Lei Jun Bertahan di Tengah Kemerosotan Xiaomi

Selasa, 21 November 2017 - 11:21 WIB
Lei Jun Bertahan di...
Lei Jun Bertahan di Tengah Kemerosotan Xiaomi
A A A
JAKARTA - Selain karena pasar smartphone global yang stagnan, persaingan ketat di Tiongkok membuat market share Xiaomi terus merosot. Alhasil, CEO Xiaomi Lei Jun kehilangan kekayaan hingga USD2,9 miliar. Sekarang, kekayaannya hanya USD6,9 miliar.

Pada awal 2015, Xiaomi adalah produsen ponsel yang sedang berjaya. Perusahaan tersebut mengungguli merek-merek ponsel global yang sudah matang lewat ponsel yang murah, tapi berkualitas. Tidak hanya menjual ponsel, Xiaomi memiliki ekosistem yang meliputi musik, aplikasi, serta produk Internet of Things (IoT). Mereka juga baru saja mendapatkan pendanaan yang membuat valuasi perusahaan mencapai USD45 miliar, menjadikannya sebagai startup “unicorn” dengan valuasi paling tinggi.

Saat itu Xiaomi adalah vendor ponsel terbesar No 1 di China dan No 3 di dunia. Sayangnya, kurang dari 18 bulan kemudian, majalah Fortune melaporkan bahwa euforia Xiaomi mencapai puncaknya. Pendapatan Xiaomi pada 2015 hanya mencapai USD12,5 miliar, jauh di bawah target Lei Jun yang sekitar USD16 miliar. Penjualan ponsel yang ditargetkan Lei Jun bisa mencapai 100 juta unit tahun ini hanya tercapai71 juta unit (data IDC). Sebenarnya Xioami tidak sendirian karena memang pasar ponsel global sedang merosot (termasuk Apple).

Namun, merosotnya Xiaomi lebih jauh dan cepat dibanding rivalrivalnya. Pada kuartal pertama 2016 misalnya, Xiaomi hanya mengapalkan 10,9 juta ponsel atau turun 26% dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian, Lei Jun tetap optimistis.

“Kami adalah salah satu perusahaan teknologi pertama yang mengadopsi bisnis model Internet-plus, dengan teknologi inovatif, produk berkualitas, dan operasional yang sangat efisien,” ujarnya.

Dengan kekayaan yang mencapai USD6,8 miliar itu, Lei Jun menjadi orang terkaya ke-12 di China. Menurut Jun, kunci sukses Xiaomi tetap sama.

“Dengan teknologi internet yang semakin maju dan pendekatan ecommerce, kami berupaya untuk menghilangkan middlemen sehingga dapat membawa produk kami sedekat mungkin kepada pelanggan dengan harga yang lebih terjangkau,” tambahnya.

Tantangan bagi Xiaomi memang berat. Apalagi, mereka baru saja ditinggal Hugo Barra, VP Internasional Xiaomi yang sangat berjasa mengenalkan label mereka ke ranah global.

Hugo meninggalkan Xiaomi salah satu alasannya polusi udara di China yang mulai berpengaruh pada kesehatannya. Saat ini Hugo bergabung ke Facebook. (Danang Arradian)
(nfl)
Berita Terkait
Xiaomi Store Hadir di...
Xiaomi Store Hadir di Mall Kota Kasablank
Sindo Digital Literacy...
Sindo Digital Literacy Gelar Workshop Bareng Xiaomi, Optimalkan Penggunaan Smartphone untuk Jadi Konten Kreator
Xiaomi Flagship Experience...
Xiaomi Flagship Experience Store Hadir di Erajaya Digital Complex PIK 2
Cara Cek HP Xiaomi Asli...
Cara Cek HP Xiaomi Asli atau Palsu biar Tidak Ketipu
Xiaomi Rebut Mahkota...
Xiaomi Rebut Mahkota Pasar Smartphone Indonesia, Para Rival Gigit Jari!
Update Harga Terbaru...
Update Harga Terbaru HP Xiaomi September 2023, Banyak yang Turun Harga!
Berita Terkini
ChatGPT Diklaim Bisa...
ChatGPT Diklaim Bisa Tebak Pasangan Anda Selingkuh atau Tidak
3 menit yang lalu
Hindari Ganguan Mental,...
Hindari Ganguan Mental, Banyak Orang Kembali ke HP Jadul
2 jam yang lalu
Nvidia Memasok Chip...
Nvidia Memasok Chip ke Humain Arab Saudi untuk Pabrik AI
3 jam yang lalu
Banggakan Robot Tesla...
Banggakan Robot Tesla yang Bisa Menari, Elon Musk Dipermalukan Grok
4 jam yang lalu
Gojek Dicomot Grab?...
Gojek Dicomot Grab? Raksasa Asing Bicara, Apakah Nasib Ojol Lokal di Ujung Tanduk?
6 jam yang lalu
Cara Memindahkan Data...
Cara Memindahkan Data dari HP Lama ke HP Baru, Lakukan Pencadangan Data Terlebih Dahulu
6 jam yang lalu
Infografis
Aksi Premanisme Makin...
Aksi Premanisme Makin Marak Terjadi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved