Pentingnya Unsur Future Proofing dalam Sebuah Produk
A
A
A
JAKARTA - Apakah kalian pernah memikirkan masa depan produk dan kegunaanya, sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut? Atau Anda hanya akan memikirkan keuntungan produk tersebut sementara waktu, dan tidak mempedulikan pengaruhnya kepada produk-produk baru yang serupa nantinya?
Apapun jawaban Anda, sudah saatnya kita sebagai konsumen belajar memahami ‘Future Proofing' dari sebuah produk. Future Proofing sendiri adalah sebuah istilah yang kini sudah banyak digunakan dikalangan pebisnis. Future Proofing memastikan seseorang membeli produk yang bermanfaat dan tidak akan hilang kegunaannya apabila produk baru yang telah diinovasi hadir. “Mereka ingin memastikan bahwa mereka tidak membeli sesuatu hari ini dan kemudian benda atau alat itu akan semakin tua dan tua dan semakin tua, dan menjadi tidak relevan.” Jelas Phil Quade, Chief Information Security Officer Fortinet yang mengunkapkan di Amerika istilah Future Proofing sudah sering didengarnya.
Jika dilihat dari dunia keamanan siber, banyak sekali produk yang dijual untuk dapat mengamankan suatu sistem, namun ketika kita ingin memiliki sistem keamanan yang baru (upgrade) maka kita perlu membuang produk sistem keamanan kita yang lama. Dengan begitu, konsumen hanya akan terus membeli produk yang berbeda-beda. “Mereka (konsumen) sebenarnya ingin membeli sesuatu yang jika berfungsi dengan baik hari ini, lalu sesuatu yang baru itu tetap dapat ditambahkan ke jaringan baru, tanpa membuang apa pun yang telah mereka miliki sebelumnya.” Lanjut Phil Quade
Di Fortinet, Phil Quade mengatakan bahwa mereka memiliki Fabric yang menganut unsur Future Proofing. Fabric tersebut akan bekerja dengan baik di hari pertamanya dan ketika Anda memiliki barang baru, Anda tetap bisa menambahkan Fabric tanpa membuang apapun. Juga sebaliknya, ketika Anda telah memiliki produk keamanan yang beragam, Fabric Fortinet akan tetap relevan dan bisa ditambahkan ke barang-barang lainnya.
Hal tersebut diciptakan karena Fortinet sadar bahwa Future Proofing adalah hal yang sangat penting bagi sebuah produk, apapun itu. Ini adalah cara seseorang melakukan perkiraan di masa depan.
Apapun jawaban Anda, sudah saatnya kita sebagai konsumen belajar memahami ‘Future Proofing' dari sebuah produk. Future Proofing sendiri adalah sebuah istilah yang kini sudah banyak digunakan dikalangan pebisnis. Future Proofing memastikan seseorang membeli produk yang bermanfaat dan tidak akan hilang kegunaannya apabila produk baru yang telah diinovasi hadir. “Mereka ingin memastikan bahwa mereka tidak membeli sesuatu hari ini dan kemudian benda atau alat itu akan semakin tua dan tua dan semakin tua, dan menjadi tidak relevan.” Jelas Phil Quade, Chief Information Security Officer Fortinet yang mengunkapkan di Amerika istilah Future Proofing sudah sering didengarnya.
Jika dilihat dari dunia keamanan siber, banyak sekali produk yang dijual untuk dapat mengamankan suatu sistem, namun ketika kita ingin memiliki sistem keamanan yang baru (upgrade) maka kita perlu membuang produk sistem keamanan kita yang lama. Dengan begitu, konsumen hanya akan terus membeli produk yang berbeda-beda. “Mereka (konsumen) sebenarnya ingin membeli sesuatu yang jika berfungsi dengan baik hari ini, lalu sesuatu yang baru itu tetap dapat ditambahkan ke jaringan baru, tanpa membuang apa pun yang telah mereka miliki sebelumnya.” Lanjut Phil Quade
Di Fortinet, Phil Quade mengatakan bahwa mereka memiliki Fabric yang menganut unsur Future Proofing. Fabric tersebut akan bekerja dengan baik di hari pertamanya dan ketika Anda memiliki barang baru, Anda tetap bisa menambahkan Fabric tanpa membuang apapun. Juga sebaliknya, ketika Anda telah memiliki produk keamanan yang beragam, Fabric Fortinet akan tetap relevan dan bisa ditambahkan ke barang-barang lainnya.
Hal tersebut diciptakan karena Fortinet sadar bahwa Future Proofing adalah hal yang sangat penting bagi sebuah produk, apapun itu. Ini adalah cara seseorang melakukan perkiraan di masa depan.
(wbs)