Gree Dipercaya Pasok AC untuk Bandara Terbesar di Dunia
A
A
A
JAKARTA - Gree, produsen air conditioning (AC) asal China memang belum dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Tapi secara teknologi, jangan abaikan kualitas dari Gree yang sudah dipercaya memasok pendingin udara untuk bandara terbesar di dunia.
Nama bandaranya adalah Beijing Daxing International Airport. Dibangun sejak 2015, bandara itu akan selesai dibangun pada Juli 2019 mendatang.
Dilansir dari Shanghaiist, Jumat (13/2/2015), diketahui bahwa untuk membangun bandara ini, Pemerintahan Beijing telah siap menggelontorkan dana USD13,8 miliar. Bandara seluas 7.534.737 meter persegi tersebut diyakini bakal mampu menampung 45 juta wisatawan setiap tahunnya.
Beijing Daxing International Airport nantinya dibangun di sisi yang berlawanan dengan Beijing Capital International Airport, bandara yang sudah dibangun sejak 2008. "Pembangunan airport ini dilakukan karena Beijing Capital International Airport sudah melebihi kapasitas. Pembangunan terminal pada awalnya hanya dapat menampung 45 juta penumpang, tapi nantinya akan kami perluas kembali sehingga mampu menampung 100 juta wisatawan per tahun," ungkap Zaha Hadid, Arsitek Beijing Daxing International Airport, dalam keterangan tertulis, Senin (8/1/2017).
Pemasok Pendingin Udara
Dengan mengandalkan riset dan pengembangan (R&D) sendiri, Gree telah berhasil menciptakan CVE Series Permanent Magnet Synchronous Inverter Centrifugal Chiller and Ice Storage Unit of Two Conditions. Sistem ini bertujuan menyimpan dan membekukan udara dingin pada siang hari untuk dipergunakan kembali pada malam hari.
Dengan begitu pada malam hari sistem pendingin udara tidak sepenuhnya bekerja. Hal ini tentunya akan sangat menghemat pemakaian listrik. Kedua teknologi yang disebut-sebut para ahli sebagai international leading itu bertujuan untuk menghemat penggunaan listrik pada malam hari yang lebih mahal dibandingkan pemakaian listrik di siang hari.
Centrifugal chiller yang digunakan di seluruh sistem kompresor dengan teknologi Direct Driver Double Impeller High Speed Permanent Magnet Synchronous Motor ini, terbukti mampu mendinginkan lebih cepat dan efisien. Di samping itu juga lebih hemat hingga di atas 40% dibandingkan centrifugal chiller system air biasa.
Teknologinya juga bisa penyimpanan es dalam dua kondisi pada -6 DEG COP dalam kondisi air es setinggi 4,59 , pada kondisi pendinginan udara hingga 6.6 COP, melebihi satu (1) tingkat dari standar nasional untuk energi efisiensi, efek penghematan energi lebih signifikan, dan jangka pengoperasian yang lebih besar.
Sebanyak 17 unit Gree CVE Series Permanent Magnet Synchronous Inverter Centrifugal Chiller dan Ice Storage Unit of Two Conditions telah digunakan dalam proyek tersebut. Termasuk 8 unit 2000RT Double Operation Ice Storage Inverter, 6 unit 2000RT Base Load Frequency Conversion, 3 unit 600RT Base Load Frequency Conversion dengan total kapasitas 29.800RT.
"Untuk Indonesia sendiri Gree telah menjadi pemasok pendingin udara untuk berbagai proyek besar seperti pabrik Wuling, Chevron, Sudirman Suite, OKI pulp, Satoria Tower hingga Hotel Grand Mercure Yogyakarta. Gree juga sudah memiliki lebih dari 30.000 hak paten bahkan sudah menduduki posisi 190 Forbes dalam kategori Top Regarded Companies di tahun 2017," kata Ethan Wu, CEO Gree Electronic Appliances Indonesia.
Hingga saat ini Gree masih terus menciptakan berbagai macam centrifugal chiller, termasuk Photovoltaic Fixed Frequency Centrifugal Water-Cooled Chiller, Permanent Magnet Synchronous Frequency Centrifugal Chillers, Permanent Magnet Synchronous Frequency Centrifugal Pump, Maglev Frequency Centrifugal Chillers, Inverter Direct Drive Centrifugal Chiller, Permanent Magnet Synchronous Frequency Centrifugal Ice Storage Unit Of Two Conditions Six Series of Product Matrix. Seluruh produk tersebut juga merupakan produk AC Gree yang paling banyak diminati dalam sektor industri.
Nama bandaranya adalah Beijing Daxing International Airport. Dibangun sejak 2015, bandara itu akan selesai dibangun pada Juli 2019 mendatang.
Dilansir dari Shanghaiist, Jumat (13/2/2015), diketahui bahwa untuk membangun bandara ini, Pemerintahan Beijing telah siap menggelontorkan dana USD13,8 miliar. Bandara seluas 7.534.737 meter persegi tersebut diyakini bakal mampu menampung 45 juta wisatawan setiap tahunnya.
Beijing Daxing International Airport nantinya dibangun di sisi yang berlawanan dengan Beijing Capital International Airport, bandara yang sudah dibangun sejak 2008. "Pembangunan airport ini dilakukan karena Beijing Capital International Airport sudah melebihi kapasitas. Pembangunan terminal pada awalnya hanya dapat menampung 45 juta penumpang, tapi nantinya akan kami perluas kembali sehingga mampu menampung 100 juta wisatawan per tahun," ungkap Zaha Hadid, Arsitek Beijing Daxing International Airport, dalam keterangan tertulis, Senin (8/1/2017).
Pemasok Pendingin Udara
Dengan mengandalkan riset dan pengembangan (R&D) sendiri, Gree telah berhasil menciptakan CVE Series Permanent Magnet Synchronous Inverter Centrifugal Chiller and Ice Storage Unit of Two Conditions. Sistem ini bertujuan menyimpan dan membekukan udara dingin pada siang hari untuk dipergunakan kembali pada malam hari.
Dengan begitu pada malam hari sistem pendingin udara tidak sepenuhnya bekerja. Hal ini tentunya akan sangat menghemat pemakaian listrik. Kedua teknologi yang disebut-sebut para ahli sebagai international leading itu bertujuan untuk menghemat penggunaan listrik pada malam hari yang lebih mahal dibandingkan pemakaian listrik di siang hari.
Centrifugal chiller yang digunakan di seluruh sistem kompresor dengan teknologi Direct Driver Double Impeller High Speed Permanent Magnet Synchronous Motor ini, terbukti mampu mendinginkan lebih cepat dan efisien. Di samping itu juga lebih hemat hingga di atas 40% dibandingkan centrifugal chiller system air biasa.
Teknologinya juga bisa penyimpanan es dalam dua kondisi pada -6 DEG COP dalam kondisi air es setinggi 4,59 , pada kondisi pendinginan udara hingga 6.6 COP, melebihi satu (1) tingkat dari standar nasional untuk energi efisiensi, efek penghematan energi lebih signifikan, dan jangka pengoperasian yang lebih besar.
Sebanyak 17 unit Gree CVE Series Permanent Magnet Synchronous Inverter Centrifugal Chiller dan Ice Storage Unit of Two Conditions telah digunakan dalam proyek tersebut. Termasuk 8 unit 2000RT Double Operation Ice Storage Inverter, 6 unit 2000RT Base Load Frequency Conversion, 3 unit 600RT Base Load Frequency Conversion dengan total kapasitas 29.800RT.
"Untuk Indonesia sendiri Gree telah menjadi pemasok pendingin udara untuk berbagai proyek besar seperti pabrik Wuling, Chevron, Sudirman Suite, OKI pulp, Satoria Tower hingga Hotel Grand Mercure Yogyakarta. Gree juga sudah memiliki lebih dari 30.000 hak paten bahkan sudah menduduki posisi 190 Forbes dalam kategori Top Regarded Companies di tahun 2017," kata Ethan Wu, CEO Gree Electronic Appliances Indonesia.
Hingga saat ini Gree masih terus menciptakan berbagai macam centrifugal chiller, termasuk Photovoltaic Fixed Frequency Centrifugal Water-Cooled Chiller, Permanent Magnet Synchronous Frequency Centrifugal Chillers, Permanent Magnet Synchronous Frequency Centrifugal Pump, Maglev Frequency Centrifugal Chillers, Inverter Direct Drive Centrifugal Chiller, Permanent Magnet Synchronous Frequency Centrifugal Ice Storage Unit Of Two Conditions Six Series of Product Matrix. Seluruh produk tersebut juga merupakan produk AC Gree yang paling banyak diminati dalam sektor industri.
(mim)