Pengembangan Asisten Virtual Apple Terkubur Bersama Steve Jobs
A
A
A
CUPERTINO - Pengakuan mantan karyawan Apple cukup mengejutkan. Pernyataannya menjawab kenapa asisten virtual pada perangkat Apple, yakni Siri kalah bersaing ketimbang Alexa dan Google Assistant.
Pendiri Siri, Norman Winarsky sebelumnya menyalahkan Apple karena telah melakukan apa yang pada awalnya dirancang sebagai aplikasi perjalanan dan hiburan menjadi penolong digital untuk semua pengguna iOS. Dan sekarang, sebuah laporan yang diterbitkan laman The Information, berisi komentar dari mantan karyawan Apple terkait pengembangan Siri.
Laman Phone Arena, Jumat (16/3/2018) melaporkan, mantan karyawan ini mengungkapkan, mendiang Steve Jobs memiliki visi untuk meletakkan Siri di iPhone. Apple pun membeli Siri pada 8 April 2010 seharga USD200 juta.
Di internal Apple sendiri mulai muncul perdebatan cara terbaik untuk menggunakan asisten virtual. Satu kelompok merasa bahwa Siri harus secara cepat dan akurat memberikan tanggapan terhadap permintaan informasi, sementara kelompok lainnya menginginkan Siri melakukan tugas yang rumit.
Asisten virtual memulai debutnya pada 4 Oktober 2011 saat iPhone 4 diperkenalkan. Namun Jobs meninggal esok harinya dan akhirnya visi untuk Siri ikut terkubur bersama sang legenda. "Mereka (Apple akhirnya) tidak punya gambaran besar bagaimana menempatkan Siri," kata mantan karyawan Apple tersebut.
"Ketika Steve (Jobs) meninggal sehari setelah Siri diluncurkan, mereka kehilangan visinya. Mereka tidak memiliki gambaran besar," katanya lagi.
Diketahui Siri sedang berjuang untuk eksistensinya karena kurangnya minat pengembang untuk bergabung. Padahal Apple membuka asisten virtualnya itu untuk pengembang pihak ketiga dengan iOS 10 pada 2016.
Pendiri Siri, Norman Winarsky sebelumnya menyalahkan Apple karena telah melakukan apa yang pada awalnya dirancang sebagai aplikasi perjalanan dan hiburan menjadi penolong digital untuk semua pengguna iOS. Dan sekarang, sebuah laporan yang diterbitkan laman The Information, berisi komentar dari mantan karyawan Apple terkait pengembangan Siri.
Laman Phone Arena, Jumat (16/3/2018) melaporkan, mantan karyawan ini mengungkapkan, mendiang Steve Jobs memiliki visi untuk meletakkan Siri di iPhone. Apple pun membeli Siri pada 8 April 2010 seharga USD200 juta.
Di internal Apple sendiri mulai muncul perdebatan cara terbaik untuk menggunakan asisten virtual. Satu kelompok merasa bahwa Siri harus secara cepat dan akurat memberikan tanggapan terhadap permintaan informasi, sementara kelompok lainnya menginginkan Siri melakukan tugas yang rumit.
Asisten virtual memulai debutnya pada 4 Oktober 2011 saat iPhone 4 diperkenalkan. Namun Jobs meninggal esok harinya dan akhirnya visi untuk Siri ikut terkubur bersama sang legenda. "Mereka (Apple akhirnya) tidak punya gambaran besar bagaimana menempatkan Siri," kata mantan karyawan Apple tersebut.
"Ketika Steve (Jobs) meninggal sehari setelah Siri diluncurkan, mereka kehilangan visinya. Mereka tidak memiliki gambaran besar," katanya lagi.
Diketahui Siri sedang berjuang untuk eksistensinya karena kurangnya minat pengembang untuk bergabung. Padahal Apple membuka asisten virtualnya itu untuk pengembang pihak ketiga dengan iOS 10 pada 2016.
(mim)