Pengguna Aplikasi Spyware Jadi Sasaran Empuk Hacker
A
A
A
JAKARTA - Dunia maya kini dibanjiri alat spyware komersial untuk OS Android dan diperjualbelikan dengan harga cukup murah. Spyware ini dipromosikan oleh penciptanya sebagai sebuah perangkat lunak yang sah dan bermanfaat untuk memonitor keluarga dan orang yang dicintai.
Sementara itu, Kaspersky Lab menemukan lebih dari 120.000 penggunanya berhadapan dengan spyware komersial di sembilan bulan pertama tahun 2017. Artinya hampir dua kali lipat pada periode yang sama jika dibandingkan tahun 2016 atau lebih dari 70.000.
Karena meningkatnya penggunaan aplikasi semacam itu, maka para ahli Kaspersky Lab melakukan pemeriksaan terhadap aplikasi spyware yang paling populer. Hasilnya mereka menemukan sejumlah masalah keamanan yang dapat membahayakan tidak hanya perangkat itu sendiri, tapi juga bagi data pribadi penggunanya.
"Yang paling mengkhawatirkan adalah spyware bahkan bisa mengakses akun jejaring sosial korban dan aplikasi messenger. Begitu sudah diakses, penyerang dapat mengamati percakapan di messenger, feeds, dan data-data pribadi lainnya dari profil jejaring sosial korban," ungkap Alexey Firsh, pakar keamanan di Kaspersky Lab, Minggu (3/12/2017).
Para ahli Kaspersky Lab menyarankan pengguna untuk melakukan tindakan yang diperlukan. Hal ini untuk melindungi perangkat dan data pribadi mereka dari serangan siber yang mungkin terjadi.
Tindakan yang diperlukan adalah:
- Jangan root perangkat Android Anda, karena ini akan membuka kemampuan yang hampir tak terbatas ke aplikasi berbahaya.
- Nonaktifkan kemampuan untuk menginstal aplikasi dari sumber selain dari toko aplikasi resmi.
- Selalu perbaharui versi OS dari perangkat Anda. Hal ini berguna untuk mengurangi kerentanan pada perangkat lunak dan mengurangi risiko serangan
- Instal solusi keamanan yang telah terbukti untuk melindungi perangkat Anda dari serangan siber.
- Selalu lindungi perangkat Anda dengan kata kunci, PIN atau sidik jari, sehingga penyerang tidak dapat mengakses perangkat Anda secara manual.
Sementara itu, Kaspersky Lab menemukan lebih dari 120.000 penggunanya berhadapan dengan spyware komersial di sembilan bulan pertama tahun 2017. Artinya hampir dua kali lipat pada periode yang sama jika dibandingkan tahun 2016 atau lebih dari 70.000.
Karena meningkatnya penggunaan aplikasi semacam itu, maka para ahli Kaspersky Lab melakukan pemeriksaan terhadap aplikasi spyware yang paling populer. Hasilnya mereka menemukan sejumlah masalah keamanan yang dapat membahayakan tidak hanya perangkat itu sendiri, tapi juga bagi data pribadi penggunanya.
"Yang paling mengkhawatirkan adalah spyware bahkan bisa mengakses akun jejaring sosial korban dan aplikasi messenger. Begitu sudah diakses, penyerang dapat mengamati percakapan di messenger, feeds, dan data-data pribadi lainnya dari profil jejaring sosial korban," ungkap Alexey Firsh, pakar keamanan di Kaspersky Lab, Minggu (3/12/2017).
Para ahli Kaspersky Lab menyarankan pengguna untuk melakukan tindakan yang diperlukan. Hal ini untuk melindungi perangkat dan data pribadi mereka dari serangan siber yang mungkin terjadi.
Tindakan yang diperlukan adalah:
- Jangan root perangkat Android Anda, karena ini akan membuka kemampuan yang hampir tak terbatas ke aplikasi berbahaya.
- Nonaktifkan kemampuan untuk menginstal aplikasi dari sumber selain dari toko aplikasi resmi.
- Selalu perbaharui versi OS dari perangkat Anda. Hal ini berguna untuk mengurangi kerentanan pada perangkat lunak dan mengurangi risiko serangan
- Instal solusi keamanan yang telah terbukti untuk melindungi perangkat Anda dari serangan siber.
- Selalu lindungi perangkat Anda dengan kata kunci, PIN atau sidik jari, sehingga penyerang tidak dapat mengakses perangkat Anda secara manual.
(mim)