Minat Generasi Millenial Ciptakan Aplikasi Perkotaan Tinggi
A
A
A
BANDUNG - Minat generasi millenial menciptakan aplikasi berbasis perkotaan sangat tinggi. Buktinya, even Digital Lounge (DiLo) Hackhaton Festival diikuti sekitar 146 peserta.
Managing Director Indigo.id, Ery Punta Hendraswara mengatakan, DiLo Hackhaton Festival mendapat apresiasi cukup baik dengan banyaknya peserta yang ikut pada ajang tersebut. Hal itu menunjukkan minat generasi milenial membuat aplikasi berbasis perkotaan cukup tinggi.
“Kami bersyukur aplikasi pemenang tiap kota lebih aplikatif dan mengakar dengan menyasar solusi perkotaan,” kata Ery dalam siaran persnya Senin, (11/11/1017).
Contohnya di Banda Aceh, pemenang even adalah SmartCan IoT (IoT bobot tempat sampah), GAAN (boarding pas travel disatukan financial technology), dan Aceh Way (tracking, tagging & info untuk VOD). Kemudian di Balikpapan, pemenangnya Woles (IoT farm), Hexacrew (dashboard smart city), dan Subuhnesia (aplikasi untuk wisata).
“Di Makassar, pemenangnya ada Wasdlabs yakni perangkat pengendali listrik berbasis IoT, Juku Eja marketplace untuk bahan bangunan, serta Pa’ Komar sebagai penyambung petani dengan investor,” katanya.
Perhelatan tersebut digelar simultan 19-26 November lalu. “Ini sebagai komitmen kami sejak 2009. DiLo Hackhaton Festival kami gelar di 10 kota utama di Indonesia,” janjinya.
Kota tersebut adalah Banda Aceh, Medan, Tanggerang, Bogor, Bandung, Jogja, Malang, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar. Pihaknya juga bangga dengan performa even itu. Sebab peserta terbanyak justru berasal dari luar Pulau Jawa yakni Banda Aceh 26 tim, Makassar 20 tim, dan Balikpapan 19 tim. Sementara DiLo di Pulau Jawa masing-masing diikuti puluhan tim per kota.
“Artinya terjadi pemerataan minat dan kemampuan dari peserta luar Pulau Jawa yang sebelumnya tertinggal. Ini sesuai dengan misi kami mendukung visi Presiden Jokowi menjadikan Indonesia sebagai negara digital terbesar di Asia tahun 2020,” sambungnya.
DILo adalah Digital Inovation Lounge yakni Creative Camp yang dibangun guna menumbuhkan ekosistem yang sehat di bidang kreatif digital. Dengan harapan mampu menumbuhkan bibit-bibit digitalpreneur di Indonesia. Creative Camp ini dibangun oleh MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia) dengan dukungan PT Telkom Indonesia yang kini telah tersebar di 15 kota di Indonesia.
Managing Director Indigo.id, Ery Punta Hendraswara mengatakan, DiLo Hackhaton Festival mendapat apresiasi cukup baik dengan banyaknya peserta yang ikut pada ajang tersebut. Hal itu menunjukkan minat generasi milenial membuat aplikasi berbasis perkotaan cukup tinggi.
“Kami bersyukur aplikasi pemenang tiap kota lebih aplikatif dan mengakar dengan menyasar solusi perkotaan,” kata Ery dalam siaran persnya Senin, (11/11/1017).
Contohnya di Banda Aceh, pemenang even adalah SmartCan IoT (IoT bobot tempat sampah), GAAN (boarding pas travel disatukan financial technology), dan Aceh Way (tracking, tagging & info untuk VOD). Kemudian di Balikpapan, pemenangnya Woles (IoT farm), Hexacrew (dashboard smart city), dan Subuhnesia (aplikasi untuk wisata).
“Di Makassar, pemenangnya ada Wasdlabs yakni perangkat pengendali listrik berbasis IoT, Juku Eja marketplace untuk bahan bangunan, serta Pa’ Komar sebagai penyambung petani dengan investor,” katanya.
Perhelatan tersebut digelar simultan 19-26 November lalu. “Ini sebagai komitmen kami sejak 2009. DiLo Hackhaton Festival kami gelar di 10 kota utama di Indonesia,” janjinya.
Kota tersebut adalah Banda Aceh, Medan, Tanggerang, Bogor, Bandung, Jogja, Malang, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar. Pihaknya juga bangga dengan performa even itu. Sebab peserta terbanyak justru berasal dari luar Pulau Jawa yakni Banda Aceh 26 tim, Makassar 20 tim, dan Balikpapan 19 tim. Sementara DiLo di Pulau Jawa masing-masing diikuti puluhan tim per kota.
“Artinya terjadi pemerataan minat dan kemampuan dari peserta luar Pulau Jawa yang sebelumnya tertinggal. Ini sesuai dengan misi kami mendukung visi Presiden Jokowi menjadikan Indonesia sebagai negara digital terbesar di Asia tahun 2020,” sambungnya.
DILo adalah Digital Inovation Lounge yakni Creative Camp yang dibangun guna menumbuhkan ekosistem yang sehat di bidang kreatif digital. Dengan harapan mampu menumbuhkan bibit-bibit digitalpreneur di Indonesia. Creative Camp ini dibangun oleh MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia) dengan dukungan PT Telkom Indonesia yang kini telah tersebar di 15 kota di Indonesia.
(mim)