Jaya di Home Appliances, LG Masih Terpuruk di Bisnis Smartphone
A
A
A
SEOUL - Merampungkan Q3 (kwartal tiga) 2017, LG Electronics berhasil mendapat catatan positif untuk produk-produk home appliance dan air solution. Namun untuk urusan smartphone, perusahaan asal Korea Selatan ini justru belum bisa mendulang keuntungan.
Dilansir GSM Arena, Senin (31/10/2017), LG Eelectronics membukukan pendapatan 15,22 triliun won atau sekitar USD13,44 miliar. Nilai itu tumbuh 15% dari Q3 2016. Sedangkan pendapatan operasional tumbuh hampir dua kali lipat mencapai 516,1 miliar won atau setara USD455,7 juta.
Sementara bisnis smartphone LG membukukan pendapatan 2,81 triliun atau setara USD2,48 miliar, naik 8% dibandingkan Q3 2016. Penjualan tertinggi ditopang oleh produk LG G6 dan jajaran smartphone menengah seperti Q6 dan K-series.
Hanya selama dua kuartal berturut-turut, bisnis mobile LG mencatat kerugian operasioal yang nilainya mencapai 375,3 miliar won atau sekitar USD331,37 juta. Ini menjadi hasil operasional terburuk dari empat divisi bisnis LG. Namun hasil ini tidak seburuk Q3 2016 ketika kerugiannya 13% lebih tinggi atau berkisar 425 miliar won.
Karena itu, untuk kuartal berikutnya, LG akan fokus pada smartphone V30 dan akan meningkatkan penjualan untuk ponsel kamera dan kelas menengah Q6. Untuk itu LG akan mengoptimalkan keuntungan manufaktur, sehingga laporan finansial pada Q4 2017 diharapkan bisa lebih baik.
Dilansir GSM Arena, Senin (31/10/2017), LG Eelectronics membukukan pendapatan 15,22 triliun won atau sekitar USD13,44 miliar. Nilai itu tumbuh 15% dari Q3 2016. Sedangkan pendapatan operasional tumbuh hampir dua kali lipat mencapai 516,1 miliar won atau setara USD455,7 juta.
Sementara bisnis smartphone LG membukukan pendapatan 2,81 triliun atau setara USD2,48 miliar, naik 8% dibandingkan Q3 2016. Penjualan tertinggi ditopang oleh produk LG G6 dan jajaran smartphone menengah seperti Q6 dan K-series.
Hanya selama dua kuartal berturut-turut, bisnis mobile LG mencatat kerugian operasioal yang nilainya mencapai 375,3 miliar won atau sekitar USD331,37 juta. Ini menjadi hasil operasional terburuk dari empat divisi bisnis LG. Namun hasil ini tidak seburuk Q3 2016 ketika kerugiannya 13% lebih tinggi atau berkisar 425 miliar won.
Karena itu, untuk kuartal berikutnya, LG akan fokus pada smartphone V30 dan akan meningkatkan penjualan untuk ponsel kamera dan kelas menengah Q6. Untuk itu LG akan mengoptimalkan keuntungan manufaktur, sehingga laporan finansial pada Q4 2017 diharapkan bisa lebih baik.
(mim)