuatnya berbagai perspektif dan pengalaman yang dia rasakan.
Sayangnya, Front Row belum sampai ke tahap produksi. Faktanya, menciptakan alat yang didesain khusus untuk sosial media sangat sulit. Sudah banyak yang mencoba dan banyak yang gagal.
(amm)