Atlassian Marketplace, Bisnis USD250 Juta yang Lahir di Pesawat
A
A
A
SELAIN bisnis utamanya, Atlassian ternyata juga punya bisnis sampingan, yakni Atlassian Marketplace, semacam toko aplikasi seperti Google Play atau Apple App Store. Bedanya, ini toko aplikasi B2B dari perusahaan untuk memberi solusi kepada perusahaan lainnya.
Dalam waktu hanya lima tahun, omzet toko aplikasi tersebut mencapai USD250 juta, luar biasa. Yang unik, ide bisnis itu lahir tidak sengaja. Scott Farquhar iseng melakukan coding dalam sebuah perjalanan pesawat yang selama 14 jam. Ternyata baris kode itu, walaupun menurutnya jelek, mampu bertahan untuk mewujudkan Atlassian Marketplace menjadi nyata.
Scott memang terinspirasi ekosistem Apple ketika developer membangun game dan aplikasi yang dapat berjalan di iPhone. Nah, Atlassian menargetkan developer yang dapat membangun produk software di platform Jira milik mereka. Jira sendiri platform yang memungkinkan staf IT di sebuah perusahaan melacak masalah di pengembangan software dan memungkinkan bekerja bersama dalam sebuah proyek.
Diluncurkan sejak 2012, tahun 2016 omzetnya sudah USD100 juta dan pada 2017 tembus USD250 juta. Itu karena mereka serius. Salah satunya dengan merekrut Max Mancini sebagai VP Ecosystem Atlassian. Mancini telah berpengalaman di Apple dan Ebay.
Solusi Atlassian Marketplace digunakan juga oleh perusahaan seperti Amazon Web Services, Microsoft, dan Splunk, bahkan sebagian developer sangat sukses lewat Atlassian Marketplace. Ada 35 developer yang mencapai omzet lebih dari USD1 juta di marketplace tersebut. Empat developer tembus USD10 juta dan tiga lainnya mencapai USD20 juta.
Ada aplikasi pelacak waktu Tempo, aplikasi penguji software Zephyr, dan Gliffy yang memungkinkan pengguna menambah diagram di software yang dipakai. Zephyr saja tahun lalu mampu mengumpulkan pendanaan hingga USD31 juta. "Jika mengingat asal mulanya, saya hampir tidak percaya, USD250 juta lahir di atas pesawat," ungkap Scott.
(Baca Juga: Scott Farquhar, Sukses Membuat Perusahaan Lain Sukses(amm)
Dalam waktu hanya lima tahun, omzet toko aplikasi tersebut mencapai USD250 juta, luar biasa. Yang unik, ide bisnis itu lahir tidak sengaja. Scott Farquhar iseng melakukan coding dalam sebuah perjalanan pesawat yang selama 14 jam. Ternyata baris kode itu, walaupun menurutnya jelek, mampu bertahan untuk mewujudkan Atlassian Marketplace menjadi nyata.
Scott memang terinspirasi ekosistem Apple ketika developer membangun game dan aplikasi yang dapat berjalan di iPhone. Nah, Atlassian menargetkan developer yang dapat membangun produk software di platform Jira milik mereka. Jira sendiri platform yang memungkinkan staf IT di sebuah perusahaan melacak masalah di pengembangan software dan memungkinkan bekerja bersama dalam sebuah proyek.
Diluncurkan sejak 2012, tahun 2016 omzetnya sudah USD100 juta dan pada 2017 tembus USD250 juta. Itu karena mereka serius. Salah satunya dengan merekrut Max Mancini sebagai VP Ecosystem Atlassian. Mancini telah berpengalaman di Apple dan Ebay.
Solusi Atlassian Marketplace digunakan juga oleh perusahaan seperti Amazon Web Services, Microsoft, dan Splunk, bahkan sebagian developer sangat sukses lewat Atlassian Marketplace. Ada 35 developer yang mencapai omzet lebih dari USD1 juta di marketplace tersebut. Empat developer tembus USD10 juta dan tiga lainnya mencapai USD20 juta.
Ada aplikasi pelacak waktu Tempo, aplikasi penguji software Zephyr, dan Gliffy yang memungkinkan pengguna menambah diagram di software yang dipakai. Zephyr saja tahun lalu mampu mengumpulkan pendanaan hingga USD31 juta. "Jika mengingat asal mulanya, saya hampir tidak percaya, USD250 juta lahir di atas pesawat," ungkap Scott.
(Baca Juga: Scott Farquhar, Sukses Membuat Perusahaan Lain Sukses(amm)