Demi Hari Nyepi, Kominfo Minta Provider Matikan Internet di Bali

Rabu, 14 Maret 2018 - 18:32 WIB
Demi Hari Nyepi, Kominfo...
Demi Hari Nyepi, Kominfo Minta Provider Matikan Internet di Bali
A A A
JAKARTA - Pemerintah meminta operator atau provider telekomunikasi untuk menonaktifkan jaringan internet di Bali dalam rangka perayaan Hari Nyepi. Namun untuk objek vital jaringan internetnya harus tetap diaktifkan.

Sikap pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu adalah jawaban atas permintaan majelis-majelis agama di Pulau Bali. Mereka menyerukan agar provider penyedia jasa seluler mau mematikan internetnya pada perayaan Hari Nyepi Tahun Caka 1940 Tahun 2018. Tepatnya Sabtu-Minggu (17-18/3/2018), pukul 06.00-06.00 Wita.

Seruan tersebut ditandangani oleh Ketua MUI Bali, Ketua Umum MPAG Bali, Ketua Umum Walubi Bali, Matakin Bali, MUDP Bali, Keuskupan Denpasar, Kantor Wilayah Kementerian Agama, Kapolda, Komandan Korem 163 Wira Satya, dan Gubernur Bali.

Dirjen PPI Kementerian Kominfo, Ahmad M Ramli mengatakan, pemerintah mendukung rencana tersebut. Namun seperti apa teknisnya akan diserahkan kepada masing-masing operator.

"Intinya diserahkan kepada operator. Tapi khusus untuk objek vital harus tetap berlangsung," ucap Ramli di Ruang Serbaguna Kominfo, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Selain itu, imbauan juga ditujukan kepada penyedia layanan televisi ataupun radio untuk mematikan siarannya. Hal ini dilakukan agar umat Hindu dapat melaksanakan ibadahnya lebih khusyuk. "Imbauan siaran juga tertuju untuk televisi dan radio sepanjang nyepi," ujarnya.

Sebelumnya SINDOnews memberitakan, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) tidak keberatan dengan permintaan penonaktifan internet. Namun mereka masih menunggu sikap dari pemerintah, tepatnya Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Kalau intruksi itu keluar (penonaktifan internet) kami akan betul-betul mempersiapkannya. Karena kalau menonaktifkan 4G untuk kluster Bali saja itu bukan hal yang mudah," ucap Vice President Corporate Commucations PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), Adita Irawati di Kampus UI, Depok, Jabar.

Dia menjelaskan, karena ketika jaringan dimatikan akan berdampak ke wilayah lainnya. Jadi pihaknya harus memikirkan bagaimana caranya agar benar-benar terakolisir.

"Challenge-nya (tantangannya) tidak mudah dan untuk up (hidup) lagi tidak semudah orang mematikan lampu," imbuhnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5915 seconds (0.1#10.140)