Merek Lokal Mampu Unjuk Gigi dari Gempuran Smartphone Asing
A
A
A
JAKARTA - Pasar smartphone lokal terus digempur produk asing, tapi ada satu merek lokal yang berhasil bertahan. Bahkan mampu merangsek dalam perolehan pangsa pasar.
Nama merek lokal ini adalah Advan. Di tengah masifnya brand (merek) asing, Advan mampu unjuk gigi dengan angka penjualan yang meningkat. Berdasarkan data International Data Corporation (IDC), di antara vendor lokal, mereka jauh meninggalkan rivalnya dengan perolehan market share 49%.
IDC juga mencatat total pengiriman ponsel vendor lokal selama kwartal dua mencapai 1,4 juta unit. Sedangkan sampai akhir kwartal ketiga sekitar 4,2 juta smartphone. Artinya penjualan Advan mencapai 700.000 unit selama kurun waktu tiga bulan saja terhitung sejak April-Juni 2017.
Dengan kata lain sampai akhir kwartal ketiga, pabrikan lokal itu mencatat penjualan kurang lebih 2,1 juta unit. Menanggapi laporan dari IDC ini, Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan merasa bangga karena sebagai brand lokal ternyata Advan mendapat kepercayaan besar dari konsumen.
“Kami bangga bahwa kepercayaan konsumen Indonesia terhadap Advan semakin tinggi, di mana Advan saat ini menjadi satu-satunya brand nasional yang masuk dalam tiga besar merek smartphone yang beredar di Indonesia. Pencapaian ini semakin memacu semangat kami untuk terus menghadirkan produk berkualitas tinggi, seperti dengan hadirnya smartphone terbaru Advan A8 yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna Indonesia,” kata Tjandra saat bincang santai dengan awak media di Jakarta, Senin (11/12/2017).
Menurut analisis Risky Febrian dari Associate Market Analyst, IDC Indonesia, berhasilnya Advan diuntungkan adanya aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri). Di mana semua produsen smartphone 4G LTE wajib memenuhi TKDN sebesar minimal 30%. Selain itu, peluncuran smartphone kelas menengah Advan G1 pada awal tahun ini berhasil memikat masyarakat dan menuai panen di kwartal dua sampai kwartal ketiga.
Berdasarkan data IDC, Samsung masih menjadi penguasa pasar smartphone nasional dengan raihan 30% pangsa pasar. Tempat kedua diduduki pabrikan Oppo dengan penguasaan pasar 25%.
Menyusul di peringkat tiga Advan dengan capaian 8,3%. Sementara peringkat empat dan lima ditempati masing-masing oleh Vivo dengan 7,5% dan Xiaomi 5,2%.
Nama merek lokal ini adalah Advan. Di tengah masifnya brand (merek) asing, Advan mampu unjuk gigi dengan angka penjualan yang meningkat. Berdasarkan data International Data Corporation (IDC), di antara vendor lokal, mereka jauh meninggalkan rivalnya dengan perolehan market share 49%.
IDC juga mencatat total pengiriman ponsel vendor lokal selama kwartal dua mencapai 1,4 juta unit. Sedangkan sampai akhir kwartal ketiga sekitar 4,2 juta smartphone. Artinya penjualan Advan mencapai 700.000 unit selama kurun waktu tiga bulan saja terhitung sejak April-Juni 2017.
Dengan kata lain sampai akhir kwartal ketiga, pabrikan lokal itu mencatat penjualan kurang lebih 2,1 juta unit. Menanggapi laporan dari IDC ini, Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan merasa bangga karena sebagai brand lokal ternyata Advan mendapat kepercayaan besar dari konsumen.
“Kami bangga bahwa kepercayaan konsumen Indonesia terhadap Advan semakin tinggi, di mana Advan saat ini menjadi satu-satunya brand nasional yang masuk dalam tiga besar merek smartphone yang beredar di Indonesia. Pencapaian ini semakin memacu semangat kami untuk terus menghadirkan produk berkualitas tinggi, seperti dengan hadirnya smartphone terbaru Advan A8 yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna Indonesia,” kata Tjandra saat bincang santai dengan awak media di Jakarta, Senin (11/12/2017).
Menurut analisis Risky Febrian dari Associate Market Analyst, IDC Indonesia, berhasilnya Advan diuntungkan adanya aturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri). Di mana semua produsen smartphone 4G LTE wajib memenuhi TKDN sebesar minimal 30%. Selain itu, peluncuran smartphone kelas menengah Advan G1 pada awal tahun ini berhasil memikat masyarakat dan menuai panen di kwartal dua sampai kwartal ketiga.
Berdasarkan data IDC, Samsung masih menjadi penguasa pasar smartphone nasional dengan raihan 30% pangsa pasar. Tempat kedua diduduki pabrikan Oppo dengan penguasaan pasar 25%.
Menyusul di peringkat tiga Advan dengan capaian 8,3%. Sementara peringkat empat dan lima ditempati masing-masing oleh Vivo dengan 7,5% dan Xiaomi 5,2%.
(mim)