Gagal Saring Konten Kebencian, Facebook Kerahkan 20.000 Pengawas
A
A
A
MENLO PARK - Facebook tak jarang mendapat kritik akibat lemahnya algoritma yang mereka terapkan untuk mengatasi konten terlarang. Laporan terbaru menunjukkan tim pengawas konten Facebook masih jauh dari kata baik.
Bahkan sebuah laporan menyebutkan bila tim pengawas konten Facebook tidak konsisten saat menghapus unggahan yang mengandung ujaran kebencian. Sebagian konten yang mengandung hate speech memang dihapus, tapi sebagian yang lainnya tidak.
Seperti dilansir dari Digital Trends, Senin (1/1/2018), Facebook pun akhirnya meminta maaf karena masalah tersebut. Hanya Facebook juga membela diri dengan menyebutkan bila kesalahan tidak sepenuhnya ada pada pihak perusahaan.
Facebook mengklaim separuh dari jumlah posting-an yang berbau ujaran kebencian merupakan kesalahan pengguna itu sendiri. Dikatakan reviewer telah memberikan tanda yang salah, dihapus oleh pengunggah atau kurangnya informasi.
Terkait hal ini, Vice President of Global Operations and Media Partnership, Facebook, Justin Osofsky menyampaikan, Facebook segera menambah jumlah tim pengawas konten menjadi 20.000 orang tahun ini. "Kami minta maaf dan kami harus memperbaiki diri," ujar Justin.
Bahkan sebuah laporan menyebutkan bila tim pengawas konten Facebook tidak konsisten saat menghapus unggahan yang mengandung ujaran kebencian. Sebagian konten yang mengandung hate speech memang dihapus, tapi sebagian yang lainnya tidak.
Seperti dilansir dari Digital Trends, Senin (1/1/2018), Facebook pun akhirnya meminta maaf karena masalah tersebut. Hanya Facebook juga membela diri dengan menyebutkan bila kesalahan tidak sepenuhnya ada pada pihak perusahaan.
Facebook mengklaim separuh dari jumlah posting-an yang berbau ujaran kebencian merupakan kesalahan pengguna itu sendiri. Dikatakan reviewer telah memberikan tanda yang salah, dihapus oleh pengunggah atau kurangnya informasi.
Terkait hal ini, Vice President of Global Operations and Media Partnership, Facebook, Justin Osofsky menyampaikan, Facebook segera menambah jumlah tim pengawas konten menjadi 20.000 orang tahun ini. "Kami minta maaf dan kami harus memperbaiki diri," ujar Justin.
(mim)