Facebook Diminta Tutup Aplikasi yang Dikerjasamakan Pihak Ketiga
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) langsung menggelar pertemuan dengan perwakilan Facebook Indonesia di Jakarta pascabocornya data satu juta akun asal Indonesia. Dari pertemuan tersebut, Kominfo meminta Facebook Indonesia melakukan audit terhadap aplikasi yang dikerjasamakan di atas platform Facebook.
"Kami minta Facebook sesegera mungkin meng-shutdown (tutup) aplikasi-aplikasi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, terutama yang terkait dengan kuis-kuis personal base seperti Cambridge Analytica. Itu matikan dulu, jangan boleh beroperasi di Indonesia," pinta Menteri Kominfo, Rudiantara saat konferensi pers seusai bertemu perwakilan Facebook Indonesia di Gedung Kementerian Kominfo di Jakarta, Kamis sore (5/4/2018).
Di samping itu, Kominfo juga meminta mereka menyerahkan rencana auditnya atas aplikasi-aplikasi yang dimaksud. Dikatakan Rudiantara, Kominfo sudah berkomunikasi dengan Facebook setelah berita 50 juta data akun Facebook bocor dan digunakan untuk kepentingan politik oleh Cambridge Analytica. "Kami minta dilaporkan data yang bocor. Kalau untuk apa data itu digunakan, yang tahu Facebook pusat," imbuh Rudiantara saat ditanya data yang bocor digunakan untuk keperluan apa.
Dia sendiri sudah mengajak negara-negara lain melakukan tindakan terhadap Facebook atas kebocoran data ini. Misalnya dengan meminta Facebook melakukan audit atas aplikasi di atas platform medsos tersebut yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
Sementara itu, perwakilan Facebook Indonesia, Ruben Hattari mengatakan, pihaknya akan mengordinasikan permintaan Kominfo tersebut. "Ini kan baru bertemu dengan Kominfo, jadi permintaan itu akan kami koordinasi dengan Facebook pusat," janji Ruben Hattari.
"Kami minta Facebook sesegera mungkin meng-shutdown (tutup) aplikasi-aplikasi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, terutama yang terkait dengan kuis-kuis personal base seperti Cambridge Analytica. Itu matikan dulu, jangan boleh beroperasi di Indonesia," pinta Menteri Kominfo, Rudiantara saat konferensi pers seusai bertemu perwakilan Facebook Indonesia di Gedung Kementerian Kominfo di Jakarta, Kamis sore (5/4/2018).
Di samping itu, Kominfo juga meminta mereka menyerahkan rencana auditnya atas aplikasi-aplikasi yang dimaksud. Dikatakan Rudiantara, Kominfo sudah berkomunikasi dengan Facebook setelah berita 50 juta data akun Facebook bocor dan digunakan untuk kepentingan politik oleh Cambridge Analytica. "Kami minta dilaporkan data yang bocor. Kalau untuk apa data itu digunakan, yang tahu Facebook pusat," imbuh Rudiantara saat ditanya data yang bocor digunakan untuk keperluan apa.
Dia sendiri sudah mengajak negara-negara lain melakukan tindakan terhadap Facebook atas kebocoran data ini. Misalnya dengan meminta Facebook melakukan audit atas aplikasi di atas platform medsos tersebut yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga.
Sementara itu, perwakilan Facebook Indonesia, Ruben Hattari mengatakan, pihaknya akan mengordinasikan permintaan Kominfo tersebut. "Ini kan baru bertemu dengan Kominfo, jadi permintaan itu akan kami koordinasi dengan Facebook pusat," janji Ruben Hattari.
(mim)