Nasib Diujung Tanduk, ZTE Minta AS Cabut Sanksi Pembelian Qualcomm
A
A
A
BEIJING - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi kepada ZTE akibat transaksi perdagangan dengan Korea Utara dan Iran. Padahal dua negara itu tengah mendapat embargo perdagangan dari AS.
ZTE pun dilarang membeli chipset Qualcomm selama tujuh tahun. Karena tidak menjalankan sanksi agar perusahaan menegur atau menjatuhkan denda kepada 35 karyawannya, ZTE juga kehilangan lisensi Android-nya.
Menurut Reuters, Selasa (8/5/2018), produsen telah memberikan bahan tambahan kepada Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS agar mencabut larangan tersebut. Sumber tidak mengungkapkan jenis dokumen apa atau kapan persisnya dokumen itu diajukan.
"ZTE sangat bergantung pada chipset Snapdragon dan larangan tersebut tidak dapat diterima dan mengancam kelangsungan hidup perusahaan," demikian pernyataan ZTE seperti dikutip oleh Reuters.
Pekan lalu perunding China mengadakan pembicaraan perdagangan dengan patner AS di Beijing. Perwakilan China meminta agar mereka mendengarkan seruan dan mempertimbangkan upaya untuk meningkatkan kepatuhannya.
Hubungan perdagangan antara AS dan China tidak harmonis belakangan ini. Namun para pejabat AS mengatakan, larangan itu tidak ada hubungannya dengan masalah antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Jika larangan itu tetap berlaku bagi ZTE, konsumen sepertinya tidak akan melihat Axon 9 dan Axon 9 Pro mendatang.
ZTE pun dilarang membeli chipset Qualcomm selama tujuh tahun. Karena tidak menjalankan sanksi agar perusahaan menegur atau menjatuhkan denda kepada 35 karyawannya, ZTE juga kehilangan lisensi Android-nya.
Menurut Reuters, Selasa (8/5/2018), produsen telah memberikan bahan tambahan kepada Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS agar mencabut larangan tersebut. Sumber tidak mengungkapkan jenis dokumen apa atau kapan persisnya dokumen itu diajukan.
"ZTE sangat bergantung pada chipset Snapdragon dan larangan tersebut tidak dapat diterima dan mengancam kelangsungan hidup perusahaan," demikian pernyataan ZTE seperti dikutip oleh Reuters.
Pekan lalu perunding China mengadakan pembicaraan perdagangan dengan patner AS di Beijing. Perwakilan China meminta agar mereka mendengarkan seruan dan mempertimbangkan upaya untuk meningkatkan kepatuhannya.
Hubungan perdagangan antara AS dan China tidak harmonis belakangan ini. Namun para pejabat AS mengatakan, larangan itu tidak ada hubungannya dengan masalah antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Jika larangan itu tetap berlaku bagi ZTE, konsumen sepertinya tidak akan melihat Axon 9 dan Axon 9 Pro mendatang.
(mim)