Malaysia Kandaskan Indonesia di Asia Pacific Predator League 2018
A
A
A
JAKARTA - Setelah berlangsung selama tiga bulan, Asia Pacific Predator League 2018 berakhir, Minggu (21/1/12018) malam. Gamers asal Malaysia, Geek Fam, tampil sebagai pemenang turnamen game kelas dunia ini.
Geek Fam dari Malaysia, dengan pemainnya Skemberlu, March, ChYuan, Oli dan Playhard berhasil mencapai posisi pertama setelah mengalahkan BOOM.ID dari Indonesia dengan skor 2-1 di laga final yang berlangsung Minggu malam. Kemudian Quid Pro Quo dari Filipina menempati posisi ketiga.
Kemenangan Geek Fam ini menandai keunggulan dan strategi mereka dengan mengalahkan semua pesaingnya.
Babak kualifikasi Asia Pacific Predator League 2018 telah berjalan sejak Oktober 2017 dengan antusiasme yang besar dari para gamer. Ini dibuktikan dengan tingginya jumlah peserta di seluruh negara yang mencapai sekitar 1.197 tim eSports.
Asia Pacific Predator 2018 menghadirkan game DOTA 2 dan mengumpulkan 8 finalis dari 8 negara yang berpartisipasi. Babak kualifikasi pertama dari Asia Pacific Predator League 2018 dilakukan di masing-masing negara. Para pemenang yang melewati babak penyisihan di masing-masing negara kemudian diberangkatkan ke Jakarta untuk bertanding di babak final.
Presiden Acer Pan Asia Pacific, Andrew Hou, mengatakan, pihaknya sangat bangga dan bersyukur dapat secara sukses menggelar Asia Pacific Predator League 2018, turnamen eSports kelas dunia terbesar dari Acer di Jakarta.
“Selamat kepada Geek Fam dari Malaysia yang telah berhasil membuktikan diri sebagai tim terbaik dalam pelaksanaan Asia Pacific Predator League 2018 pertama ini. Kami berharap kemenangan ini dapat menginspirasi generasi muda di Asia serta terus mendukung bakat mereka dan memeliharanya untuk meraih kesuksesan sebaik mungkin,” kata Andrew seusai memberikan hadiah kepada pemenang di Mal Taman Anggrek, Jakarta, Minggu malam.
Menurut Andres, event Ini bukanlah akhir dari perjalanan turnamen gamer global, melainkan awal dari tantangan berikutnya. Pada 2019, Acer akan memperluas turnamen ini di 14 negara Asia Pasifik dengan Thailand sebagai tuan rumah Asia Pacific Predator League 2019.
“Dengan jangkauan yang lebih luas, kami akan sepenuhnya mendukung peserta untuk memanfaatkan line-up dari Predator dan memenangkan pertarungan,” kata Andrew Hou.
Sementara itu, Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang, mengatakan, Predator League 2018, kompetisi eSport pertama dari Acer bisa berjalan sukses dan meriah.
“Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk dapat menyelenggarakan kompetisi regional berkelas dunia ini di Indonesia dan juga untuk menetapkan standar bagi pelaksanaan Asia Pacific Predator League berikutnya. Melalui Predator League, kami berharap bisa berkontribusi besar terhadap perkembangan industri game,” pungkas Herbet Ang.
Geek Fam dari Malaysia, dengan pemainnya Skemberlu, March, ChYuan, Oli dan Playhard berhasil mencapai posisi pertama setelah mengalahkan BOOM.ID dari Indonesia dengan skor 2-1 di laga final yang berlangsung Minggu malam. Kemudian Quid Pro Quo dari Filipina menempati posisi ketiga.
Kemenangan Geek Fam ini menandai keunggulan dan strategi mereka dengan mengalahkan semua pesaingnya.
Babak kualifikasi Asia Pacific Predator League 2018 telah berjalan sejak Oktober 2017 dengan antusiasme yang besar dari para gamer. Ini dibuktikan dengan tingginya jumlah peserta di seluruh negara yang mencapai sekitar 1.197 tim eSports.
Asia Pacific Predator 2018 menghadirkan game DOTA 2 dan mengumpulkan 8 finalis dari 8 negara yang berpartisipasi. Babak kualifikasi pertama dari Asia Pacific Predator League 2018 dilakukan di masing-masing negara. Para pemenang yang melewati babak penyisihan di masing-masing negara kemudian diberangkatkan ke Jakarta untuk bertanding di babak final.
Presiden Acer Pan Asia Pacific, Andrew Hou, mengatakan, pihaknya sangat bangga dan bersyukur dapat secara sukses menggelar Asia Pacific Predator League 2018, turnamen eSports kelas dunia terbesar dari Acer di Jakarta.
“Selamat kepada Geek Fam dari Malaysia yang telah berhasil membuktikan diri sebagai tim terbaik dalam pelaksanaan Asia Pacific Predator League 2018 pertama ini. Kami berharap kemenangan ini dapat menginspirasi generasi muda di Asia serta terus mendukung bakat mereka dan memeliharanya untuk meraih kesuksesan sebaik mungkin,” kata Andrew seusai memberikan hadiah kepada pemenang di Mal Taman Anggrek, Jakarta, Minggu malam.
Menurut Andres, event Ini bukanlah akhir dari perjalanan turnamen gamer global, melainkan awal dari tantangan berikutnya. Pada 2019, Acer akan memperluas turnamen ini di 14 negara Asia Pasifik dengan Thailand sebagai tuan rumah Asia Pacific Predator League 2019.
“Dengan jangkauan yang lebih luas, kami akan sepenuhnya mendukung peserta untuk memanfaatkan line-up dari Predator dan memenangkan pertarungan,” kata Andrew Hou.
Sementara itu, Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang, mengatakan, Predator League 2018, kompetisi eSport pertama dari Acer bisa berjalan sukses dan meriah.
“Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk dapat menyelenggarakan kompetisi regional berkelas dunia ini di Indonesia dan juga untuk menetapkan standar bagi pelaksanaan Asia Pacific Predator League berikutnya. Melalui Predator League, kami berharap bisa berkontribusi besar terhadap perkembangan industri game,” pungkas Herbet Ang.
(mim)